Mona - Bara

8.9K 57 0
                                    

Besoknya, Mona-Bara-Lucas datang ke sekolah seperti biasa, datang bertiga, karna Farah akhirnya memilih pulang saat tengah malam.

Mengarah ke kelas, Bara menanyakan kabar Mona lebih dulu "lo gak apa?"

"Gak apa gimana, maksudnya?"

"Meki lo aman buat main sama gue nanti siang?" Bara bertanya mengeluarkan seringainya.

"Bangsat! Gue kira elo serius?!?"

PLAK PLAK PLAK
Lengan Bara dipukul berkali kali oleh Rena karna gemas dengan pertanyaannya.

"Duh..duh duh..! Ampun, Ren.  !"  Kedua lengan Bara sudah terangkat menyilang utk melindungi diri dari pukulan gemas Rena.

Lucas di belakang mereka malah ngomporin "sikat, Ren. Biar tau rasa dia..hahaha"

"Si bego, bukannya belain gue.." sinis Bara

"eh, Luc. Entar gue sama mona jalan ya.. ajak aja si Farah ke apart Mona" tiba2 Bara memberi ide.

"Boleh juga, tapi kalo gue bawa yang lain gimana Mon?"

"Bawa siapa?"

"Hhmm.. siapa ya menurut lo selain Farah?" Tanya Lucas

"Lah? Si bego. Dia yang bosen, dia juga yang bingung..heuh!" Sarkas Bara

"Kalo Liana gimana? Se inget gue, dia yang paling humble, cantik dan dia sefrekuensi sama lo." Ide Mona

"Alasan lo gak mau Farah, apa?!?" Heran Lucas

"Farah tuh naksir sama Bara. Bara-nya aja yang ngegantungin dia. Masa gue embat buat sendirian sih gebetan sohib sendiri"

"Yaudah, bawa aja si Liana" final Mona

♡♡♡

Pulang sekolah Bara membawa Mona ke apartemennya yang jarang di pakainya tapi rutin dibersihkan oleh ART. Bara sudah menyiapkan minuman manis dan alhokol juga camilan untuk Mona.

Mona beberapa kali ke apart Bara tapi jarang nginep. Jadi udah gak asing lagi dengan interior Bara yang cenderung simple tapi elegan. Khas Bara banget deh.

Saat berada di kamar Bara, ia langsung menuju meja belajarnya. Sebuah pigura yang berisikan foto masa kecilnya, Bara, Lucas dan satu lagi anak laki-laki seusia mereka.

Bara masuk ke kamarnya membawa minuman dan camilan memperhatikan Mona yang menatap pigura tersebut. Meletakkan sajian yang dibawanya tadi, Bara bersandar pada tepi meja belajarnya sambil menatap wajah Mona dari samping.

"Kamu masih inget 'dia'?!?" Bara membuka topik

"Gak tau. Benci dan cinta itu beda tipis, jadi percuma juga terus-terusan nyalahin dia. Sedangkan sekarang kita nikmatin itu" mona menjawab tanpa menoleh ke arah Bara.

"Tapi, kamu masih cinta sama dia?" Bara terus memperhatikan kedua mata Mona dan raut wajahnya, menilai respon pertanyaan Bara barusan.

"Cinta monyet doang sih..hehe" Mona terkekeh miris mengingat 'saat itu'.

Bara mendekati Mona lalu memeluknya dari belakang, menumpukan dagunya di bahu Mona.

"Bener kata kamu. Toh, sekarang kita nikmatin itu. Jadi tutup rapat-rapat penyebab kejadian itu." Ucap Bara dengan bijak.

"Kalo dia balik, apa yang akan kamu lakukan?"

"Membalas yang sama, minimal" sahut Bara mengindak kedua bahunya santai

Mona menoleh ke wajah Bara, mengelus rahangnya "tutup rapat-rapat penyebab kejadian itu. Tapi, kalo hati kamu masih mengganjal lakukan yang kamu mau" Mona megembalikan ucapan Bara setelah itu mendukungnya.

Mona Dan 3 Cowok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang