Chapter 7

6 0 0
                                    

Wen Qing mulai menjaga jarak dari Wen Bai.

Mengabaikan betapa lelahnya dia setelah ada meeting di luar, dia tetap selalu kembali ke gedung perusahaan untuk mengambil kembali mobilnya dan menyetir pulang. Dia berhenti menepuk kepala Wen Bai untuk menyemangatinya.

Wen Qing mengusap ujung hidungnya. Tidak peduli apakah Wen Bai memiliki perasaan tertentu untuknya atau tidak, lebih baik menghindari intimasi yang terlalu berlebihan.

Wen Bai tidak menunjukkan reaksi apapun ketika dia menolak bantuannya yang biasa. Wen Bai hanya sedikit menganggukkan kepalanya. Mungkin dia sendiri yang terlalu berpikir berlebihan?

Kenyataan dengan cepat menyadarkan Wen Qing bahwa dia tidak berpikir berlebihan.

Ketika Wen Qing mengambil air panas untuk membuat kopi di ruang istirahat hari ini, Wen Bai mengikutinya ke dalam. Wen Qing menganggukkan kepalanya, menyapa ke arah Wen Bai dengan senyum. Setelah dia menuangkan air panah, dia bersiap keluar tanpa memasukkan gula batu. Lalu Wen Baik mengulurkan tangannya dan mengunci pintu ruangan itu dari dalam. Dia berdiri di depan pintu dengan kepalanya yang menatap lurus ke mata Wen Qing.

Wen Qing meengerutkan keningnya dan menaruh kopinya, "Ada apa?"

"Kau lupa memasukkan gula."

Wen Qing mengangguk, "Ya. Lebih pahit lebih baik, itu membuatku terbangun."

"Membuatmu terbangun?" Wen Bai menatap Wen Qing dengan alis yang terangkat, "Aku akan membantumu."

Wen Qing tidak memiliki waktu untuk bereaksi sebelum bibir atasnya ditelan oleh Wen Bai. Ketika Wen Qing masih terkejut, lidah panas Wen Bai masuk ke dalam mulutnya dan mengisap salivanya.

Wen Qing melawan tapi dia juga takut aksi yang berlebihan akan mengundang perhatian orang-orang di luar. Setelah beberapa saat, tangan Wen Bai mulai membelai pantatnya. Wen Qing menenangkan dirinya dan mengeraskan hatinya sebelum mengigit bibir Wen Bai.

Wen Bai segera melepaskan Wen Qing dengan rasa sakitnya. Sudut bibirnya menunjukkan noda darah. Wen Qing menatap Wen Bai dengan ekspresi yang tidak baik ataupun lembut.

Wen Bai berpikir Wen Qing akan mengatakan sesuatu tapi dia tetap diam, Wen Qing hanya merapikan bajunya dan keluar dari ruangan.

Wen Qing merasakan sakit kepala. Kenapa pria-pria muda sekarang menyukai pria tua?

Setelah hari itu, suasana antara Wen Qing dan Wen Bai sedikit aneh.

Fang Qi merasakan suasana itu dan setelah mengobrol suatu kasus dengan Wen Qing, dia menyipitkan matanya dan memberikan Wen Qing tatapan menghakimi, "Apakah ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Wen Bai?"

Wen Qing menyeringai, "Bagaimana bisa ada sesuatu antara aku dan dia?"

Fang Qi juga tersenyum, "Bagaimanapun, aku adalah teman sekelasmu dulu. Aku mengerti dengan jelas prefensi seksualitasmu."

Wen Qing tidak menjawab dan menunggu Fang Qi untuk melanjutkan ucapannya. Matanya menatap ke arah Fang Qi sembari tersenyum nakal.

**

Gaze At The Scenes Of Debauchery (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang