THE PRINCE'S DECEPTION

3.2K 284 38
                                    

Shofia berlari di bawah langit malam yang kelam, napasnya terengah-engah, sementara rambut panjangnya berkibar tertiup angin.

Ia tak peduli pada ranting yang melukai kulitnya atau kegelapan yang menutup pandangannya. Ketakutan mendorongnya lebih cepat--ketakutan pada kebenaran yang baru saja ia ketahui, kebenaran tentang Louis.

Louis, yang selama ini ia kenal sebagai sosok penuh kasih dan perhatian, ternyata adalah iblis licik dan manipulatif. Cinta yang ditawarkan Louis hanyalah jaring perangkap, dirancang untuk mengikatnya sejak kecil.

Janji-janji manis yang dulu ia buat tanpa menyadari maknanya kini menjadi belenggu. Louis melakukan hal-hal di luar nalar demi memilikinya, dan Shofia yang polos saat itu tidak pernah menyadari betapa berbahayanya janji mereka dulu.

Sekarang, Shofia tahu. Dan ia harus pergi.

Namun, takdir seakan tidak berpihak padanya. Saat tubuhnya mulai lelah, di tengah keheningan malam, terdengar suara langkah kaki di belakangnya.

Shofia berhenti, jantungnya berdegup kencang.

"Shofia... Apa kau pikir bisa lari dariku?"

Tiba-tiba, dari balik bayangan pohon, Louis muncul dengan tatapan tajam dan senyum yang dingin. Suara Louis terdengar seperti bisikan dingin yang menghantui.

Shofia memutar tubuhnya, berusaha mengatur napasnya yang tercekat. Ia tahu ini saatnya berbicara, saatnya memperjelas.

"Louis... Jangan mendekat! Kau bukan Loius yang aku kenal!" teriak Shofia gemetar.

"Bukan orang yang kau kenal? Kau salah, Shofia. Justru inilah diriku yang sebenarnya. Dan kau, tidak akan pernah bisa lepas dariku."

Shofia menggeleng dengan air mata yang berlinang. "Aku tahu sekarang! Kau ... kau adalah iblis yang manipulatif! Kau menjebakku dari kecil!"

Louis menyipitkan matanya, mendekat selangkah demi selangkah.

"Ah, jadi kau akhirnya tahu. Namun, apakah itu mengubah sesuatu? Kau sudah milikku sejak hari pertama kita bertemu. Janji kita--itu adalah takdir."

Shofia mundur, berusaha menjaga jarak, meski tahu bahwa tak ada tempat untuk lari lagi.

"Itu bukan takdir! Itu hanya jebakanmu! Aku tidak tahu apa yang terjadi waktu itu... Aku hanya anak kecil! Kau memanfaatkanku!" bantah Shofia dengan tubuh bergetar.

Louis berhenti beberapa langkah di depannya, tatapannya yang dulu lembut kini berubah dingin, hampir tanpa emosi.

"Kau memang polos waktu itu, tapi itu tidak masalah. Aku mencintaimu, Shofia. Dan aku akan melakukan apa saja agar kau tetap di sisiku. Kau tidak mengerti? Dunia ini tidak akan pernah memberikanmu kebebasan seperti yang aku tawarkan."

Shofia menggeleng, matanya berkaca-kaca, menyadari bahwa tidak ada lagi harapan untuk meyakinkan Louis.

"Kebebasan? Kau hanya ingin mengurungku di duniamu! Kau mengontrolku dengan janji palsu! Aku bukan bonekamu, Louis. Aku tidak akan tinggal di sisimu!"

Louis tersenyum tipis, senyum yang penuh dengan rasa kemenangan. Dalam sekejap, tangannya melesat ke depan, menangkap pergelangan tangan Shofia dengan kuat.

"Maaf, Shofia. Kau tak punya pilihan. Aku sudah terlalu jauh untuk melepaskanmu sekarang. Jika kau tak bisa memahami ini dengan cara baik-baik, maka aku akan memaksamu," ujar Louis.

Shofia mencoba meronta, tapi Louis terlalu kuat. Dengan gerakan cepat, Louis merapalkan mantra, dan rantai sihir yang tak terlihat muncul dari udara, melilit tubuh Shofia. Shofia jatuh berlutut, tubuhnya terikat.

"Tidak! Lepaskan aku! Kau tak bisa melakukan ini!"

Louis berlutut di depannya, menatapnya dengan dingin. "Kau salah. Aku bisa. Dan aku melakukannya."

"Kau bukan Louis yang aku kenal... Kau telah menjadi monster!" Shofia menatap Louis dengan putus asa, matanya dipenuhi air mata.

Louis mendekat, mengusap wajah Shofia dengan lembut meski kekuatan di balik sentuhannya masih terasa dingin.

"Mungkin aku adalah monster... Tapi aku monster yang mencintaimu. Dan aku tidak akan pernah melepaskanmu, Shofia."

Dan di bawah sinar bulan yang pucat, Louis membawa Shofia kembali ke dalam kegelapan, ke penjara yang tak terlihat, di mana cintanya yang dulu manis berubah menjadi kutukan yang mengerikan.

Shofia terkurung dalam rantai. Tidak hanya diikat oleh sihir Louis, tetapi juga oleh janji masa kecil yang telah menjadi kutukan seumur hidup.

***

hallo, rakyat jokowi!

ini hanya bagian kecil dari yang ada dalam cerita nanti.

ke depannya aku langsung up banyak.

see u!

THE PRINCE'S DECEPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang