VIII

1.2K 123 35
                                    

Gak boleh kejebak di lubang yang sama dua kali, tapi hoki kan gak ada yang tempe.

"Kalau saya lakuin yang kayak barusan ke mantan istri saya, dia baper?"

Maksudnya?

"Iya, saya barusan latihan. Jadi, jangan baper"

Dia natap gue dengan tatapan yang ERRRRRRRR.

Dasar, Telur dadar.

Kerjaannya bikin Modar.

"Siapa yang baper sama om-om bangkotan kayak..."

"Apa? Lanjutin dong"

Gue flavor sih nih orang punya banyak kepribadian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue flavor sih nih orang punya banyak kepribadian.
Sikit berubah
Sikit berubah

Lama-lama gue sikat lu biar makin kinclong.

"Bjir"

Gerutu gue pelan sambil jalan ke arah jendela yang ada di dapur, nampilin hamparan danau kosong.

Baru tau, di tengah kota gini ada danau.
Eee, kemane aje gue.

"Kenapa? Seneng ya liat habitat kamu?"

Gue mendelik, dan masang muka gak bersahabat, "om kira saya buaya—"

Dia nyamperin gue, dan nempelin tangannya ke dinding samping kanan-kiri gue.

Jadi posisinya, dia ngapit gue dari belakang.

Apa gue balik badan aja?

"Kamu bukan buaya" nih om-om makin nempelin badannya.

Gue berusaha fokus sama omongannya, tapi—susah. Kayak berasa ada dua kacang polong yang nempel dibagian punggung atas gue.

Hayo, apa?

"Kamu imut, gak mungkin kloningannya buaya.




























Tapi kalo kloningan lumut, udah pasti"

Sekian.

Om ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang