04. Keputusan Raja

1.7K 173 11
                                    

"Panggilkan pelayan yang bernama Diana!"

Suara Lucifer menggema di seluruh penjuru istana. Para pekerja dan orang-orang yang ada di istana langsung berhenti melakukan pekerjaan mereka.

Maria yang mendengarnya lantas berlari, mencari Diana yang ada di dapur dan langsung menariknya menghadap Lucifer yang duduk di singgasananya.

Setelahnya, Maria langsung pergi meninggalkan Diana yang kini menghadap Lucifer.

"Salam, Yang Mulia. Saya pelayan yang bernama Diana." Diana menunduk hormat.

"Bawa putrimu ke sini."

Diana, dengan cepat dan hati yang risau langsung berjalan menjemput Shofia, lalu kembali menghadap Lucifer yang senantiasa menunggu di singgasananya.

Gadis kecil itu tampak terlihat menunduk takut dan meremas kuat tangan ibunya yang ada di sampingnya.

"Sudah, Yang Mulia. Apa yang diinginkan--"

"Bawa putrimu pulang," tutur Lucifer dengan suara tegas.

Mendengarnya, Shofia yang menggenggam tangan Diana semakin mengeratkan genggamannya.

"Yang Mulia, kenapa? Apa putri saya melakukan kesalahan?" tanya Diana semakin panik. Ia sesekali melirik Shofia yang akan menangis di sampingnya.

Lucifer bangkit dari singgasananya dan berjalan turun untuk mendekat ke arah Shofia. Langkah kakinya menggema di ruangan itu, membuat Diana dan Shofia semakin gemetar.

"Kau tahu kalau putrimu telah mencuri makanan Putra Mahkota, bukan?"

Diana terkesiap dan langsung menunduk, menunjukkan kebersalahannya. "Maaf atas kejadian itu, Yang Mulia. Saya berjanji tidak akan ada lagi kejadian seperti itu."

"Akan lebih baik kau membawa pulang putrimu supaya kejadian itu benar-benar tidak terjadi lagi," perintah Lucifer.

Shofia mengangkat kepalanya dan mata hitamnya langsung bertatapan dengan mata Lucifer, ia dibuat merinding karena mata tajam itu menatapnya dengan sangat intens.

"Yang Mulia, saya tidak bis--"

"Kau menentang perintahku?" tanya Lucifer, mata tajamnya menatap Diana tanpa ekspresi.

"Maaf, Yang Mulia." Diana kembali membungkukkan badannya.

Diana menatap Shofia yang menggeleng, hingga membuatnya menjadi bimbang. Ia tahu kalau putrinya tidak ingin pulang karena sesuatu.

"Saya akan membawa putri saya pulang, Yang Mulia."

Shofia langsung menangis dan meronta mendengrnya. "Tidak, Ibu! Aku tidak mau! Ayah dan Kakak jahat! Aku tidak mau pulang!!"

Lucifer meringis mendengarnya, ia membuang muka dengan kesal. Dan reaksi Lucifer dilihat oleh Diana hingga wanita itu berusaha menenangkan Shofia.

"Apa saya masih bisa bekerja di sini, Yang Mulia?" tanya Diana. Tangannya mengusap-usap rambut Shofia.

"Ya," jawab Lucifer singkat.

"Terima kasih, Yang Mulia."

Saat Diana membalikkan tubuh dan mengangkat Shofia yang menangis, Lucifer kembali memanggilnya.

"Jangan bawa putrimu pulang ke rumah, bawalah putrimu tinggal di tempat yang sudah aku sediakan."

Diana menatap mata merah itu, seperti ada rasa empati yang ia lihat di balik mata tajam yang seolah-olah tak punya rasa kemanusiaan.

Detik setelahnya, Diana tersenyum penuh kegembiraan dan menunduk dalam berkali-kali seolah mengucapkan terima kasih.

***

THE PRINCE'S DECEPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang