[1] 🌤️

58 25 6
                                    

🌤
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️

[Negeri Sakura 1932]

Musim panas telah dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Musim panas telah dimulai. Awan abu-abu berganti dengan awan seputih kapas, menghiasi cakrawala seperti lukisan sejauh mata memandang. Aku dan Azz bermain di tepian sungai, menciprati air satu sama lain sambil tertawa riang.

"Azz, kamu membasahi tasku lagi!" Aku berteriak, berusaha mengejar Azz, sahabatku yang jahil sejak tadi.

"Hahaha, lamban," dia mengejek ku sambil memasang muka biasa yang menyebalkan.

"Awas kamu ya!!" Aku terus mengejarnya.

Sebenarnya, Azz bisa berlari lebih cepat, tapi dia sengaja melambat irama larinya menyesuaikannya dengan langkahku. Akhirnya, aku berhasil meraih kerah bajunya. Membuat nya jatuh menimpaku, membawaku jatuh ke semilir air sungai yang dangkal itu.

"Aduh! kali ini kau membuat bajuku basah"

"Pft---" Azz menahan tawanya melihat rambutku yang kini terbungkus daun.

"Apanya yang lucu!" bentak ku dengan melototi nya.

"Maaf, maaf," Azz berdiri lalu mengambil daun yang membungkus rambutku dengan halus.

"Lucu," kata Azz sambil memandangi daun besar itu.

"Eh? A-apa katamu, a-aku lu-lucu?" Azz melihat ke arahku dengan seringai khas mengejeknya.

"Daunnya yang lucu, bukan kamu, ke-pe-de-an," ejek Azz yang membuatku semakin sebal.

Karena salah paham itu membuatku malu. Aku menggembungkan pipi, berlagak marah, lalu melemparkan topiku tepat ke muka Azz. "Nakal!!"

"Ouch! Hei! Aku cuma bercanda, tahu!"

Aku terus mengomelinya, seperti saat dia membuat kesalahan dan hal hal menyebalkan lainya. Tapi kemudian aku menyadari sesuatu, topi jerami ku yang ku lempar tadi terseret arus kecil sungai.

"Eh, Azz, topiku tadi ke mana?", tanya ku sambil melihat ke belakangnya.

Azz juga melihat kebelakang ke topiku yang semakin jauh karena arus sungai. "Tadi kan kamu lempar ke...,"

"Aaaa! Topiku!!" Aku berlari mengikuti arus, sementara Azz mengejar ku dari belakang.

Arus sungai semakin cepat. Saat aku mencoba meraih topiku, tiba-tiba.

"BYURR!"

Aku terpeleset dan tenggelam.

Aku terpeleset dan tenggelam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SKY : A Tale of PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang