bab 18

12 4 0
                                    

Hay Hayy cia up lagi
Jangan lupa vote cintaaaa, biar semangat cia nulisnya
Jangan lupa follow akun IG
@story wpcoklat
@cantika_only0

https://ngl.link/cia76163 ( jangan lupa di isi, atau tanya² nanti cia post di ig yawwww)

📚 Fawaid

*Memilih teman yang selalu membawa Islam kedalam setiap percakapan merupakan sebuah kenikmatan*

'Umar Bin Khattab Radhiallahu Anhu berkata:'
*"Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara semuslim yang shaleh. Apabila engkau menemukan salah seorang sahabat yang shaleh peganglah erat-erat."*

Nayla menggeleng lemas, tubuhnya sangat kamu sekarang,mulutnya seakan terkunci,dia hanya bisa menangis di pelukan suaminya.

Pikirannya kacau,ia berusaha agar tidak mengingat kembali masalalu yang menimpanya dulu,lidahnya kelu seakan mengunci apa yang ingin dia bicarakan kepada zian.

"Aila sayang ayo masuk dulu tangan aila terluka, biar aa obatin dulu," Ucap zian gemeteran, dia sangat tidak bisa liat wanitanya terluka seperti ini.

Zian pun menggendong Nayla untuk masuk ke dalam rumah,Zian meletakkan Nayla di sofa dan membuka kaos kaki milik istrinya agar dia bisa mengobati lukanya.

Zian pun berlari ke dapur untuk mengambil kotak p3k, dan air panas untuk membersihkan darah nya,setelah sampai di dekat istrinya Zian pun membersihkan luka di tangan istrinya, menggunakan air panas dan antiseptik.

"Aila sayang tahan dikit ya ini agak perih," Ucap Zian sambil meniup luka itu agar tidak terlalu sakit

"Sshhh," Lirihnya  karna ia merasakan perih reflek nayla menarik tanganya kembali.

"Sakit ya sayang? Ini dikit lagi  kelar lo sayang, tahan bentar lagi ya, itu kacanya masih ada yang nancep lohh,ntar iritasi gimana, kita kerumah sakit aja ya sayang aa ga tega liat aila kek  gini," Ucap Zian sambil menangis, dia tidak tega melihat wanita yang dia cintai di sakiti gini.

"Udah aa gausah berlebihan aila gapapa kok, aman,"ucap nayla sambil menghapus air mata Zian

" Tapi sayang, aa gagal jagain kamu,"ucap Zian dengan nada lirih,ia sangat menyesal karna sudah meningalkan nayla sendirian di rumah.

"Engga aa aila baik baik aja kok, gausah nangis lagi ya gantengnya ailaaa," Ucap nayla tersenyum

"Iya udah sini kakinya aa obatin lagi," Ucap Zian mencoba tetap tenang dan tidak terbawa emosi

Zian sedikit membuka gamis nayla ke atas agar dia bisa mengobati dan mencabut pecahan kaca yang masih tertancap di kaki istrinya itu.

"Sebenarnya siapa yang telah berbuat ini ya allah, bantulah hambamu ini untuk  bisa segera menemukan pelakunya, dan lindungilah istri saya ya allah, walilahi saya ga rela,walaupun itu tidak di sengaja,"batin Zian

Setelah mengobati nayla, zian pun membawa istrinya ke kamar dan mencoba menenangkan nya, "aila bobo aja ya disini aa mau bersihin kaca yang berserakan tadi ya," Ucap Zian sambil mengusap ngusap kepala istrinya itu

Nayla yang masih merasa takut pun langsung mengambil tangan Zian dan menggenggam nya erat erat, seakan tidak mau di tinggal lagi walaupun sebentar, Zian tidak mengetahui trauma istrinya, nayla sangat ingin bercerita tentang  trauma nya itu, tapi mulutnya tidak mau berbicara.

Zian yang merasakan tangan istrinya masih bergetar hebat, sepertinya wanitanya ini sangat takut dan dia belum tenang sama sekali.

Zian tersenyum "iya sayang tenang aja aa ga jadi pergi kok, besok aja kita bersihin ya, yuk sekarang aila bobo, aa gaakan pergi kok," Ucap Zian memeluk nayla, hatinya sangat sakit sekarang bagaimanapun dia ga mau melepaskan pelakunya semudah itu.

Setelah nayla tertidur, Zian pun pergi ke luar untuk membersihkan pecahan pecahan kaca yang berserakan dan, mencari jejak pelakunya.

Saat sedang membersihkan Zian melihat batu bata yang di ikatkan kertas dengan tinta berwarna merah, Zian pun mengambilnya dan membuka apa tulisan yang ada di dalam gulungan kertas tersebut

Kertas dengan tinta berwarna merah darah itu di dalamnya tertulis.

"̶S̶e̶t̶e̶l̶a̶h ̶c̶a̶l̶o̶n ̶i̶s̶t̶r̶i̶m̶u ̶s̶e̶k̶a̶r̶a̶n̶g ̶g̶i̶l̶i̶r̶a̶n ̶i̶s̶t̶r̶i̶m̶u ̶Z̶i̶a̶n, ̶i̶n̶g̶a̶t̶l̶a̶h ̶s̶a̶y̶a  ̶g̶a ̶a̶k̶a̶n ̶b̶i̶a̶r̶k̶a̶n ̶k̶a̶m̶u ̶b̶a̶h̶a̶g̶i̶a, ̶n̶y̶a̶w̶a ̶h̶a̶r̶u̶s ̶d̶i ̶b̶a̶y̶a̶r ̶d̶e̶n̶g̶a̶n ̶n̶y̶a̶w̶a ̶j̶u̶g̶a,"

Tangan Zian mengepa, rahangnya mengeras, tatap yang tadinya sayu sekarang berubah menjadi tatapan elangnya.

"Brengsek, siapa lo kalo lo ada masalah sama gue gausah bawa bawa keluarga gue, pengecut," Teriaknya

Zian segera membersihkan kekacauan itu, dan pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk istrinya, dia yakin nayla belum makan dari siang, nayla pasti menunggu Zian untuk makan bersama.

Zian menghapus air matanya dan pergi ke atas untuk memberikan nayla makan bubur dan teh panas tersebut.

Bersambung...
Terimakasih bagi yang udah baca
Jangan lupa vote ya😽

Kira kira pelakunya siapa yaaa yuk kepoin terus

Ya Habibi(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang