XIII

195 15 0
                                    

Jisung benar-benar dibuat uring-uringan saat ini. Hari sudah menunjukkan pukul 1 pagi tapi sang pemilik rumah tak kunjung pulang. Sudahlah ia takut, lapar, ditambah lagi dengan tadi mama dari Minho menelponnya untuk menanyakan kabar Minho karena handphone nya tak aktif.

" Kunyuk kunyuk! Ini dia kemana sih?! " Disaat jisung sedang uring-uringan seperti ini, tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

" Apa ini temen Minho yang lain ya? Coba cek deh " jisung mengangkat ponselnya kemudian mengangkat panggilan masuk tersebut.

" Halo? Ini siapa ya? "

" Lu pasti lagi cariin Minho kan? Untuk beberapa hari kedepan Minho ga pulang dulu ya.. dia ada urusan sama gue "

" Bentar-bentar! Lu siapa? "

" Temen? Entahlah... Itu aja gue cuman mau bilang dia ga pulang dan bakal nginep di rumah gue "

" Lu siapa dulu woy?!! "

" Ck! Dimatiin! " Jisung mengusak wajahnya kasar kemudian mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Dia punya firasat buruk tentang Minho saat ini.

Dia juga jadi memikirkan siapa orang itu sebenarnya. Suaranya sangat lembut dan sudah dipastikan itu seorang perempuan. Tapi kenapa Minho mau menginap satu rumah dengan perempuan? Bagaimana kalau mereka tidur bersama? Memangnya kenapa? Apa kau suka dengannya Han Jisung?

" Ah udahlah! " Daripada memikirkan Minho mending sekarang tidur karena besok harus sekolah. Urusan Minho belakangan, lagipula dia sudah besar pasti bisa menjaga diri bukan.

Keesokan harinya jisung berangkat agak telat. Karena tadi saat ia baru saja keluar rumah, ada seorang tetangga Minho yang menghampirinya. Tiba-tiba saja marah-marah yang disebabkan oleh kucing Minho. Katanya kucingnya itu masuk rumah tanpa izin dan mengacak-acak seluruh ruang tamu. Jadilah sedikit drama tadi pagi oleh karena itu jisung sampai di sekolah 5 menit sebelum bel.

" Eh ji! Minho dah ketemu belum? " Tanya Christ kepada jisung yang dibalas gelengan oleh si manis. Kemudian jisung menceritakan semua yang terjadi pada Minho, lengkap dengan telpon yang ia dapat kemarin.

" Gatau dia belum pulang. Mana gue dirumahnya sendirian lagi seminggu ini " ucap jisung dengan nada kesal.

" Gue juga gatau dia kemana. Ga biasanya dia nginep di rumah orang lain apalagi itu rumah cewe " Christ makin dibuat bingung oleh pemuda itu.

Tak lama, bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai. Jisung mengedarkan pandangannya ke bangku pojok. Kosong. Itu adalah bangku Minho. Entah kenapa firasat buruknya semakin kuat.

" Kayanya gue harus cari dia! " Monolog jisung. Ia berencana akan mencari Minho nanti sepulang sekolah.

•••

Disinilah jisung berada. Di sebuah cafe bersama dengan Christ, changbin dan hyunjin. Mereka berkumpul untuk mencari Minho bersama-sama.

Awalnya hyunjin menolak, tetapi jisung terus mendesaknya dan akhirnya mau tidak mau ia harus ikut mencari Minho.

" Kita bagi tugas. Hyunjin, lu coba lacak hp Minho pake laptop gue. Terus nanti kita datengin dimana Minho berada. Nanti gue masuk kalo seandainya dia ada di dalem ruangan, terus Changbin smaa Christ kalian jagain gue! "

" Kayanya lu semangat banget mau cari Minho. Jangan-jangan kangen lu! " Ucap hyunjin dengan senyum jahilnya.

" Dih! Gak ya! Dari tadi mama nya tuh nanyain Mulu, makannya gue harus cepet-cepet ketemu Minho! "

" Yaudah kita jalanin misi kita sekarang! "

Hyunjin membuka laptop jisung kemudian mengutak-atik benda tersebut. Setelah 1 jam, akhirnya hyunjin dapat melacak handphone Minho.

" Oke kita kesana! "

Mereka berempat langsung datang ke tempat tersebut menggunakan mobil milik Changbin.

Changbin memarkirkan mobilnya di basement dari sebuah apartemen. Jisung sedikit heran apa yang Minho lakukan di apartemen elit seperti ini?

Mereka berlari menuju tempat dimana Minho berada. Menaiki lift hingga mereka sampai di depan unit nomor 847.

" Christ! Bin! Hyun! Gue kok ada firasat buruk ya tentang Minho? " Ucap Jisung.

" Gimana kalo nih pintu dobrak aja. Kalo rusak, gue bakal ganti! " Mereka mengangguk setuju kemudian Christ mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu tersebut.

BRAK!

Pintu terbuka. Menampilkan ruang tengah berinterior kuno, seperti museum saja. Tak menunggu waktu lama, mereka segera masuk ke unit tersebut untuk mencari keberadaan Minho.

" Ahnnnn ahhh ahhh Minhh "

Tunggu! Suara apa itu? Jisung yang kebetulan sedang berada di dekat pintu kamar pun terkejut mendengar suara desahan tersebut.

" Minhohh ahh lu enakh banget ahh "

Deg!

Entah kenapa Jisung merasa dada nya sesak, napasnya tersengal-sengal dan hatinya sakit.

" M-minho? "

•••

Gatau mau up setiap hari ga ngurus!
Pingin cepet-cepet namatin ini plissssssss btw keknya aku bakal double up deh, tapi gatau juga siehhhhh

" Minho kamu ngapain? " -author baiqq

" Mau bunuh Lo! " -minho gantenk

See you next chapter!!
Love you all^⁠_⁠^

-hannieandknow~

ENEMY'S ||• MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang