💭 Koma

9 5 0
                                    

6. | Koma |

Aku tidak dendam dan bukan pendendam, hanya saja luka kemarin tidaklah gratis!
-amoura verryncia-

|

|

|

Happy reading

|

|

|

"Oh iya kah? Semenyeramkan itu kah cowo lo?" Gelak tawa kalea di kelas kali ini terdengar.

"Iya sumpah serius" Tawa dari salah seorang siswi pun tak kalah heboh.

"Terus gimana keadaan gisell?" Tanya seorang siswi tiba-tiba pada kalea.

"Dia masih mau tidur, belum mau bangun".

"Terus ortu nya tau?" Tanyanya yang mendapat gelengan dari kalea.

"Ya semoga aja deh, dia cepet siu-".

"Kalea! Kalea! Kalea!!! Lo wajib ke lapangan sekarang!!!" Teriak seseorang bertubuh buntal serta berkaca mata bulat di pintu kelas kalea. Terlihat wajahnya kini amatlah panik, nafasnya pun tersenggal-senggal.

Semua sorot mata kini beralih ke arah sang empu, kalea yang masih belum engeh hanya terdiam.

"Kenapa dia?" Tanya seseorang pada kalea.

"Entah".

"Woy kalea! Cepetan ke lapangan! NYAWA ORANG ADA DITANGAN LO!!".

"M-maksudnya?" Bingung kalea. Tanpa aba-aba seorang siswi menarik tangan kalea hingga keluar kelas. Kalea dibuat kaget dengan apa yang terjadi, terlihat ditengah lapangan terdapat 2 siswi yang kembali menjadi korban bullying dari amoura.

"Emang gila lo ya amoura" Desis kalea terlihat emosi.

Arzalta, azrael, nero, langit, daven, nattan serta ziven yang melihat kalea hendak menuju lapangan di buat panik bukan main.

"Boss! Kalea nyamperin cewe lo" Tutur langit terlihat panik.

"Iya boss, siaran tv gratis ini" Tutur daven tanpa sadar.

"Nat, itu kalea" Gugup ziven.

"Tarik kalea kesini" Dingin arzalta pada langit dan daven. Tak ingin berdebat panjang, keduanya pun turun ke lantai bawah.

"Lo berdua berani melangkah, habis nyawa lo sama gua!" Ancam kalea menatap penuh amarah kepada langit dan daven. Keduanya terdiam seribu bahasa, tak ada yang berani berkutik ketika kalea sudah bersuara.

Kini sekolah mulai heboh dengan turunnya kalea ke lapangan. Kalea lah pemecah rekor siswi yang berani mendatangi amoura ketika sedang membully seseorang.

Di lain sisi terlihat arzalta yang frustasi dan menahan emosinya untuk tidak ikut turun tangan. Namun nyatanya ia tak sanggup.

"Ngapain bangsat lo pada diem?! Tarik kalea kesini!" Emosi nya kepada beberapa anak atras yang memang bersekolah di sekolah yang sama. Terlihat beberapa anak atras mulai menuruni anakan tangga.

"DIANTARA KALIAN ADA YANG BERANI GERAK, GUA PASTIIN DETIK INI JUGA GUA HABISIN NYAWA LO SEMUA!" Teriak kalea mengancam ke seluruh penjuru sekolah. Mendengar ancaman kalea seluruh siswa di buat merinding kali ini, bahkan guru pun tak ada yang berani berkutik.

Sebatas mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang