XVII

46 9 2
                                    

Ujian kenaikan kelas sudah hampir di laksanakan. Semua siswa kelas 11 sangat di sibukkan oleh hal tersebut, tak terkecuali Minho dan jisung. Akhir-akhir ini minho jarang sekali keluar rumah di saat waktu luang. Jisung pun tau jika pemuda itu pasti sedang belajar, tapi entah kenapa rasanya sangat aneh jika tak ada Minho yang mengganggunya. Ia terus memikirkan Minho, bahkan saat ia belajar pun masih memikirkan pemuda Bangir itu.

Seperti malam ini. Ini malam Minggu, sungguh ia sangat bosan. Biasanya ia akan keluar bareng hyunjin atau sekedar bermain game bareng di rumahnya. Tapi  pemuda bibir tebal itu menolak dengan alasan belajar. Akhirnya karena kelewat bosan, Jisung meminta mama nya untuk mengajak mama Lee --mama minho-- ke rumahnya dengan alasan ingin memasak bersama. Sang mama mengiyakan ucapan jisung dan langsung mengajak mama Lee kerumahnya. Karena tau jika jisung kesepian, sang mama juga mengajak Minho untuk ikut bersama mamanya.

Tak lama kemudian, pintu rumah mereka diketuk. Sang mama keluar untuk membukakan pintu sedangkan jisung, dia menunggu tamunya di depan televisi.

" Malam jisung... " Sapa mama Lee kepadanya. Jisung berdiri kemudian menyalami teman mamanya itu. Sesekali ia akan mengintip ke belakang untuk melihat pemuda tampan yang sedang tersenyum kepadanya.

" Udah sana kalian di atas aja. Minho! Itu tadi si jisung ngajakin kamu main tapi malu mau ngomong "

" APASIH MA?! " Ucapnya kemudian berjalan menuju kamar dengan kaki yang di hentakan kasar. Tuh kan jisung pundung lagi. Mana gemes lagi pundung nya. Minho terkekeh kemudian ikut menyusul si tupai yang tengah pundung.

Ia membuka pintu kamar si tupai kemudian menutupnya kembali. Dapat ia lihat, pemuda manis itu tengah duduk di atas kasur dengan laptop di pangkuannya.

" Sini! Temenin gue nonton! " Ucapnya sarkas. Minho hanya bisa menggeleng pelan kemudian menuruti ucapan si manis. Ia merangkak di atas kasur kemudian  mendudukkan dirinya di sebelah jisung.

" Mau nonton apaan? " Tanya yang lebih tua. Jisung terlihat berpikir sejenak " horor! Ada film horor yang baru rilis. Katanya sih bagus.. " ucapnya kemudian mencari film horor tersebut di sebuah situs.

20 menit film terputar, tapi pemuda manis itu sudah terlelap di dekapan yang lebih tua. Aneh bukan. Belum setengah film diputar tapi si manis sudah terlelap. Memang begitulah jisung, mudah tidur kapanpun dan dimana pun.

Minho memandangi wajah manis Jisung. Kemudian wajahnya mendekat untuk mengecup bibir plumpy milik Jisung.

" Ji, gimana kalo gue bilang gue suka sama Lo? Gimana kalo gue bilang gue cinta sama Lo? Maaf ji, gue gabisa bilang sekarang.. gue takut kita jadi jauh-jauhan.... "

" I love you, Han Jisung " Minho mengecup dahi jisung agak lama kemudian mengecup pipi gembil itu singkat. Mematikan layar laptop lalu memindahkan jisung agar tidur dengan posisi yang nyaman. Menyelimuti badan mungil itu dan masuk kedalam selimut. Minho mendekap tubuh jisung erat, lalu ikut memejamkan matanya saat dirasa kantuk mulai menyerang.

" Kayanya Minho bener-bener cinta ya sama jisung... Cuma ketutupan gengsinya aja "

" Yah gitu deh... Aku cuma berharap tuh anak cepet nyatain perasaannya... "

" Semoga aja mereka beneran jadian, biar jadi besan kita "

" Eh udah eh, privasi anak-anak itu..... "

" Hehe khilaf, yaudah yok itu si mas Lee Minho Roma kelapa udah mulai! "

" Yuk! "

•••

Aku kembaliiiii
Hehe kedikitan ya??? Bener banget
Sebenarnya aku lagi gaada ide, tapi pingin up gitu....
Jadi maap yah kalo sedikit amayyyyy heheeeeeeeee
Kayanya bentar lagi end deh, ato nggak ya... Gatau lah ya, belum ada konflik yg besar ini, jadi ga seruuuu

Makasih ya yg udah bertahan selama ini, aku sangat bangga kepada kalian semua... HUHUUU terhura aku
Maap kalo ada taipo ya, dan jangan lupa vote sama komennnnnnnn

See you next chapter!!!
Love you all^⁠_⁠^

-hannieandknow~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENEMY'S ||• MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang