Chapter 20

124 21 3
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya

.

.

.

.

.

.

.

Tawuran atau perkelahian antar pelajar adalah bentuk konflik atau kekerasan yang terjadi antara dua atau lebih kelompok belajar yang berasal dari sekolah berbeda.

Tawuran atau perkelahian antar pelajar terbagi dalam tiga bentuk, yang pertama perkelahian antar pelajar yang telah memiliki rasa permusuhan secara turun temurun, yang kedua perkelahian antar sekolah melawan sekolah lainnya, dan yang ketiga perkelahian pelajar yang sifatnya insidental yang terpicu dari situasi dan kondisi tertentu.

Perkelahian antar sekolah memang sering terjadi di kalangan para murid laki-laki pada umumnya, termasuk Pein dan teman-temannya yang hampir setiap hari berkelahi dengan murid dari luar sekolah dan dianggap sebagai murid berandalan karena sering berkelahi dan membuat onar disekolah tapi tidak sekalipun mereka memukul orang tanpa alasan.

Gara-gara hal itu pulalah Pein jadi memiliki banyak musuh baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah karena dianggap sebagai penguasa namun sebenarnya alasan utama Pein berkelahi adalah untuk melindungi orang lain bukan semata-mata ingin menunjukkan kekuatan atau kemampuan yang dimiliki kepada orang lain.

Namun Pein tidak berpikir jauh kalau salah satu diantara musuhnya akan berbuat nekat dengan menculik Hinata, menjadikan sang kekasih sebagai sandera. Dimana menurut Pein sendiri kalau perbuatan pemuda berambut putih itu sangatlah pengecut tidak mencerminkan sebagai seorang pria sejati karena melakukan segala cara demi bisa menang.

Perkelahian kali ini bisa dibilang berdasarkan permusuhan tapi itu bukanlah permusuhan yang diturunkan dari Senior ke Junior lebih ke arah pribadi karena setiap berkelahi Pein dan teman-temannya tidak pernah membawa serta nama sekolah. Apa yang mereka lakukan murni hanya sebagai kesenangan saja bukan berniat ingin menjadi jagoan atau penguasa seluruh sekolah seperti rumor yang tersebar di luaran sana.

Lagipula Pein dan kelompoknya tidak pernah mencari masalah terlebih dahulu dengan orang lain.

Ibarat pepatah mengatakan 'Anda jual saya beli'.

Jika ada yang mengganggu siapapun itu orangnya pasti akan dihadapi tanpa rasa takut sedikit pun.

Apalagi berani menyakiti Hinata.

Pein akan membalas orang yang menyakiti Hinata berkali lipat, siapapun orangnya dia tidak takut ataupun ragu.

Pein melangkah santai memasuki sebuah gudang tak terpakai dekat Pelabuhan.

Seperti dugaan Pein kalau dirinya akan disambut meriah oleh puluhan orang yang merupakan murid dari sekolah lain. Meski datang sendirian ke markas musuh tidak ada sedikitpun rasa takut terpancar di wajah Pein meski di kepung puluhan orang.

Pikiran Pein hanya focus memikirkan keselamatan Hinata.

Takut jika terjadi apa-apa dengan Hinata.

Mata Pein melirik tajam ke arah gerombolan murid berseragam hitam di depannya, lalu bertanya dingin, "Dimana Hinata?"

Kedatangan Pein ke sini adalah mencari Hinata selain itu dirinya juga tidak suka berbasa-basi apalagi sampai membuang-buang waktu meladeni orang-orang tak berguna seperti mereka.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang