[5] rejected

339 45 20
                                    

Happy reading all ✨️

oo00oo

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Semua berlalu dengan begitu cepat. Claudine kecil kini sudah tumbuh menjadi gadis bangsawan kelas atas yang terkenal dengan keanggunan dan kecerdasan nya.

Didikan keras yang ayah dan ibunya berikan dulu telah membuat Claudine tumbuh menjadi sosok wanita yang nyaris sempurna. Tak heran banyak orang yang menggadang-gadang kalau Claudine kelak akan menjadi seorang Ducess di masa depan.

Claudine menghela napas panjang. Hari ini dia kembali berkunjung ke kediaman Herhardt untuk menghadiri acara ulang tahun Ellysse. Sebenarnya tak masalah jika Claudine harus berkunjung ke tempat ini bahkan setiap saat sekalipun, namun satu hal yang membuat dirinya malas datang ke kediaman ini.

Matthias Von Herhardt.

Pria itu adalah alasan utama Claudine malas datang ke kediaman Herhardt. Baginya, bertemu dengan Matthias adalah sebuah petaka yang harus nya Claudine hindari.

"Ayo Claudine."

"Ibu duluan saja, aku ingin berkeliling sebentar," kata Claudine pada ibunya.

"Baiklah, jangan terlalu lama. Ibu akan menunggu mu di dalam," jawab Countess Brandt kemudian segera menyusul suaminya yang sudah jalan lebih dulu.

Claudine hanya mengangguk sebagai tanggapan. Tujuannya saat ini adalah hutan Arvis. Claudine ingin mengunjungi tempat itu, karena di kehidupan sebelumnya ini adalah saat pertama kalinya ia bertemu dengan Layla Llewellyn ketika mereka sudah dewasa.

Sebenarnya bisa saja Claudine mengabaikan momen ini, hanya saja ia penasaran tentang gadis pirang itu sekarang. Sudah lama sekali Claudine tidak melihat Layla.

Claudine berjalan menyusuri hutan Arvis seorang diri. Tak banyak yang berubah di hutan ini, suasana nya masih tetap sama seperti beberapa tahun yang lalu. Hanya saja, matahari bersinar terlalu terang hingga sinarnya cukup menyengat untuk kulit.

Untung saja Claudine menggunakan topi hingga wajahnya tidak terpapar sinar matahari.

Langkah Claudine sontak memelan saat dirinya melihat sesosok gadis yang tengah asik memetik beri-beri liar yang tumbuh di sekitar hutan Arvis.

Rambut pirang dan mata berwarna hijau zamrud. Tentu Claudine tahu siapa gadis itu.

Layla Llewellyn.

Nampaknya Layla terlalu asik mengumpulkan beri-beri ke keranjang sampai ia tak menyadari kehadiran Claudine disini.

Claudine diam di tempatnya, memperhatikan Layla yang masih asik memetik beri. Jika di perhatikan Layla tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Kulit nya putih bersih dan terawat, matanya yang hijau itu nampak cantik, serta rambut pirangnya yang panjang dan lebat itu membuat Layla terlihat seperti peri hutan.

Pantas saja Matthias tergoda pada Layla. Gadis itu telah tumbuh menjadi gadis yang sesungguhnya. Hanya saja secara level jelas Claudine berada di atas Layla.

Claudine adalah gadis bangsawan kelas atas yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, keluarga yang berada, serta teman-teman yang setara dengan nya.

Sementara Layla, dia hanyalah gadis yatim piatu yang di rawat oleh tukang kebun kediaman Herhardt. Kemudian bersekolah sambil menjual selai hasil buatan nya sendiri.

Sudut bibir Claudine terangkat membentuk seringai tipis. Mengingat dirinya yang kalah bersaing dengan Layla di kehidupan sebelumnya membuat Claudine merasa kalau dirinya itu lemah dan tidak ada apa-apanya di banding anak tukang kebun itu.

A SECOND CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang