Diary depresiku : part 5

29 23 3
                                    


🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Devano sangat emosi dan menarik tangan arumi dan mengantarkannya ke taman agar kakek dan si kembar tak lama menunggu, di perjalanan devano terus-menerus mengancam arumi agar tak mengadu kepada siapapun tentang prilaku devano terhadap arumi.

_SKIIP_

Saat sampai di taman arumi pun berusaha tidak memperlihatkan diri bahwa dia habis menangis karna makian devano, agar mengalihkan rasa sakit hatinya ia pun mengajak si kembar bermain.

"Devi sini main sama kakak" ajak arumi.

"Iyah kak" sahutnya.

"Maafkan kak rumi yah yang telat datang akibatnya kalian menunggu lama disini berjam-jam" Ucap arumi sambil menundukkan kepalanya.

"Berjam-jam ? ngga ka kita disini baru saja sampai" ucap deva menjelaskan.

"loh ko bisa yah ? bukankah tadi kak devano bilang sama kakak kalo kalian udah nunggu kakak lebih dari 3 jam" Ujar arumi menjelaskan.

"Ngga rumi, kakek baru saja datang kesini dan kamu datang setelah kakek dan anak-anak" Ujar sang kakek menjelaskan.

"Lalu mengapa kak devano berbohong dan sampai emosi seperti tadi, seolah-olah aku yang salah" Batin arumi.

"Devi ko kamu diam saja sih ? sini dong main sama kakak dan deva" Kata arumi yang memanggil devi

"Kaka boleh aku nanya sesuatu ? " Ujar devi sambil menghampiri arumi.

"Bertanya soal apa ?" Tanya arumi keheranan.

"Kakak habis nangis yah ? dan tadi pas kakak turun dari motor kak devano marahin kakak kan ?" Tanya devi.

"Eh... Eng–ngga ko devi masa iya kaka nangis, tadi itu kakak kelilipan debu jadi kaya yang abis nangis deh matanya" Kata arumi berbohong.

"Benarkah itu kak ? kakak gak bohong kan?" Tanya devi

"Ngga vi kaka sudah besar mana mungkin kaka menangis" Ucap arumi meyakinkan devi

"Kakek gak yakin kamu ngomong kaya gitu, kakek kenal kamu itu dari kecil rumi, jadi kakek bisa tau disaat kamu senang dan di saat kamu sedih" Ujar sang kakek

"Ngga kek rumi baik-baik aja kok" Ujar arumi meyakinkan sang kakek

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Setelah beberapa jam bermain bersama kakek dan si kembar, arumi pun ikut pulang ke rumah sang kakek dan menjaga deva - devi agar tidur siang.

"Rumi kalo besok ada waktu main lagi ke sini yah, jika mau main nanti pulang sekolah biar kakek yang jemput kamu" Ujar sang kakek

"Iyah kek, rumi kalo gak ada PR nanti sempatkan main bersama deva dan devi lagi" Ujar arumi

"Iyah rumi, maafkan kakek yah, karna kakek minta tolong kamu jadi kena marah kakak kamu" Ucap sang kakek

"Ngga ko kek, kakek gak salah dan rumi juga gak di marahin sama kak devan" Ujar arumi

_SKIIP_

Setelah 1 jam di rumah sang kakek, arumi meminta izin kepada kakeknya untuk segera pulang karna ia tak mau merepotkan kakeknya tersebut.

"Kek rumi mau pulang yah, nanti kalo besok gak ada PR pasti rumi kesini lagi" Ujar arumi.

"Ya sudah ayo kakek antarkan pakai becak tua itu hehehehe" Ujar sang kakek di iringi tawa kecilnya.

Arumi hanya tersenyum geli karna sang kakek selalu bisa membuatnya tersenyum dan merasakan ketenangan.

"Kakek bisa aja, ya sudah aku langsung duduk ya kek" Ucap arumi seraya duduk di becak sang kakek.

"yok kita berangkat tuan putri" Ujar sang kakek yang mulai mengoes becaknya.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Sesampainya di rumah, arumi mengajak sang kakek untuk masuk ke dalam rumahnya dulu, namun kakeknya menolak karna tak ingin berlama-lama meninggalkan deva dan devi yang sedang tidur.

Diary Depresiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang