13 | Story

25 4 0
                                    

2023

"Tapi kan aku nggak punya baju putih, Bun!"

Teriakan Dira mengawali perdebatan di sore hari ini. Siang tadi di sekolah, Dira mendapat informasi bahwa di bulan Februari tanggal tanggal 7 nanti akan diadakan manasik haji di Semarang, khusus untuk kelas sembilan.

Setelah selesai manasik haji, tujuan selanjutnya adalah Cimory Dairyland. Cimory Dairyland adalah tempat wisata yang mengusung konsep farm leisure park. Di sana, terdapat banyak wahana, satwa, dan hewan ternak. Kurang lebih begitu, sih, informasi yang Dira dapatkan dari internet.

"Kamu pinjam aja sama Mbak Jannah. Tanya dulu, punya baju atau gamis putih nggak," sahut bunda, masih tenang menghadapi Dira yang mulai tantrum.

"Tapi, Bun ... kalau pinjam itu rasanya nggak enak. Entar kalau tiba-tiba waktu aku pakai bajunya sobek, gimana? Aku harus ganti bajunya Mbak Jannah, dong? Sama aja, kalau gitu mending beli sendiri."

"Kamu itu belum apa-apa udah kepikiran bajunya bakalan robek. Udah, ah, coba tanya dulu sama Mbak Jannah sana. Daripada harus beli mahal-mahal tapi pemakaiannya cuma sekali," ucap bunda. Perkataannya sudah tidak bisa dibantah lagi. Ia kemudian pergi dari hadapan Dira.

Dira yang kesal dengan bundanya pun menendang meja kecil di hadapannya. Namun, ia kualat. Jempol kakinya justru kesakitan dan sedikit berdarah.

Kalau sedang kesal seperti ini, pelarian Dira adalah Instagram. Ia membuka aplikasi itu, lalu mulai menonton video-video pendek.

Ana
Dir
Udh dapet gamis putih?

Notifikasi masuk dari Ana. Ia tak langsung membukanya, masih asik scroll Instagram. Barulah sekitar setengah jam kemudian, ia membuka pesan dari temannya itu.

Dira
Belum
Kalau ga dapet pinjaman ya beli sih

Ia tak langsung mendapat balasan dari Ana. Saat hendak menutup aplikasi WhatsApp, Dira melihat di pembaruan status ada sebuah titik hijau, pertanda ada kontak Dira yang membuat story baru.

Ternyata Ana membuat story baru. Dira membukanya. Terpampang sebuah foto seorang lelaki. Foto itu tidak jelas, sengaja diblur keseluruhannya. Dira acuh saja. Mungkin itu adalah salah satu public figure idola Ana.

Adit
*Foto
Ganteng gak?

"Dih, ini si Adit kenapa tiba-tiba nge-pap, sih?" tanya Dira. Ia kan jadi penasaran. Tidak biasanya cowok itu mengirim foto begini.

Ternyata itu foto Adit yang sedang memakai baju berwarna merah kecoklatan. Dira tersenyum. Di foto ini, Adit terlihat lebih tampan dari biasanya. Namun, senyumnya perlahan memudar. Ia teringat story yang Ana buat beberapa menit yang lalu.

Dira keluar dari roomchat Adit dan kembali menonton story Ana. Jantungnya berdebar hebat. Rahangnya mengeras. Sungguh, ia tak percaya. Foto yang dikirim Adit dengan foto di story Ana sama, sama-sama foto Adit yang tengah mengenakan kaos merah kecoklatan. Meski foto yang Ana buat story diblur, tetapi Dira masih bisa melihat jelas kesamaan antara keduanya.

Dira lalu mengambil tangkapan layar story Ana dan mengirimnya kepada Adit.

Dira
*Foto
Maksudnya apa, Dit?
Kok Ana buat story fotomu?
Fotonya sama

Dira merasa sakit hati. Ia yang semula senang mendapat pap¹ dari Adit, kini langsung berubah murung. Dira pikir, Adit mengirim fotonya karena sudah menganggap Dira spesial di hidupnya. Ternyata Dira salah.

Adit
Nggak gitu
Awalnya itu aku buat story
Tapi langsung kuhapus
Mungkin keburu di screenshot sama Ana

Bodo amat. Dira sudah terlanjur ngambek. Ia marah karena bukan dirinya yang melihat foto Adit pertama kali. Iseng, Dira lalu membalas story Ana.

Dira
Ciee mas Adit ya

Ana
Bukan woy

"Hilih, tai!" gerutu Dira.

***

¹pap : Post a Picture / membagikan atau mengirimkan foto kepada lawan bicara.

Cinta MonyetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang