𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓_2

98 15 37
                                    

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Aku ke sini karena mengikutimu

Ling Jiushi menyipitkan mata, memperhatikan lebih jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ling Jiushi menyipitkan mata, memperhatikan lebih jelas. Tidak bisa ia pungkiri kalau penampakan sosok bernama Ruan Lanzhu sangat menarik perhatian. Saling menatap dalam hitungan detik menumbuhkan pesona yang langsung menjerat. Dia sempat berpikir kalau pemuda itu bukanlah penduduk Xinglong Village. Tapi dari dialeknya, menunjukkan bahwa Ruan Lanzhu berasal dari tempat yang sama dengannya.

"Sampai kapan kau akan terus memandangiku?"

Ruan Lanzhu menaikkan sebelah alis, tersenyum miring mendapati Ling Jiushi yang hanya terus memperhatikan dirinya. "Kenapa? Kau sudah menyukaiku pada pertemuan pertama?" ia berkata dengan nada bangga.

Ling Jiushi membalas dengan ekspresi yang sama. Bibir tipisnya menahan senyum. Dia baru menyambut tangan yang terulur, menggenggam telapak yang sangat halus bagi seorang pemuda.

"Kepercayaan dirimu tak masuk akal," ia mendecakkan lidah. "Aku hanya ingin tahu, bagaimana kau mengenaliku? Dan apa yang kau lakukan di sini?" Ia hendak melepas jabat tangan namun keningnya berkerut karena Ruan Lanzhu menggenggam tangannya cukup kuat.

"Aku sudah bilang, aku mengikutimu. Dari mana aku tahu dirimu, tidak perlu kuceritakan. Tidak ada yang tidak aku ketahui di sini."

Ling Jiushi kembali mendecih. Dia menarik tangannya lebih kuat dan segera memutar tubuh setelah terbebas, mengarahkan lagi cahaya senter ke depan sambil berjalan memasuki rumah sebelah yang sama-sama kosong. Beberapa saat menyinari sudut tertentu dan berjalan keluar dari pintu yang terbuka. Bola matanya bergerak ke samping di mana ia melihat Ruan Lanzhu yang berdiri diam di sebelah.

"Dengar. Aku tidak tahu apa tujuanmu kemari, tapi jangan pernah menggangguku," ujarnya dingin.

"Aku tidak melakukan apa pun. Kegiatan mana yang aku ganggu?"

"Kehadiranmu saja sudah sangat mengganggu," timpal Ling Jiushi.

"Kau hanya mencari alasan. Sebenarnya kau tidak menemukan petunjuk apa pun di rumah ini."

"Jangan berkata sinis di sini. Siapa yang tahu apa yang kau lakukan pada tempat ini sebelumnya," balas Ling Jiushi. Dia mematikan senter dan berjalan menuju gerbang rumah. "Jangan mengikutiku," peringatnya.

Tanpa peduli sikap dingin Ling Jiushi, Ruan Lanzhu tetap berjalan mengikuti setiap langkah pemuda itu. Matanya terus tertuju pada Ling Jiushi yang berjalan cepat-cepat di jalanan kecil antara rumah-rumah yang berdiri. Ketika pemuda itu diam, dia pun ikut berhenti dan melirik pada Ling Jiushi yang memasang wajah gusar.

"Kenapa kau terus mengikutiku?"

"Tujuanku memang ke sini. Siapa yang mengikutimu?"

Bibir Ling Jiushi membentuk senyum sarkastik. "Penampilanmu boleh menyilaukan, tapi ternyata sikapmu sangat menyebalkan," tudingnya.

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐢𝐧 𝑻𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒅𝒊𝒔𝒆 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒏𝒅 [ᴛʜᴇ ꜱᴘɪʀᴇᴀʟᴍ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang