𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟐𝟏: Realita

195 31 6
                                    

"Kau hamil?"

Pertanyaan itu membuat Jiyeon terdiam. Ia tak tahu pasti akan hal tersebut, tetapi ia selalu merasakan hal-hal yang baru ia rasakan pada dirinya. Apakah perubahan pada tubuhnya terlihat sejelas itu?

"Aku..." Bahkan Jiyeon tak tahu harus menjawab apa. Ia merasa grogi, tetapi ia tak tahu pasti.

Jaekyung hanya bisa menghela nafasnya secara kasar. Merasakan denyutan pada pelipisnya ketika mendengar respon yang sangat tak pasti tersebut.

"Kembali nya diriku nyatanya hanya mendapat kabar ini... Harusnya aku tak usah kembali. Buang-buang waktu saja,"

Jiyeon perlahan melepaskan genggaman tangan Jaekyung dari pergelangan tangannya itu.

Seketika menjadi terdiam dan tak tahu apa yang layak untuk diucapkan setelah mendengarkan perkataan Jaekyung.

"Haruskah aku mengembalikan mu pada Heeseung?" Pertanyaan itu membuat Jiyeon secara langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Jaekyung dengan tak percaya

"Apa aku terlihat seperti candaan bagimu?"

Dengan kilat, tamparan keras mendarat diatas pipi Jaekyung. Kedua tangan lemah itu berusaha secara erat untuk menarik kerah dari pakaian pria tersebut, "Hey, Joo Jaekyung,"

"Kaulah yang membuatku seperti ini... Badanmu saja besar, tapi nyatanya tak ada kejantanan sama sekali." Jiyeon menyeringai dengan penuh ejekan di dalam ekspresi wajahnya itu

Jaekyung jelas tak suka mendengar hal tersebut terlontar dari mulut wanita itu. Secara kasar Jaekyung mendorong tubuh Jiyeon hingga terhuyung ke atas sofa.

"Hey, jalang." Suara pria itu rendah dan Jiyeon bisa merasakan nada ketegasan yang dibuatnya. Atmosfer di sekeliling mereka kini berubah drastis.

Dicengkeram nya dagu mungil tersebut dengan penuh paksaan yang secara langsung membuat pandangan mereka saling bertemu, "Dengarkan aku,"

"Itu resiko nya. Perasaan mu saat ini takkan bisa merubah segalanya." Apa yang barusan Jaekyung katakan membuat Jiyeon seketika terdiam dan memikirkan sesuatu.

"Resiko..?"

"Kau masih tidak mengerti?"

Jaekyung terkekeh geli. Merasa bahwa Jiyeon ini sangatlah lamban setelah banyak hal yang ia lakukan, "Sungguh naif,"

"Choi Heeseung menjualmu padaku, bodoh. Itulah mengapa aku memiliki hak untuk melakukan apapun pada benda yang telah aku beli," Cara Jaekyung mendeskripsikan semua itu benar-benar kejam bagi Jiyeon

"Maka dari itu tahu dirilah. Kakakmu itu bahkan tidak bisa membayar semua hutang-hutangnya padaku padahal dia seorang aktor terkenal,"

"Terkenal karena pelitnya."

Dilepasnya dagu Jiyeon, dan ia dengan mudahnya meninggalkan wanita tersebut. Sementara itu, Jiyeon masih mencoba mencerna semuanya. Dan memikirkan cara bagaimana ia harus keluar sepenuhnya.

Ia jelas menggerutu dalam hati nya. Mengakui betapa bodoh dirinya itu. Seharusnya ia tak kembali lagi ke tempat ini, tetapi nyatanya ia malah kembali ke dalam jebakan ini.

Harus ia apakan bayi ini?
































a/n; yuhuu, aku double update wkwkwk... Targetnya tahun ini harus selesai ni book. Terimakasih untuk kalian yang selalu sabar menunggu dan spam vote terus. Sayang kaliann!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗖𝗮𝗺𝗯𝗶𝗼 𝗥𝗲𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗼: Joo Jaekyung (Jinx Mingwa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang