5 (오)

19 5 0
                                    

홍 지수

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

홍 지수

-

Seluruh tim wardrobe dan make up artist sedang di sibukkan dengan Bangtan Sonyeondan yang menghadiri acara talk show siang ini dan dilanjutkan acara award malam harinya.

"Sinta-ya, tolong kau perbaiki contour di bawah matanya."

Dengan berat hati ia berjalan menghampiri Yoongi dan mencoba me-make up dirinya dengan penuh ketelitian. Ia gugup bukan karena cinta dengan Suga atau ketampanannya, melainkan tatapan Suga yang terus menerus memperhatikannya tanpa berkedip.

"Tutup matamu, aku akan perbaiki make up di dekat matamu."

"Kalau aku tidak mau bagaimana? Dan ini kan bukan pekerjaanmu." Sinta menghela napas terlebih dahulu sebelum meladeni pria yang ia juluki kulkas berjalan itu.

"Ini memang bukan pekerjaanku. Pekerjaanku sudah selesai. Memangnya kau tidak melihat seluruh member sudah menggunakan baju dari tim wardrobe. Tidak ada salahnya kan aku membantu Hyena eonni karena tangannya masih sakit, hah?"

Suga kembali terdiam dan mulai menuruti perkataan demi perkataan yang Sinta ucapan.

"Jadi, bagaimana dengan tawaranku kemarin?"

"Iya, aku mau."

Suga membuka matanya dengan tiba-tiba dan membuat Sinta terkejut. Seketika mata mereka bertemu satu sama lain. Saling tatap sejenak. Hingga Sinta menyadarinya dan segera memalingkan wajahnya.

"Yak!! Min Yoongi-ssi!! Aku bilang tutup matamu dulu."

"Kau serius menerima tawaranku?" tanyanya dengan raut wajahnya yang sedikit terkejut.

"Iya, ini kesempatan yang baik untukku. Tapi kau berjanji kan mau membantuku untuk dekat dengan Hong Jisoo."

"Sebegitu besar kau menyukainya?"

"Neomu."

"Waeyo?"

"Karena aku mengidolakannya sejak lama, sejak masa sekolah. Di masa-masa sulitku, di saat aku sendirian, banyak masalah yang datang, lalu aku melihatnya walaupun hanya fotonya, itu mampu membuatku bersemangat kembali. Apalagi senyumnya, wajahnya yang sendu. Aku sudah jatuh cinta meski dalam foto saja," jelas Sinta tanpa sadar. "Ah sudahlah, kulkas berjalan sepertimu mana mengerti apa yang aku rasakan. Selesai, kau sudah tampan sekarang." Sinta beranjak pergi menemui timnya yang lain dan meninggalkan Suga yang masih mematung di tempatnya berdiri.

"Aku tahu apa yang kau rasakan dan aku sedang merasakannya," gumam Suga.

**

Setelah berkutat dengan tugas dan pekerjaan. Akhirnya Sinta bisa beristirahat juga.

Ia menghela napas panjang seraya meregangkan otot-otot tangannya seraya bersandar di sofa panjang yang ada di lobby gedung Hybe.

Sampai, sebuah cappucino ice yang dingin menyentuh pergelangan tangannya. Sinta terkejut dan menoleh, siapa yang menyodorkan gelas berisi minuman favoritnya itu.

"Ini untukmu, kelihatannya kau lelah sekali."

Sinta hampir tak percaya melihat seorang pria yang duduk di sampingnya.

"Gomawo, Joshua-ssi."

"Ne, apa hari ini pekerjaanmu sangat banyak?" Sinta menganggukkan kepalanya. "Terlihat dari helaan napasmu tadi."

"Jadi, kau sudah di sini dari tadi. Kenapa aku tidak menyadarinya?"

"Jinjja? Mungkin kau sangat lelah sampai tidak sadar ada aku di sini. Ini ambil lah." Sinta menerima gelas tersebut dan langsung meneguknya sampai habis.

"Wow, habis?"

