"'makasih ya" ucap gue dan Yeonjun menganggukkan kepalanya.
"besokkan pulang cepet tuh, lo mau ikut gak ke mall?" tanya Yeonjun yang lagi duduk anteng di motornya sambil menatap gue.
"mau lah, masa gak mau sih?" ucap gue dan terkekeh.
"oke lah, gue pulang dulu ya. Nyokap gue pulang cepet jadi gue harus dirumah. Dalhh" ucap Yeonjun dan memakai helmnya.
"iya, hati hati yaa. perasaan gue gak enak" ucap gue dan Yeonjun mengacungkan jari tengahnya ke arah gue.
"'santai dong mas" gumam gue dan Yeonjun pun senyum sebelum pergi.
Setelah motor Yeonjun udah menjauh, gue langsung masuk ke dalam dan alangkah kagetnya saat gue masuk.
"ASUU!"teriak gue gara2 kaget melihat penampakkan pria dihadapan gue.
"ck, kasar banget sih" monolognya sambil berjalan ke arah ruang tengah.
"napa? gak suka lo?" tanya gue sinis
"iya, gue kan sukanya halus bukan kasar" ucapnya dan tersenyum manis.
"Lagian lo gak kangen sama gue gitu Rin?"tanya nya kembali
"'serah dah" gumam gue sebelum jalan ke arah dapur. Disana ada bang Tiway yang lagi masak.
"bang!"
"ASUU!"teriaknya kaget.
plagiat- batin gue
"ck,itu beneran Han Yujin?"tanya gue ke bang Tiway
"Ya iya lah,lo lupa? orang tuanya nitip jadi-"
"-dia nginep dirumah kita?" sambung gue.
Bang Tiway memberi jempolnya ke arah gue dan tersenyum lebar.
"Yess akhirnya"gumam gue pelan supaya gak di denger sama bang Tiway
Oke, perkenalkan sepupu gue ini. Namanya Han Yujin. Dia itu, ganteng sih. Tapi gimana ya..kak Yujin itu orangnya..
pertama, imut bgt kedua dewasa ketiga suka ngegalau sendiri keempat pinter nya itu kelewatan terakhir, dia itu tempat curhatan gue.
Well, gitu2 dia pendengar yang baik. Oh iya! hampir lupa, kak Yujin itu pindahan dari Jepang loh guys.
"kak Yujin!" panggil gue ke kak Yujin. Gue gak panggil dia dengan embel2 'bang atau abang' karena dia yang mau. Katanya kalo gue panggil dia Abang, kesannya gue manja ke dia.
"apaan?" tanya nya dan gue mendekatinya.
"pengen cerita sesuatu" ucap gue dan kak Yujin menganggukkan kepalanya mengerti.
"heh! Harin,napa lo gak mau cerita ke gue njir?gue ni your bro! not him" protes bang Tiway yang ternyata udah kelar masak.
"Bosen sama cerita sama lo bang,setiap kali gue mau cerita ke lo pasti gak didengerin" ucap gue.
"hahaha mpus!" ucap kak Tiway dengan nada mengejeknya ke bang Tiway.
"tau ah, gue ngambek" ucap bang Tiway terus jalan ke kamarnya.
"jadi gitu kak" ucap gue seusai bercerita ke kak Yujin.Kak Yujin tersenyum dan mengusap lembut rambut gue dan terkekeh.
"berarti dia peduli sama lo dek, lo aja yang kagak peka terus keras kepala. Sekali kali lo nurut sama dia.Tobat napa" ucap kak Yujin yang membuat gue berpilkir.
"lemot lo" ejeknya dan gue hanya tersenyum kikuk.
"Si ketos itu kaya gitu ke lo karena dia peduli Rin. Lo gak sadar atau gimana?" tanya kak Yujin dan gue menatapnya sebentar lalu menatap kaki gue.
"entahlah, bahkan setiap ketemu sama dia pasti bawaannya selalu kesel" ucap gue dan menghembus nafas pelan.
"contohnya?" tanya kak Yujin
"contohnya ya kaya pas gue mau ngebolos. Selalu dibawa paksa sama kak Sunghoon. Entah dia tau sendiri atau tau dari temen2nya." ucap gue dan kak Yujin tertawa kecil.
"kenapa ketawa?" tanya gue dan menatap heran ke arah kak Yujin.
"berarti dia ada sesuatu sama lo" ucap kak Yujin senang.
"haha lucu banget lawakkan lo kak, gue ampe sakit perut dengerinnya" ucap gue datar banget. Mana mungkin seorang ketos yang terkenal pinternya, gantengnya, galaknya dan dinginnya itu menyukai gue yang terkenal nakalnya, gak sopannya dan pembawa masalah.
"dih, gue serius ya nyet" ucap kak Yujin dan gue hanya memutarkan mata gue malas.
"'eh, gue ke cafe dulu ya.Ada urusan sebentar" monolog kak Yujin dan gue menganggukkan kepala lalu kak Yujin pergi.
Bertepatan dengan kepergian kak Yujin, hp gue berbunyi dan ternyata ada yang telfon.
Icungis calling...
"halo,Cung?"
"Halo Rin! lo sore ini kosong gak?"
"kosong kok, kenapa?"
"mau temenin gue sama Felix makan gak di mall?"
"lah? emangnya yang lain gak bisa?"
"males gue ngajak mereka. Bisa2 habis uang gue"
"ohh oke oke, bentar ya Cung, gue ganti dulu"
"sip lah, gue jemput lo ya. dahh"
"dah"
pip
...
"ini pesanannya mbak, mas" ucap mbak2 yang membawa pesanan gue dan kedua lelaki ini.
"terimakasih" ucap kami bertiga. setelah mbak2nya pergi, gue pun mulai menyantap makanan yang gue pesan.
"tumben lo ngajak2 gue,Cung. Biasanya juga Heesung" ucap gue dan Jisung cuman menggaruk garuk pipinya.
"Jisung lagi bosen sama Heesung" ucap Felix dengan suara berat nya.
"owalah, kenapa ngga ngajak Sunwoo atau Yeonjun?" tanya gue dan Jisung memutar matanya malas.
"Kalo gue ngajak Sunwoo, yang ada uang gue habis sama dia. Kalo gue ngajak si Yeonjun itu,bisa2 puyeng gue"ucap Jisung dan entah kenapa gue malah ketawa.
Emang bener sih, Yeonjun itu kalo udah di mall pasti suka ilang2an. Jalannya itu lho, cepet banget.
"hahaha, jadi keinget pas kita liburan ke mall" gumam gue
"eh eh eh, itu bukannya kak Sunghoon ya?" tanya Felix sambil menunjuk nunjuk orang yang dia panggil 'kak Sunghoon'.
Gue pun menoleh kebelakang. Disana, ada kak Sunghoon dan perempuan yang asing bagi gue.
Mereka lagi makan berdua. Gue pikir mereka sepupuan tapi kayanya engga. Buktinya cewenya itu cium bibir kak Sunghoon dan dibalas pelukkan oleh kak Sunghoon.
Tiba2 mata gue ditutup dari belakang dan ternyata yang tutupin mata gue itu Felix.
"bocah ingusan gak boleh liat yang kaya gitu" ucapnya dan gue mencubit pipinya gemas.
"iya Felixxxx" ucap gue gemas.
Next.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.