بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu'alaikum
Jangan lupa untuk vote sebelum baca 🌟
Happy Reading
⭐⭐⭐
"Cinta? Yang Aisyah tahu jika mencintai seseorang, dia tidak akan membawa orang yang di cintai nya dalam masalah. Dan Banu ajak Aisyah terjerumus dosa! Apa benar Banu cinta Aisyah?!"
—Aisyah shaqueena____
"Aisyah!"Aisyah mengeratkan pada pegangan talinya mendengar namanya di panggil. Ia sangat mengenali suara itu.
Aisyah perlahan menoleh ke samping dan menampilkan cengiran, pada Aunty nya yang menatap dirinya di dalam mobil.
"Aunty,"ucap Aisyah.
Arsyila—aunty Aisyah itu menaikkan kaca mobilnya kembali lalu turun menghampiri Aisyah.
"Kamu bolos lagi?"Aisyah mengangguk.
"Kenapa? Teman-teman mu jahat lagi kepadamu?"Aisyah menggeleng. Ia tidak ingin membuat aunty nya khawatir lagi.
"Selama aunty pergi, kamu di rumah aunty kan? Kamu tidak ke rumah mu?"Aisyah diam, ia merunduk ke bawah dengan merasa bersalah karena tidak menurut pada syila.
Syila, beberapa akhir ini berada di luar kota untuk pekerjaan. Sebenarnya syila tidak ingin pergi meninggalkan Aisyah sendirian, namun Aisyah mengatakan kalau ia akan baik-baik saja.
Aisyah sadar, ia selama ini cukup menjadi beban syila. Ia tidak ingin syila di pecat karena tidak tega meninggalkan nya sendiri.
"Aisyah jawab!"tegas syila.
"Aisyah ke rumah,"ucap Aisyah membuat syila menghela nafas kasar.
"Astaghfirullah! Mau berapa kali aunty bilang biar kamu nurut!"Aisyah tambah merunduk bersalah,"Maaf aunty."
Syila mengontrol emosi nya, sadar jika suaranya berubah menjadi gertakan. Syila sebenarnya tidak tega jika menggertak Aisyah. Namun, dirinya baru saja pulang dari luar kota dan sangat lelah. Di tambah dirinya mendengar Aisyah pergi ke rumah ibunya membuat ia tidak bisa menahan kekesalan nya.
Syila menatap teduh Aisyah, ia perlahan menarik dagu Aisyah agar menatapnya."Aunty tidak bermaksud untuk memisahkan kamu dengan orang tuamu Aisyah. Tapi kamu tahu sendiri kan? Orang tua kamu hanya memberi luka,"ucap Syila."Ayah dan ibu mu di rumah?"
Aisyah menggeleng."Enggak!"
Syila tidak percaya pada perkataan Aisyah. Karena Aisyah sering kali menyembunyikan kejahatan orang tua nya. Dengan cepat syila menarik lengan baju Aisyah sehingga memperlihatkan luka lebam.
"Bohong lagi,"ucap Syila menghela nafas berat."Siapa yang pukul kamu?"Aisyah menggeleng.
"Ayo ke rumah,"ucap Syila hendak menarik tangan Aisyah. Namun, Aisyah menyembunyikan ke dua tangannya di belakang,"Aisyah mau ke rumah ibu."
Syila menghentakkan tangannya lelah,"Aisyah! Aunty bingung sama kamu! Kamu udah tahu di rumah itu hanya mendapatkan luka tapi tetap saja masuk ke rumah itu!"Syila memejamkan mata sebentar lalu menatap lelah Aisyah,"Mau sampai kapan Aisyah?"
"Kalau kamu nggak nurut sama aunty. Hari ini juga aunty bawa kamu ke pondok. Biar kamu tertahan di pondok dan tidak bisa ke rumah ibu!"ancam Syila membuat Aisyah panik dan terpaksa menurut,"Iya, Aisyah nurut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Air Mata Aisyah
RandomDendam, pelampiasan, broken home, cinta, kasih sayang, kehormatan, pengorbanan Ini kisah seorang perempuan lugu dan polos yang harus menanggung kebencian dari orang-orang. Yang tentu bukan kesalahannya. Menjadi tempat pelampiasan kedua orang tuany...