"Sebenarnya aku memang sedang haus. Tapi aku malas ke cafetaria untuk membeli minum. Tiba-tiba ada kau, gomawo, Joshua-ssi."

"Sudah dua kali kau mengatakan gomawo padaku. Kalau sekali lagi, kau akan dapat hadiah," guraunya.

"Hadiah? Baiklah, Gomawo Hong Jisoo."

"Ah, kau benar-benar melakukannya. Sekarang kau akan minta apa?"

"Hm, apa ya?" Sinta mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir sejenak. "Aku mau hearteu," Joshua tertawa mendengarnya. Joshua pun menuruti permintaan Sinta untuk membuat finger heart.

"Yak, kurang besar."

"Kau lucu sekali, Sinta-ya. Baiklah, ini," Joshua benar-benar menurutinya  dan tersenyum di hadapan Sinta.

Tampan dan manis.

Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?

Sinta memegangi kedua pipinya yang merah merona melihat sang idola menuruti permintaannya yang hanya asal ucap saja.

"Apa ini masih kurang besar?"

"Aniyo, gomawo Joshua-ssi kau mau mengabulkan permintaan konyolku."

"Gomawo, lagi?"

"Mianhae, aku benar-benar gugup di dekatmu. Jantungku juga sangat berdebar. Jadi, aku tidak bisa berkata-kata selain gomawo," jujurnya kelewat jujur. "Apa kau carat?" Sinta mengangguk cepat.

"You are my bias."

"Sekarang, aku yang harusnya mengatakan gomawo Sinta-ya kau sudah menyukai kami, seventeen. Terutama aku. Tanpamu dan caratdeul, aku dan seventeen tidak bisa menjadi seperti ini."

Tanpa terasa air mata Sinta menetes begitu saja kala mendengar ucapan Joshua yang menyentuh hatinya. Ia sudah lama menjadi penggemar seventeen, terutama Joshua. Suka duka mereka semua, juga Sinta bisa merasakan meski belum pernah bertemu langsung. Dan hari ini, ia bisa berbicara secara langsung dengan idola kesukaannya. Jangan tanyakan perasaan Sinta saat ini.

Sesegera mungkin Sinta menghapus air matanya. Ia juga malu menangis di depan pria tampan seperti Joshua.

"Pejamkan matamu sebentar," pinta Sinta.

"Ne, tapi untuk apa?" tanyanya sambil menutup mata sesuai keinginan Sinta. "Aku tidak mau idolaku melihat aku mengusap ingusku karena menangis."

"Kau ini, ada-ada saja." Joshua menggelengkan kepalanya mendengar kejujuran Sinta yang amat jujur. "Apa sudah selesai?"

"Ne, kau boleh membuka matamu."

"Apa kau selalu berkata apa adanya seperti ini?"

"Ne, aku memang seperti ini. Aku tidak suka menjadi orang lain."

"Ah, baiklah aku mengerti. Jangan menangis, air matamu sangat berharga." Joshua menyeka sisa air mata yang masih ada di pipi Sinta.

Siapapun tolong Sinta?

Ia bisa saja pingsan di tempat mendapat sentuhan dari idola kesukaannya itu.

"Mianhae, sepertinya aku tidak bisa berlama-lama di sini. Aku harus pergi ke tempat shooting MV terbaru seventeen. Lain waktu kita sambung lagi. Sampai jumpa nanti." Joshua berlalu pergi. Begitu pun Sinta, ia juga bergegas mencari Putri untuk menceritakan semuanya.

"Cih, hearteu yang besar katanya? Omong kosong, aku juga bisa membuat yang jauh lebih besar," ucap seorang pria yang dari tadi melihat dan mendengar pembicaraan Sinta dan Joshua.

"Cih, hearteu yang besar katanya? Omong kosong, aku juga bisa membuat yang jauh lebih besar," ucap seorang pria yang dari tadi melihat dan mendengar pembicaraan Sinta dan Joshua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

My Love, My Favourite Idol (BTS x SVT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang