💭 Sayang?

9 2 2
                                    

17. | Sayang? |

Mau di genggam sekuat apapun kalo dia gamau sama kamu, kamu harus tetap lepasin
-nattan kaiven arshaka-

|

|

|

Happy reading

|

|

|

️️

"Pagi-pagi ga boleh ngelamun, kenapa hm?" Tanya seorang remaja yang baru saja memasuki kelas itu. Remaja itu menghampiri gadis yang duduk di bangku belakang sembari melamun.

Gadis itu mendongakkan kepalanya menatap balik remaja laki-laki itu.

"Engga, tumben lo datengnya siangan?" Tanya gadis itu.

"Abis ketemu papa" Jawab remaja itu kemudian mengambil duduk di bangku kosong di samping gadis itu.

"Udah makan?" Tanya remaja itu mengeluarkan buku mata pelajaran yang akan mereka pelajaran di jam pertama.

Gadis itu menggeleng "Kalea ga mood makan".

"Kalo lo sakit gimana, hm? Jangan kebiasaan ga makan pagi nanti mag lo kambuh" Peringat nattan lembut.

"Mau gua beliin makan?" Tawar remaja itu.

"Engga perlu, nanti aja di jam istirahat bareng lo" Tolak kalea terlihat lesu.

"Istirahat nanti gua ada latihan, kemungkinan ga bisa nemenin lo makan" Beritahunya.

"Ya ud-".

"Selamat pagi murid-murid" Potong seorang guru terhadap ucapan nattan.

"Pagi miss" Kompak mereka.

Kini nyatanya jam mata pelajaran kimia tengah berjalan.

"Kenapa megangin perut terus? Lo sakit?" Lirih nattan bersuara kala kalea terlihat meremas kuat bagian perut gadis itu.

"Engga, sakit perut biasa doang" Tanggap gadis itu terlihat menahan sakit.

Terlihat gadis itu semakin kuat meremas perutnya sendiri, menggigit bibir bawahnya menahan sakit yang terasa.

"Jangan di gigit bibirnya, nanti luka. Kita ke uks mau?" Tanya nattan mulai khawatir.

"Engg-akhh p-perut kalea sakit" Rintih gadis itu akhirnya.

"Gua anter lo ke uks" Akhir remaja itu.

Bell istirahat kini telah berbunyi, sebelumnya sempat terjadi keributan di koridor depan uks kala nattan dengan tegas menolak latihan di jam istirahat itu.

"Lo latihan aja, gua ga kenapa-kenapa" Entah sudah berapa kali kalea mengucapkan hal itu pada nattan, namun sama saja remaja itu selalu menolaknya.

Sebatas mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang