XII

287 19 8
                                    

Cuaca pagi ini nampaknya sedang tidak mendukung. Lihatlah awan yang berwarna hitam dan berukuran besar itu, jangan lupakan air yang turun dari atas langit dengan sangat deras. Membuat suasana menjadi sangat dingin. Enak kali ya buat tidur.

Pagi ini sangat bising karena suara dari air hujan yang turun gak nanggung-nanggung. Membuat Minho mengurungkan niatnya untuk pergi ke sekolah. Enakan juga nonton tv sambil makan mie terus ngeguling badan pake selimut dan meluk bantal.

Minho berjalan menuju ruang tengah untuk melakukan hal itu. Setibanya ia di ruang tengah, dapat ia lihat tv nya sudah menyala dan sesuatu di balik selimut bermotif robot itu. Dia berjalan perlahan kearahnya lalu disibaknya selimut kiyowo itu.

" Hehe " jisung nyengir, sembari memperlihatkan deretan gigi rapi nya. Iya itu Jisung. Pemuda itu memilih untuk tidak sekolah dan akan menonton tv seharian.

" Astaga ji Lo ngagetin! " Ucap Minho. Ia bawa tubuhnya untuk duduk di sofa tepatnya di sebelah si tupai rese nan manis itu.

" Ga sekolah? " Tanya Minho yang dibalas gelengan dari si manis. " Lah lu juga ga sekolah? " Kini giliran jisung yang bertanya.

" Gak! Gak enak hujan-hujan ke sekolah, mending cuddle sama lu " ledek Minho.

" Cih apaan! " Bohong kalau jisung bilang dia tidak baper. Buktinya pipinya merona karena itu. Bilang aja suka lah ji....

" Ho! Masak Sono. Laper~ " ucap jisung sedikit merengek sembari memegangi perutnya dengan bibir manyun. Gemesnya batin Minho.

" Mau makan apa emangny? " Kini jisung yang nampak berpikir sejenak. Ia sedang bingung, sekarang ia menginginkan nasi goreng tapi di sisi lain ia juga ingin mie instan.

" Mie instan aja deh, Sono! " Kakinya ia bawa keatas untuk menendang pundak Minho.

" Ji... Gausah nendang bisa kan? " Ucap Minho dengan wajah dan nada yang datar. Bukannya kicep, Jisung justru makin gencar nendang-nendang pundak minho. Sampai akhirnya yang lebih tua ngalah dan melenggang pergi ke dapur untuk memasak makanan.

Dia mengambil dua bungkus mi instan di lemari makan lalu mengambil panci dan mengisinya dengan air. Ia merebus air itu sampai mendidih kemudian memasukkan dua mie instan tersebut. Ia juga mengambil dua mangkok. Setelah matang, ia membagi mie tersebut menjadi dua kemudian memasukkan masing-masing bumbu. Minho juga menambahkan telur rebus juga Nori. Waduh author jadi laperrrrrrrrrr bentar masak mie dulu ya cintahhh

Ternyata mie nya abis yaudah deh lanjotttt

Minho membawa kedua mangkok tadi menuju ruang tengah. Dia juga membuat satu gelas susu karena jisung sangat menyukai susu dan teh hangat untuk dirinya. Kalo kata Ehsan nya Upin Ipin, " aku minum teh sebab aku dah besar "

" Wihhh enak banget keliatannya. Makasih loh repot-repot aja Lo " ucap jisung dengan mata berbinar nya menatap kearah mie yang dibawa Minho.

" Ga repot, asalkan itu elu " Jisung terdiam mendengarnya. Lagi-lagi pipi nya merona akibat ucapan Minho.

" Cie salting. Udah saltingnya nanti lagi, nih makan! " Jisung tersadar dari lamunannya. Atensinya langsung beralih kearah mangkok berisi mie instan yang nampak sangat lezat tersebut. Mengambil sumpitnya lalu mengangkatnya sembari mengatakan

" Itadakimasuuuuu " kemudian menyuapkan mie nya kedalam mulut. Memejamkan mata karena itu terasa sangat nikmat. Bagaimana bisa buatan Minho bisa senikmat ini?

" Pelan makannya.. gaada yang ngambil kok " ucap Minho sembari mengusak Surai jisung. Sebenarnya Minho tengah menahan rasa gemasnya saat ini, kalau kelepasan bisa-bisa pipi si tupai ia makan habis karena rasa gemasnya pada pemuda tupai itu.

Tuttt~

Handphone Minho berdering karena sebuah panggilan masuk. Dilihatnya kontak yang meneleponnya itu kemudian senyuman terulas di wajahnya.

" Siapa ho senyum-senyum gitu kek orgil " Minho tak menggubris. Ia segera menyambar ponselnya kemudian naik keatas untuk menjawab telepon. Tak lama ia kembali dengan setelan agak rapi. Jaket kulitnya lalu ripped jeans yang terbalut di tubuhnya. Dan sepertinya ia baru menyisir rambut. Rambutnya sangat rapi kali ini.

" Ji gue pergi, lu jaga rumah ya! " Ucapnya kemudian pergi meninggalkan jisung yang masih melongo melihatnya yang terlihat senang dan terburu-buru?

" Dih aneh! " Jisung tak peduli, ia segera menghabiskan makannya lalu mencucinya.

•••

Hari sudah malam, tetapi tidak ada tanda-tanda sang pemilik rumah belum pulang. Iya, sejak tadi pagi sampai saat ini, Minho belum juga pulang. Awalnya Jisung tak menggubrisnya tapi ia juga tidak bisa sendirian di rumah orang. Jisung itu penakut kalo kalian tau.

" Ish! Minho nih dimana sih?! "

" Oh! Gue tanya si Christ aja kali ya? Dia kan bestie nya si kunyuk! " Jisung membuka ponselnya kemudian mencari kontak teman kelasnya.

" Halo Christ! "

" Tumben Lo telpon gue, ada apa? "

" Lu ada liat Minho ga? Dari tadi tuh kunyuk belum pulang, mana gue sendirian lagi "

" Lu nginep rumah Minho lagi kah ji? "

" Iya "

" Oh... Maaf gue gatau Minho dimana, dari tadi gue ga liat dia. Dia juga ga sekolah kan? "

" Kalo tadi pagi gue mah liat, dia sama gue emang ga sekolah "

" Kalo gitu makasih ya Christ, nanti kalo lu liat Minho suruh balik ya! Thanks "

Jisung menghela napasnya. Sepertinya ia harus menunggu. Tak apa deh sendirian, yang penting bisa nobar anime batin jisung.

Sementara di lain tempat.

" Makasih ya kak lia, kalo gaada lu gue pasti kena amuk tuh guru gaje " ucap Minho sembari menunduk kepada kakak tingkatnya itu.

" Iya ho, gapapa "

" Oh ya, mau gue traktir ga kak? Buat tanda terimakasih gue karena udah bantuin kerjain tugas "

" Gausah ho, tapi gue ada satu permintaan buat tanda terimakasih lo "

" Permintaan? Apa itu? "


































































































" Lo harus nge sex sama gue "

























•••

Aku kembaliiiiii
Lagi ga mood up karena banyak yang ngga vote sama komen, kan author jadi sedihhhhhhhhhhhh dan males buat up...
Btw maap kalo ada typo and cringe..

See you next chapter guyssss
Love you all^⁠_⁠^

-hannieandknow~

ENEMY'S ||• MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang