65: persiapan perang

251 26 1
                                    

Gadis itu menggunakan pakaian kesatria layaknya seorang jenderal perang dengan balutan baja. Ia menggunakan jubah berwarna merah dan rambut yang disanggul keatas. Ia membawa sebuah pedang tajam ditangannya dan berjalan melewati deretan prajurit yang sedang berbaris dengan gagah berani nya. Tatapan mata yang tidak kenal takut, ia seperti sudah mempersiapkan hal ini dari sebelumnya. Ia mengambil penutup kepala yang terbuat dari baja yang ringan tapi kokoh, ia memasangkan itu di kepala nya untuk melindungi kepala nya jika terjatuh. Ia segera naik keatas kuda hitam dan menatap 1000 prajurit yang berbaris di hadapan nya.

"JIKA KITA TIDAK BISA MEMBAWA KEMENANGAN DALAM PERPERANGAN KALI INI. BIARKAN PARA DEWA MENJADI SAKSI ATAS KETIDAK ADILAN DAN PENDERITAAN YANG KITA HADAPI!! BERJUANG LAH HINGGA TITIK DARAH PENGHABISAN. Kalian adalah orang orang terpilih untuk berperang dan menyaksikan peristiwa besar ini. SAYA SHEN LAN, ISTRI PENGUASA KOTA WILAYAH SELATAN. BERSUMPAH AKAN MEMPERTAHANKAN 8 WILAYAH" ucap wanita itu dengan penuh semangat dan tekad untuk menyemangati para prajurit itu.

"JIKA ADA DI ANTARA KALIAN YANG TAKUT AKAN KEMATIAN, PERGILAH DARI BARISAN!!" ucap gadis itu dengan Lantang yang membuat prajurit itu bergegas menjawab tidak.

Gadis itu menatap keatas langit dan menundukkan pandangan nya kembali sebelumnya ia menjalankan kuda miliknya diikuti oleh ribuan prajurit yang berada dibelakangnya.

Singkat cerita , 1 hari sebelum perperangan. Pria bermarga Zhan itu, datang kembali menghampiri gadis itu dan terlihat gadis itu sudah mengenakan pakaian biru tua dan sedang membelakangi nya. Gadis itu membalikkan tubuhnya dan menatap seseorang yang datang ke tempatnya, "bagaimana anda membantu saya dalam perperangan?" Ucap dingin gadis itu kepada pria itu.

Pria itu tersenyum kecil sembari mengatakan, " ikut lah denganku." Setelah mengatakan hal itu dia pergi terlebih dahulu sedangkan gadis itu mengikutinya dari belakang.

Terlihat ada banyak sekali pasukkan untuk berperang, mereka memberi hormat kepada Zhan Xuanyi dan Gadis itu. "Ini semua adalah pasukkan yang saya selamatkan dari perperangan sebelumnya. Ini merupakan pasukkan setia dari wilayah selatan, mereka berada di bawah kekuasaaan penguasa kota Gu" ucap Zhan Xuanyi yang memperkenalkan kumpulan prajurit itu.

"Sekarang...saya serahkan kembali pasukkan ini kepada pemiliknya. Anda bisa memerintah mereka untuk membantu anda dalam berperang" ucap pria bermarga Zhan itu yang tampak begitu tenang.

Wanita itu menatap kearahnya dengan wajah yang tampak serius sembari mengatakan," saya ingin meratakan kekuasaan saudara mu, dan anda masih membantu saya. Apakah anda gila?" Ucap gadis itu pada nya.

"Urus lah urusan anda sendiri, dan saya akan mengurus urusan saya sendiri. Saya tidak peduli anda ingin membunuhnya dan menguliti nya, yang saya inginkan hanya lah kekuasaan Dinasti Shi jatuh ke tangan saya" ucap pria itu.

Disisi lain di istana wilayah Timur terlihat sekitar lebih dari 10.000 pasukkan siap untuk berperang, Lu Zhiyuan memerintahkan Tuan pan dan jenderal kedua untuk membagi pasukkan menjadi 3 bagian. Ia memiliki sebuah strategi jika mereka membawak 10.000 pasukkan langsung kemungkinan besar mereka akan kalah, tapi jika mereka membaginya menjadi 3 bagian, akan besar kemungkinan nya untuk menang. Di karena kan hal itu jauh lebih efektif, disaat para pasukkan musuh sudah kewalahan karena tenaga mereka sudah habis pada pasukkan sebelumnya. Mereka tidak mungkin akan memiliki tenaga banyak untuk menghadapi sampai gelombang ketiga.

Semua nya mendengar kan apa yang di perintahkan oleh Lu Zhiyuan dan bersiap untuk pergi kemedan perang. Shen Qing yang melihat Lu Zhiyuan yang terburu-buru ingin pergi tentu saja langsung menghampiri nya dan mengatakan saya akan ikut denganmu.

Lu Zhiyuan yang sudah menyadari hal itu sejak lama, langsung menyuruh para pengawal nya untuk menahan Shen Qing. Pria bermarga Shen itu yang melihat tindakkan itu tentu saja sangat marah dan mempertanyakan mengapa Lu Zhiyuan menahan dirinya.

Dengan sikap tenang Lu Zhiyuan menyuruh prajurit itu untuk membawa istri nya pergi dari situ dan mengurungkan nya di kamar. Shen Qing mencoba memberontak tapi percuma saja tenaga nya sekarang tidak begitu cukup untuk melepaskan diri dari pada prajurit itu. Setelah dirinya di masukkan kedalam paviliun permaisuri, ada sekitar 20 prajurit yang berjaga mengelilingi paviliun itu agar Shen Qing tidak melarikan diri dari sana.

"SIALAN!! Penyakit ini benar-benar merepotkan. Jika saja saya tidak memilikinya mungkin saya memiliki cukup tenaga untuk melawan" keluh Shen Qing atas dirinya sendiri yang merasa tidak berguna.

"Tidak bisa dibiarkan, saya harus menemukan cara agar bisa ikut berperang. Saya tidak bisa membiarkan Lu Zhiyuan kenapa-kenapa. Terlebih lagi saya harus membalas dendam pada penguasa Dinasti Shi itu" tekad nya dalam hati.

Satu hari setelah kematian Shen Lan, terlihat seseorang yang datang kedalam kamar Shen Qing yang tampak masih termenung dan tampak masih tidak percaya dengan kepergian saudari yang paling ia sayangi itu. Seorang pria dengan tubuh yang kokoh, fitur tubuhnya tampak tidak begitu asing seperti sering dilihat sehari-hari. Pria itu mengatakan kepada Shen Qing suatu hal yang membuat Shen Qing terkejut mendemgar nya.

"Shen Lan dibunuh oleh penguasa Dinasti Shi, karena ia tidak menyukai sikap sombong Shen Lan sebelumnya dan Shen Lan juga merupakan wanita dari penguasa kota Gu" ucap pria itu sembari menunjukkan sebuah tanda pengenal yang ia temukan di dalam kamar Shen Lan . Sebuab tanda pengenal pengawal Dinasti Shi.

Shen Qing langsung menggepal erat tangan nya saat mengetahui hal itu, rasa amarah nya kian memuncak dan rasa ingin membalas dendam memenuhi hati nya. Ia bersumpah akan melakukan hal itu berkali-kali lipat dari apa yang mereka lakukan pada adik nya itu.

Kembali ke waktu sekarang ia memikirkan cara bagaimana ia bisa melarikan diri dari kamar ini. Bukan Shen Qing jika ia tidak memiliki cara kabur, ia memikirkan sebuah cara yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya yaitu lewat dari atas atap. Ia membuat lubang di langit-langit kamar dan menyesuaikan letak meja dengan lubang yang ia buat. Ia naik keatas meja dan mencoba untuk keluar dari sana. Setelah mencoba sekian kali akhirnya ia berhasil keluar dan berada di atas atap sekarang. Ia melihat kebawah dan melihat ada banyak sekali prajurit yang berjaga di luar kamar nya.

Seketika tubuhnya gemetar, bukan karena takut ketahuan lebih tepatnya ia takut ketinggian. " ya ampun.. sangat tinggi, jika saya jatuh kira-kira patah tulang atau mati ya?" gumamnya dalam hati dengan wajah polos sembari menatap kebawah.

Tapi seketika ia langsung membuang pikiran itu dan tetap fokus untuk keluar dari kediaman itu. "Shen Qing.. Shen Qing fokus" ucap nya pada dirinya sendiri untuk kembali fokus. Ia mencoba berdiri walau tampak tubuhnya sedikit gemetar karena takut, ia tetap mencoba berjalan dan pada akhirnya ia berhasil meloncat melewati sebuah tembok kediaman untuk keluar dari sana.

Ia menghela nafas lega sembari memengang perut bagian kanan nya dengan satu tangan dan mengatakan, " tampaknya saya sudah mulai tua, tubuhku sangat lemah bahkan memanjat seperti ini sangat melelahkan sekarang" keluh nya dan mencoba mengatur pernapasan.

MY MORTAL ENEMY IS MY HUSBAND(MMEIMH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang