💭 Titik mencintai

15 4 0
                                    

11. | Titik mencintai |

Jangan sampai kamu mau di Bodohi oleh cinta, karna nafsu semata
-Zaza fenara galtero-

|

|

|

Happy reading

|

|

|

Di sebuah meja yang terdapat di kantin sekolah cakrawala bagian ujung jendela. Terdapat anggota lengkap inti atras dan dua gadis kebanggaan atras. Namun pagi ini keheningan nyatanya menyapa mereka, akibat mood kalea pagi ini yang tengah tak baik.

Kalea pagi ini tak mengambil duduk di samping arzalta, melainkan di samping nattan dan ziven.

"Di makan jangan di liatin doang" Tegur nattan bersuara.

Gadis itu kemudian menoleh ke arah remaja laki-laki yang berstatus sebagai sahabat nya itu.

"Mau ke kelas" Cicit gadis itu lirih.

"Makan dulu nanti kita ke kelas, lo dari semalem belum makan".

"Tapi kalea engga laper nattan" Adu kalea "Lagi pula kalea lagi ga mau makan nasi goreng pagi ini" Lanjut nya.

Semua sorot mata di lingkaran meja itu mengarah pada kalea dan nattan yang berhasil bersuara. Arzalta sedari tadi hendak ingin membawa kalea pergi dari situ, namun azrael dengan cepat mencegahnya.

"Bawa aja kalea ke kelas tan, takut mood nya makin jadi" Tegur gisell menanggapi.

Mendengar penurunan gisell membuat remaja laki-laki itu kembali menatap ke arah kalea.

"Minum dulu susu nya baru kita ke kelas" Titah nattan.

Gadis itu kemudian meminum segelas susu rasa coklat yang sudah sempat di pesan kan oleh langit dan daven tadi.

"Bangkit" Titah nattan. Setelahnya tangan gadis itu di genggam nya dengan lembut.

"Mau di bungkus ga nasgor nya?" Tawar nattan sebelum melangkah.

Kalea menggeleng cepat.

"Bang ar, yang lain gua duluan" Tutur nattan kemudian meninggalkan meja itu.

"Susah banget sih anjir mood kalea ketebak nya" Gerutu langit kesal.

"Iya anjir dikit-dikit ngambek, dikit-dikit manja. Hadeh capek gua" Sambung daven.

Mendengarnya membuat arzalta menoleh ke arah langit dan daven.

"Ulangi" Dingin arzalta menatap tajam kedua sahabatnya itu.

"A-ampun bos, bercanda" Gugup keduanya tersenyum paksa.

Tanpa di rasa kini jam istirahat tengah berjalan. Banyak siswa dan siswi yang berkeliaran untuk menghirup udara setelah pusing dengan pelajaran yang berlangsung tadi.

Sebatas mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang