XIII

457 42 7
                                    

Shik shek shok

Beda dari hari sebelumnya, gue gak ngeliat si om di meja makan. Biasanya, dia lagi asik ngopi sambil baca koran kumpus.

Ah gagal cuci mata pagi.

"Cell?"

ALLah. Kaget banget gue, "pigeon, bisa gak sih, gak usah—JAY!"

 Kaget banget gue, "pigeon, bisa gak sih, gak usah—JAY!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini gue ga mimpi kan?

"Cel?"

Dia maju menghampiri gue. Jarak kita cuma beberapa menter aja.

"Ommmmm"

"Gak usah teriak-teriak sayang, masih pagi"

"Gak usah teriak-teriak sayang, masih pagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedeket ini.

Gue pengen lari keluar rumah, tapi tangan kanan gue ditahan sama jay.

"Kamu gak rindu?"

Cih. "Ngapain gue rindu sama lo, lo kan cuma printilan"

Dia senyum miring,

Dan narik gue ke dalem dekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan narik gue ke dalem dekapannya.

"Jangan nolak. Saya bisa aja ngelakuin kejadian tiga tahun lalu sekarang"

"Gue gak mau ya, bajigur. Lepasin gue"

Gue berusaha ngelepasin pelukannya, dan keluarin segala macam kodam. Tapi apa daya, watt diri gue gak ada kuat-kuatnya.

Jay ini adik tiri mama gue yang terakhir. A.k.a dia sebenrnya om gue. Jadi jelas, beda sama om Sunghoon.

"LEPASH"

Masih pelukan, tangan kiri dia ngeraba paha gue. Berontakan gue ga ngebuahin hasil, karna tangannya malah makin ke atas.

Badan gue juga makin ditempelin ke badan dia, dengan tangan kanannya yang neken punggung gue.

"Diem, nikamtin aj. Saya tau kamu merindukannya"

























Gue ngamuk, tapi yang keluar malah air mata, seiring dengan suara gue yang makin melemah, "lepash"


Tangannya makin naik dan dikit lagi nyentuh itu gue.












"Lepashhhhhhh....."














CEKREM

"Omhh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Omhh"

Jay ngelepasin gue, dan dorong badan gue ke sih om.

Gue lemes.

Kaki gue ngegeter.

Telapak tangan gue banjir keringet.

"Tenang, ya Cel. Udah ada saya"

Sih om ngelus punggung gue, seiring badan gue yang  makin melemah.

Posisinya kayak gini.

Posisinya kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sini hp lo"

Gue makin nempel ke sih om pas ngedengerin suara jay mendekat.

Ga ada niwt modus diantartika. Gue bener-bener ketakutan.

Sambil ngintip sedikit, gue ngeliat om Sunghoon keluarin hp dari saku.

Sekilas, gue ngeliat wallpaper hpnya.

Sekilas, gue ngeliat wallpaper hpnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itu mantan istrinya bukan sih?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang