02. Peringatan Lucifer

1.7K 184 20
                                    

Louis kini terbaring lemah di atas tempat tidur setelah ia mengatakan pada bundanya--Charlotte, kalau dia sedang tidak enak badan.

Charlotte mengernyit heran setelah memeriksa suhu tubuh Louis yang terlihat normal, atau bahkan terkesan dingin dari normal.

"Kau benar-benar sakit, Louis?" tanya Charlotte.

Louis mengangguk. Wajah yang terlihat polos itu mampu membuat Charlotte merasa tersentuh dan berniat memeluk tubuh putranya.

Brak!

"Jangan berani-berani memeluknya!"

Charlotte dan Louis sontak menoleh ke arah Lucifer yang baru saja datang dan menatap tajam mereka. Dengan tidak berperasaannya, Lucifer menendang pintu hingga gagang pintu hancur.

"Kau sud--"

"Cukup! Jangan mengalihkan pembicaraan! Keluar dan kembali ke kamarmu!" perintah Lucifer pada istrinya.

"Lucifer... Louis sedang sakit, aku tidak bisa meninggalkannya sekarang," ujar Charlotte berusaha menjelaskan.

Lucifer mengernyit heran. Ia melangkahkan kakinya ke arah Louis yang senantiasa berbaring dan menatapnya. Lucifer tersenyum miring melihatnya.

"Sakit, ya?" tanya Lucifer pada Louis. "Baru pertama kali aku mendengar kalau keturunan keluarga kita ada yang sakit."

Louis hanya diam mendengar pertanyaan dari Lucifer. Tanpa ingin menjawab, anak kecil itu menenggelamkan kepalanya di bawah selimut.

Lucifer yang kesal langsung menyibakkan selimut itu. "Apa kau ingin menjadi anak durhaka?! Jawablah pertanyaanku. Apa kau benar-benar sakit?"

"Ayah tidak pernah menganggapku anak. Untuk apa aku takut durhaka?"

Perkataan Louis benar-benar membuat Lucifer geram. "Dari mana kau tahu aku tidak menganggapmu anakku? Jika kau bukan anakku, aku jelas tidak akan mewariskan takhtaku padamu!"

"Ayah selalu memanggilku Berudu! Aku bukan hewan! Lagipula jika aku berudu, berarti Ayah adalah katak!"

Semakin tidak bisa menahan emosinya, Lucifer langsung mengangkat Louis dan membawa anak itu ke dekat jendela. Setelah sampai dekat jendela, Lucifer langsung melempar Louis dari jendela ke bawah.

"Louis!!"

Charlotte lantas berteriak dan berlari, menatap ke bawah di mana Louis tidak terlihat dari pandangannya. Seketika, itu membuat Charlotte khawatir dan memukuli Lucifer.

"Apa yang kau lakukan?! Kau gila?! Di mana Louis?!!"

Lucifer menahan tangan Charlotte, memeluk istrinya dan berbisik pelan, berusaha menenangkan. "Dia baik-baik saja," ucapnya.

"Cepat cari Loius!" Charlotte meronta.

"Jangan terlalu mengkhawatirkannya, Sayang," bisik Lucifer. Ia semakin erat memeluk Charlotte.

"Tap--"

"Kau hanya boleh mengkhawatirkanku," ujar Lucifer dengan nada possesif.

Charlotte terdiam, lalu ia kembali meremas baju bagian dada Lucifer. "Bagaimana aku tidak khawatir ketika kau melemparnya seperti benda begitu saja?!"

Lucifer melepas pelukannya, ia meletakkan telunjuknya di bibir Charlotte. "Istri tidak boleh berteriak pada suami. Tenang saja, umurnya sudah tujuh tahun, dia bisa menjaga dirinya."

Saat Charlotte ingin bersuara kembali, Lucifer langsung membekap mulut Charlotte dan tersenyum miring.

Lucifer membawa Charlotte ke kamar mereka. Lalu Ia meletakkan wanita itu ke atas tempat tidur kembali dan menindih tubuh istrinya itu.

THE PRINCE'S DECEPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang