II

1.8K 210 32
                                    

Rasa nyaman akan muncul karena terbiasa, begitu pun dengan rasa cinta.

Beneran loh ternyata, padahal gue kira mereka bercanda.

Mobil leksus punya sudah terparkir rapih di depan rumah adiknya mama. Btw, gue dianter mama. Papa lagi ngantor.

"Dek"

Mama manggil gue, tapi kali ini gue benar-benar ngerajuk hebat. Jadi, gak jawab panggilan mama.

"Om kamu ini baru bercerai sama istrinya, terus hak asuh anaknya jatuh ke tangan mantan istrinya. Untuk menghibur dia, mama milih buat ngungsiin kamu"

Bentar. Otak gue ini kebanyakan rumus fisika, jadi masih ngelag.

"Jadi, maksud dan tujuan mama nyuruh Acel tinggal disini, buat ngegantiin peran anaknya?"

"Gila, kamu kira sebabi face apa wajah kamu"

§

"Eh kak, udah sampai? Maaf-maaf, gue gak kedengaran, maklum lagi main"

"Eh kak, udah sampai? Maaf-maaf, gue gak kedengaran, maklum lagi main"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serius?

Dia om gue?

Kok muda banget anjir.

"Yo, santai"

Mama duduk di bangku taman, "hoon, itu anak gue, keponakan lo"

Om gue nengok dan merhatiin gue dari atas sampai bawah, "oh, walaupun udah hampir 10 tahun, ternyata gak jauh berubah, ya"

Anjai, maksudnya keimutan gue tetap sama seperti gue masih kecil? Adooooo, jadi malu—

"Bukan tingkat keimutan kamu, tapi tingkat kebocahan kamu"

Garis muka gue otomatis langsung berubah ngedenger omongan nyelekitnya.

"Jangan marah dong, saya kan berbicara sesuai faktanya. Lagian cuma bocah ingusan aja yang rambutnya dikuncir dua"

Ternyata om ini, sangat tidak ramah bintang 1

Om ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang