Menunggu

574 64 10
                                    



♡SingZay♡



•••



Didunia ini hal yang paling Zayyan benci adalah menunggu!

Ya! Me-nu-ng-gu!

Bayangkan saja, dirimu harus duduk termenung seperti orang idiot menunggu seseorang yang bahkan tak punya pikiran sama sekali. Jika dia punya, tak mungkin tanpa rasa bersalah membiarkan orang lain menunggunya dengan waktu yang LAMA. Padahal banyak waktu yang tersisa sebelum mereka pergi, tapi orang yang sedang hilir mudik didepannya ini masih berleha-leha sampai jam yang ditentukan tiba.

Zayyan melipat kedua tangannya didepan dada, menatap tajam pria didepannya. Pria itu sibuk menata rambutnya sambil sesekali menoleh kearah Zayyan dan tersenyum minta maaf.

Wajah Zayyan semakin tertekuk, sudut bibirnya naik sebelah. Menandakan ia bener-benar berada di batas kesabarannya.

"Terserah! Aku tak mau pergi." Zayyan membuang tas selempang miliknya. Lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ngambek.

Sing menoleh sekilas pada Zayyan, lalu kembali melihat pantulan dirinya dicermin. "Kasian Leo nanti jika kau tak pergi. Dia harus menghabiskan semua kue ulang tahun itu sendiri." Mengedipkan sebelah mata dan tersenyum puas melihat betapa tampannya dia malam ini.

Mendengar kata 'kue ulang tahun' membuat telinga Zayyan bergerak. Dia sangat lemah pada hal yang berbau manis-manis.

Sing berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkacak pinggang. "Ayolah Zay, kita akan terlambat jika kau masih berbaring seperti ini." ujarnya pada Zayyan yang tengkurap dan membenamkan wajahnya dibantal.

Lemparan bantal secepat kilat tak bisa Sing cegah, menampar keras wajahnya. Debu tak terlihat membuatnya batuk-batuk. Mengibaskan tangannya disekitar wajah menghalau debu masuk ke saluran pernapasannya.

Lirikan maut Zayyan layangkan pada Sing yang tak tau malu sama sekali. Siapa disini sebenarnya yang membuat mereka terlambat jika bukan pria didepannya ini?! Zayyan menahan diri untuk tidak melepas sepatunya dan melemparkannya pada Sing. Menarik nafas panjang, menahannya sebentar sebelum menghembuskannya secara perlahan. 'Tenangkan dirimu Zayyan' gumamnya beberapa kali. Dirinya tak boleh terbakar emosi, ia harus tenang. Fyuhh~

Sing mengambil bantal yang ada dilantai, ingin membalas lemparan Zayyan. Namun saat matanya melirik kearah Zayyan yang menarik nafas sambil menutup mata, ide jail terlintas dikepalanya. Menyeringai kecil membayangkan bagaimana reaksinya nanti.

Sing meletakkan bantal ditangannya perlahan ke atas ranjang, lalu berjalan pelan tanpa menimbulkan suara sama sekali ke arah Zayyan. Sedikit merundukkan badan dan mendekatkan wajahnya pada Zayyan. Niatnya ingin mengagetkan hyungnya itu.

Tapi hembusan nafas Zayyan yang menerpa wajah Sing, seketika membuatnya terdiam. Aroma permen mint menyapa indra penciumnya yang tajam. Menelan ludah gugup. Kelereng matanya menyusuri setiap jengkal wajah bayi milik Zayyan, membuatnya tanpa sadar menggigit bibirnya. Sing mengalihkan pandangannya namun matanya justru jatuh pada bibir Zayyan yang merah menggoda.

Bibir itu bergerak-gerak lincah seolah memaksanya untuk meraup dan menghujaninya dengan ciuman ganas.

Deg Deg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROSE [ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang