"'siang baby" sapa perempuan itu dengan nada manja lalu memeluk gue dengan sayang.
"kamu kenapa kesini?" tanya gue pada Wonyoung, pacar gue.
"aku mau nemenin kamu disini aja. Aku bosen dikelas." ucap Wonyoung sambil mengelus elus rambut gue dengan lembut.
"kelas kamu gak ada guru?" tanya gue dan Wonyoung menganggukkan kepalanya lucu.
Baru aja mau cium pipinya, ada yang mengetuk pintu.
"masuk"
"Yong, gawat Yong" ucap Yoshi dengan raut wajah kesal.
Gue pun heran dan jalan mendekati sahabat gue ini.
"kenapa?"
"Harin sama yang lain ngebolos" ucap Yoshi
"yang kasih tau?" tanya gue dan Yoshi menatap gue sekilas.
"ketua kelas mereka. Dia kasih tahu ke gue" ucap Yoshi dan gue mengangguk mengerti. Gue jalan mengambil hp gue dan mencoba untuk menelfon sepupu gue.
Calling Yeonjun...
maaf nomor yang anda tuju sedang dialihkan. tut
Gue pun menutup hp gue kesal sebelum menatap Wonyoung.
"By, kamu mending ke kelas ya. Aku mau ngurusin anak2 nakal dulu" ucap gue dan Wonyoung tersenyum.
"oke" ucapnya dan pergi dari ruang osis.
"jadi lo mau apain tuh anak2 nakal biar nurut?" tanya Yoshi dan gue memijit pelipis gue pelan sebelum menjentikkan jari gue sekali.
"kita kasih hukuman lari dilapangan besar aja 10 kali." ucapan gue membuat Yoshi memutar matanya malas.
"terakhir kali kasih hukuman ke mereka, Harin kabur. Terus kapan-"
"tapi kali ini gue mau seluruh anggota osis menjaga ketat area lapangan dan gerbang sekolah. Bila perlu jagain juga gerbang belakang sekolah" ucap gue dingin dan Yoshi menganggukkan kepala mengerti.
"sip lah" ucap Yuta sebelum ia pergi dari ruangan osis ini.
Harin, kapan lo tobat ya?- batin gue
Sunghoon POV end
...
"woyy, main ToD yuk" ajak Felix dan kita pun setuju untuk main ToD.
"pake botol aqua kosong aja" usul Jisung dan gue senggol pundaknya Sunwoo.
"napa?" tanya Sunwoo dan gue nyengir.
"cariin botol aqua kosong dong"
"astaga, dikira gue pemungut sampah kali ya? ganteng begini disuruh nyari botol aqua kosong" ucapan Sunwoo berhasil membuat Eunha keselek es batu.
"udah udah, gue udah ketemu nih" ucap Felix dan kita pun mulai bermain.
Selama permainan, hp nya Yeonjun bunyi mulu. Gue rasanya pengen lempar tuh hp ke rawa rawa.
"woy Njun! silent hp lo napa. Ganggu doang" ucap Felix dan Yeonjun menatap hpnya dan seketika raut wajahnya berubah.
"bentar ya guys, gue angkat telfon dulu" ucapnya dan langsung keluar dari markas.
"weh, gue ngerasa kalo yang nelfon Yeonjun itu siketos" ucap Minju dan gue menganggukkan kepala.
"tapi sans ae, tuh ketos kagak tau letak markas kita kok" ucap Haewon yang lagi nyenderan di bahu kanan gue. Mana berat.
Gak lama Yeonjun datang dan ia duduk lagi diposisinya. Kita semua menatapnya heran.
"Tadi abang gue nelfon" ucapnya dan kita diem aja biar dia lanjutin omongannya.
"katanya disuruh balik ke sekolah sebelum mereka bertindak" ucap Yeonjun dan gue memutar kan mata gue males.
"Situ tau letak markas kita?" tanya gue dan Yeonjun menggaruk pipinya sambil terkekeh.
"abang gue tau letak markas kita.."
"APA?!!"teriak kita semua kecuali Yeonjun.
"tau da-"Kata2 Renjun terpotong karena hp gue berbunyi. Gue pun melihat nomor yang tertera disana.
"ada yang tau nomor ini gak?" tanya gue sambil menunjukkannya ke mereka semua.
"shit! itu nomornya bu Seulgi!" pekik Jisung dan langsung digeplak sama Felix.
"lo masih bocah udah cursing aja" gumam Felix.
Gue pun berpikir pikir, ini gue angkat atau gue diemin aja?
"Angkat...atau...enggak...?" monolog gue dan semuanya tampak berpikir juga.
hmm
mari kita tunggu pilihan mereka di chapter selanjutnya...
Next dong...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.