Pertemuan tak terduga

752 33 8
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤, 𝐡𝐞𝐡𝐞

𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐮 𝐥𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮.

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 🎉

﹌﹌﹌﹌﹌

Gladys merasakan angin berhembus kencang di wajahnya pagi ini ia sedang mencari udara ditaman apartemen yang ia tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gladys merasakan angin berhembus kencang di wajahnya pagi ini ia sedang mencari udara ditaman apartemen yang ia tempati. Kakinya melangkah menuju ayunan yang berada disana dan mendudukinya, menghirup udara pagi yang sangat segar baginya.

Kegiatannya terhenti tak kala ponselnya berbunyi menandakan seseorang yang mengirimi sebuah pesan kepadanya.

Atlas Adison :
malam ini bunda ngajak makan malam di resto
lo ada waktu kan?

: Gladys Calandra
Ada kok

Atlas Adison :
Jangan telat

: Gladys Calandra
Siap 🫡

Gladys menutup ponselnya dan menaruh kembali ke dalam saku celananya melanjutkan kegiatannya yang sedari tadi ia lakukan.

Disisi lain Atlas yang sudah melihat balasan pesan yang dikirim oleh Gladys mulai beranjak dari kasurnya menuju ruang tamu. Ia menemukan kedua orang tuanya dan adiknya sedang berbincang di sofa.

Atlas menuruni anak tangga satu persatu menuju ruang tamu dan mendudukkan dirinya disofa tepat disamping bundanya.

"Bun, pah! hari ini kita makan malam di luar aja gimana?" pinta Atlas.

"Loh tiba-tiba banget kamu padahal bibi udah belanja untuk persiapan makan malam," sahut Nadia.

"Ya gapapa sih Atlas lagi pengen makan diluar aja gimana bun? pah?" tanya Atlas.

"Kalo bunda sih mau mau aja. Papah gimana?"

"Boleh, kebetulan teman kerja di kantor papa baru saja membuka restoran di pusat kota. Oh ya Atlas kamu ajak Gladys nanti malam ya!" jawab Baron.

"Siap pah."

Alzenna yang baru saja keluar dari dapur membawa camilan melihat Atlas senyum senyum sendiri ia menaruh camilannya dimeja dan mengalungkan lengannya di leher Atlas.

ATLAS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang