7. | Kangen semuanya|
Lebih baik terjebak hujan gerimis dari pada harus terjebak rasa nyaman namun hanya sebatas teman
-karla veryyncia-️✍️✍️✍️✍️✍️
|
|
|
Happy reading
|
|
|
✍️✍️✍️✍️✍️
"Gimana keadaan kalea? Dia udah sadar?".
"Belum boss, tadi kami sempat nanya ke dokternya juga katanya engga tau kapan kale- eh maksudnya ibu kalea siuman" Lapor salah satu anak atras.
"Terus keadaannya?".
"Yang jelas kalo orang koma mah boss engga terlalu baik" Jawab temannya.
"Argghhh, udah pergi lo sana!" Emosi arzalta.
Setelah kejadian waktu itu arzalta sama sekali belum menemui kalea di rumah sakit. Jujur saja lelaki itu sangatlah merindukan gadis yang kini tengah terbaring lemah di salah satu brankar rumah sakit. Namun di sisi lain remaja itu pun tidak berani jika nekat sekalipun menemui gadis itu. Terakhir remaja itu bertemu kalea ketika ia hendak melayangkan tamparan kepada kalea namun justru bukan kalea lah yang ia tampar, melainkan adiknya sendiri.
"Gua mohon kall, bangun. Gua ga mau kek gini terus-terusan, gua waktu itu kelepasan gua minta maaf" Erang arzalta di ruangan.
"Bos" Panggil daven di pintu yang dimana hanya kepalanya sajalah yang ia tampakkan.
Arzalta pun menoleh ketika mendengar nya "kenapa?" Datarnya.
"Ada om riven di bawah" Beritahunya.
Sontak arzalta membulatkan matanya kaget "Ga usah bercanda lo jadi manusia, gua bunuh lo sekarang tau rasa lo" Bukannya menanggapi ucapan daven arzalta justru mengancam nya.
"Ih serius boss, gua ga bercanda".
"Ya Udah kalo ga percaya, siapin diri lo ya boss. Kalo ada luka bilang gua, gua obatin" Tuturnya terdengar bermain-main. Remaja itu kemudian menutup kembali pintu ruangan tersebut.
"Mampus, habis nyawa lo sekarang" Monolognya membayangkan nasibnya selanjutnya.
"Saya mohon sama kamu, kalea sudah saya titipkan sama kamu sedari kecil. Dan tolong tepati janji kamu dahulu, mungkin saya tidak akan marah. Tapi jika istri saya yang kesini saya tidak bisa mencegah" Tutur riven terdengar sangatlah lembut. Riven sedari tadi sudah menanyakan seluk beluk kejadian kemarin kepada arzalta. Untungnya riven kali ini Tak seperti yang di bayangkan arzalta.
"Kamu faham?".
"Faham om. Maaf arzalta kali ini ngecewain om, jujur arzalta kemaren engg-".
"Iya om faham, kalea memang anak nya keras kepala. Mungkin juga karna trauma dia kembali lagi ke ingatannya jadi dia seperti ini".
"Apa arza bisa liat kondisi kalea om?" Ragunya bertanya.
Riven sebelumnya hanya tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan menepuk pundak arzalta "Jenguklah kalea di rumah sakit nanti saya kirim di whatsApp dia ruangan berapa, pesan saya jangan ketika ada tante monica disana".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas mimpi
Ficção Adolescente! Utamakan vote! Jika membaca ! ⚠️ INI AKUN RESMI SAYA YANG KEDUA! KARNA AKU PERTAMA SAYA DENGAN USERNAME 'HANN_AZZZ' HILANG⚠️ DI MOHON UNTUK TIDAK MENYAMAKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN SAYA SENDIRI DENGAN ORANG LAIN! INI MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI! H...