XI

280 19 0
                                    

Setelah kejadian tersebut, jisung menjadi lebih sering tersenyum. Keluarganya sudah kembali. Lengkap tanpa ada rasa kebencian yang menyelimuti keluarga tersebut. Dia semakin dekat dengan ayah maupun ibunya.

Sementara Minho, dia tak kalah senang dari Jisung. Kemarin malam sang mama memintanya untuk segera membereskan rumah setelah pulang sekolah. Karena Jisung akan menginap di rumahnya kembali sebab para orang tua --orang tua Jisung & minho-- akan pergi berlibur. Katanya sekali-kali lah double date sebelum besanan.

Sepulang sekolah, Minho langsung pulang tanpa mampir terlebih dahulu. Ia mengganti pakaiannya menjadi lebih santai dengan kaos polos berwarna hitam dan celana boxer se paha. Kemudian ia mengisi perutnya lebih dahulu dan langsung mulai membereskan rumah.

" Astaga gue lupa beli ice cream! " Setelah pekerjaan rumah selesai, ia segera pergi menuju toko ice cream yang ada di dekat rumahnya menggunakan motor. Setelahnya ia kembali dengan satu kantong penuh ice cream dan juga beberapa cheesecake.

" Seminggu bareng gebetan, aduh gimana gak seneng? Hahaha "

Minho menyiapkan banyak hal di rumahnya. Kulkas nya sudah diisi dengan ice cream, cheesecake, dan beberapa minuman kaleng juga Pororo drink. Di ruang tamu ia sudah menyiapkan banyak sekali camilan seperti coklat dan kripik kentang. Sekarang tugasnya adalah menyambut tamu spesial nya dengan baik.

Tapi Minho pikir akan sangat membosankan jika hanya menyambut dengan kata kata lembut. Ah aku tahu! Minho pasti akan mengusili pemuda tupai itu. Yah biarkanlah Minho, mungkin live language nya buat orang kesel?

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sebentar lagi Jisung pasti akan datang. Jadi ia sudah menyiapkan drama yang ia buat selama setengah jam an.

Minho sudah siap dengan perban yang di lilitkan di kepalanya, juga tangannya. Wajahnya ia pasangkan beberapa plaster luka dan Kruk yang entah ia dapatkan dari mana.

Tak lama setelahnya, Minho mendengar suara ketukan pintu dari luar dan suara seseorang memanggilnya. Yang sudah ia duga pemilik suara tersebut adalah jisung.

" Iya bentar " Minho menyeringai. Ia siap dengan Kruk nya lalu berjalan pincang mendekati pintu kemudian membukanya.

" Lama banget! " Ucap Jisung dengan nada dan wajah kesal. Tapi wajahny langsung berubah total saat melihat keadaan Minho sekarang.

" YES MINHO SEKARAT!!! "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minho rasa ia sudah kapok menjahili jisung. Lihat yang ia rasakan setelah jisung mengetahui bahwa ia hanya pura-pura.

Jisung mendiami nya dan menghindarinya. Kini ia yang harus membujuk tupai satu itu agar mau makan. Hari sudah larut tapi Jisung belum juga keluar dari kamar.

" Jisung please.. maafin gue ji.. gue cuma iseng " Minho berdiri di depan pintu kamar tamu yang sedang di gunakan Jisung. Ia bahkan membawakan makanan untuk jisung, tak lupa segelas susu yang ia buatkan untuk tamu tercinta nya itu.

" Gak! Kesel gue sama lu, bisa-bisanya bohongin gue. Harapan gue pupus tau ga?! " Minho menghela napasnya. Pupus bagaimana sih? Padahal di bayangan Minho, jisung akan merasa kasihan padanya dan mengurusnya tapi kenyataannya tupai satu itu malah senang melihat dirinya sekarat.

" Maafin gue ji... Gue cuma bercanda ji.. ayo lah nanti gue kabulin deh apa yang Lo mau "

Grek!

" Beneran?! " Minho kaget, dirinya hampir terjengkang apabila refleknya tidak secepat itu. Ia langsung memegang pundak jisung kuat lalu meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja yang berada di sebelahnya.

ENEMY'S ||• MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang