bab 19

11 6 8
                                    



Hay Hayy cia up lagi
Jangan lupa vote cintaaaa, biar semangat cia nulisnya
Jangan lupa follow akun IG
@story wpcoklat
@cantika_only0

https://ngl.link/cia76163 ( jangan lupa di isi, atau tanya² nanti cia post di ig yawwww)

*📚 Fawaid*

*Ketika berdoa, kamu yakin bahwa Allah Maha Mendengar. Tapi ketika berbuat dosa, kamu lupa bahwa Allah juga Maha Melihat.*


Zian berjalan menaiki tangga,sambil membawa kapan berisi makanan dan teh panas untuk istrinya, sesampainya di dalam kamar Zian melihat nayla sudah tertidur pulas, dengan wajah damai itu "seharusnya aa lebih menjagamu sayang, rapi aa sudah lalai akan kewajiban aa untuk menjagamu tuan putriku," Batin Zian sambil menangis

Zian berjalan mendekati nayla,dia mengusap usap pipi gadis itu,tangan yang masih dingin karna takut,Zian tau ada sesuatu yang di sembunyikan oleh istrinya tapi dia akan bertanya ketika situasi ini aman kembali.

Zian memegang tangan istrinya yang terbalut perban itu, tangan mungil yang indah kini sudah tersayat akibatnya, Zian merasa sangat menyesal karena telah meninggalkan istrinya di rumah sendirian

Zian memegang tangan istrinya yang terbalut perban itu, tangan mungil yang indah kini sudah tersayat akibatnya, Zian merasa sangat menyesal karena telah meninggalkan istrinya di rumah sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada lagi tangan yang cantik dan lentik itu lagi, walaupun lukanya hanya sedikit tapi Zian merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri, dia merasa dia sangat pantas untuk di hukum sekarang.

"Sayangnya aa bangun dulu yuk,mam duku aila pasti belum makan dari tadi," Ucap Zian dengan suara yang sangat lembut.

Nayla hanya menggeleng,dan menolak suapan dari Zian.

"Duhh sayangg,mam dulu ya dikit aja, biar ada isi perutnya dikit aja ya, nanti aa beliin bunga kesukaan aila okey," Ucapnya sambil merapikan rambut Nayla.

"Dikit aja ya aa,nanti ajak aila ke rumah umi ya, aila kangen," Ucap Nayla dengan tatapan kosong dan tidak menatap suaminya.

"Oke sayang, yukk bismillah," Ucap Zian sambil menyodorkan satu sendok bubur buatannya itu.

Setelah tiga suapan Nayla tidak mau makan lagi, dan dia merengek minta untuk ketemu sama uminya.

"Hiks hiks aa aila pengen sama umi, aila takut di sini," Ucap Nayla dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Sayang ini udah malem, besok aja ya kasian umi sama abi, kalo kita kesana pasti kita ganggu waktu istirahat mereka," Ucap Zian berusaha membujuk istrinya itu.

"Aila gamau disini," Rengeknya

"Sayang dengerin aa ya, di sini ga akan ada yang sakitin aila lagi, aa ga bakal tinggalin aila sendirian lagi, aa ga bakal biarin ada orang yang mengganggu wanita aa," Ucap Zian

"Gimana kalo aila aa ajak ke pasar malam?" Ajak Zian, dia tau istrinya ini pasti masih takut akan kejadian tadi.

"Ayok aa," Ucap Nayla bersemangat, wajah yang tadinya murung sudah mulai menghilang.

"Okey aa tunggu di luar ya sayang,aila siap siap dulu okeyy,"ucap Zian

"Oke aa," Ucap Nayla dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mengganti piamanya dengan abaya berwarna putih.

Setelah 10 menit bersiap siap Nayla keluar menggunakan abaya berwarna putih cantik,di padukan dengan pasmina berwarna putih juga yang menambah kesan elegan dan istimewa, Nayla berjalan ke arah mobil nya dengan Zian, wajah gadis itu hanya tersisa senyuman yang sangat manis.

Setelah sepuluh menit perjalanan kini mereka sudah sampai di tempat pasar malam, tempat itu sangat ramai, dengan berbagai wahana dan permainan, dan jangan lupakan jajanan yang lengkap ada di sana.

Nayla melihat permainan memancing ikan, dan ada anak anak kecil yang sedang bermain itu.

"Aa aila pengen main itu," Ucap Nayla sambil menunjuk kolam ikan yang hadiahnya penuh dengan boneka, dan hadiah lainya

"Ohh pengen itu,ayok sayang," Ucap Zian

Nayla yang mendengar itu pun langsung menarik tangan Zian dan berlari ke tempat permainan itu.

Setelah berlama lama bermain Zian akhirnya menang dan sudah mendapatkan dia boneka beruang, dan boneka pinguin yang imutt.

Setelah itu mereka pergi membeli permen kapas dan es krim untuk Nayla,mereka berjalan untuk mencari bangku yang kosong untuk tempat duduk.

Saat berjalan di taman, Nayla melihat anak kecil yang sepertinya tersesat dan anak itu sudah menangis, Nayla berlari ke arah anak kecil itu, dan memeluknya.

"Adek mamanya mana?"tanya Nayla

"Ama ayif tindalin ayif," Ucap anak kecil yang belum jelas berbicara itu.

"ayo ikut sama kaka dulu,kita tunggu mama kamu di sini dulu ya sayang," Ucap Nayla dengan suara yang begitu lembut.

Zian yang melihat istrinya sangat menyukai anak kecil, dan menyayangi nya, hanya tersenyum hatinya merasa sedikit lega melihat istrinya sudah tidak takut lagi

Bersambung...
Terimakasih bagi yang udah baca
Jangan lupa vote ya😽

Ya Habibi(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang