07

38 4 1
                                    

"Kau bersikap sangat tenang, tentang semua hal ini. Jika ayah dari anak rahasiaku muncul tiba tiba setelah 8thn, aku akan kehilangan akal" ucap Mafin sambil meminum soju di tangan nya

"Ya, terimakasih. Mafin itu sangat membantu" sahut Ping

"Apa kau akan memberitahunya ?"

"Dan mengatakan yg sebenarny ?. Oh hay senang sekali bertemu dengan mu lagi setelah aku mencampakan mu bertahun tahun lalu, maaf aku tidak memberitahu kalau aku mengandung anak mu. Ya, dan juga terimakasih banyak, membuat ku di pecat dari pekerjaan ku yang sangat ku perlukan untuk mencukupi keluarga ku. Ya ini akan berjalan dengan baik" cerocos Ping tidak henti henti

"Ooohhhh" Ping merasakan soju yg juga ia minum
"Maksudku,  permainan maca apa ini yg ia main kan ?"

Mafin hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya

"Mau menjadikan ku asisten pribadinya  aku tidak percaya pada nya"

"Aku rasa kau harus mengambil pekerjaan ini, Jika ku tanya padamu, dia hanya peduli pada mu,"

"Tidak. . . .tidak kodeksi, dia peduli pada ku, dia bukan pria yg sama yg ku kenal 8thn yg lalu, dia sekarang pria pemain basket yg bejat"

"Ok, baiklah bejat atau tidak, kau butuh pekerjaan dan kau butuh uang. Dan apa cara yg lebih baik untuk mengenal Mean Nichakon yg sebenarnya selain menjadi asisten pribadinya ?"

"Aahhh," malas Ping

"Siapa yg tau dia akan mengejutkan mu. Lihat apa pun yg terjadi Mean berhak tau kau ia memiliki Putri. Kau tidak bisa terus menjauhkan Lili dari papi nya"

Ping hanya menghela nafas panjang karna ia berfikir ucapan Mafin memang ada benar nya

Ting suara hp Ping berbunyi,
"Halo Tita"

"Datang dan ambil semua sisa barangmu dari gor besok pagi, atau ku bungang ke tempat sampah." Tita langsung memati kan tlfon nya

______________

Mean berlatih basket sendiri karna ia memang lebih senang mengasah skil nya dengan ketenangan sambil bermain sendiri tanpa ada gangguan, tapi dari kejauhan Tita memandang Mean yg asik bermain basket

Ping yg selesai membereskan semua barang" nya dan berjalan keluar ruangan nya tidak sengaja melihat Mean yg berlatih basket di tengah lapangan, Ping berhenri sejenak dan bayang" masalalu nya yg selalu menemani Mean berlatih basket terngiang di pikiran nya

Mean yg melihat Ping di pinggir lapangan pun juga teringat akan saat ia mencium mesra bibir manis ping saat ia selesai latian. Ping berlalu pergi sesaat setelah ia tersadar dari lamunan nya

"Oh, tatapan Mean harusnya kepadaku, bukan si jalang kecil berlendir itu" kesal Tita karna Mean dan Ping saling bertatapan sedari tadi
"Uhh, setelah hari ini, dia dia tidak akan pernah menginjakan kaki nya lagi disini. Akan ku pastikan itu."

Setelah Mean selesai latian basket nya ia akan membersikan tubuh tapi di ikut i tita di belakang nya sambil memberi baju ganti Mean
"Hai Mean kaos HI-TECH baru mu tim lain nya akan segera tiba di sini untuk bertemu dengan mu"

"Bagus, aku akan berganti sebentar lalu keluar untuk menyapa mereka, ok"

Tita berlalu dan berjalan di lorong bertemu dengan Ping dengan sengaja ia menabrak Ping dan menumpahkan minuman yg ia bawa ke baju Ping

"Sial, maaf Ping ini tidak sengaja"

"Ya, pastinya begitu Tita"

"Sepertinya kau harus mandi dan membersihkan nya sebelum noda itu menempel" Tita dengan senyum licik nya

"Astaga, ia seeperti jalang" gumam Ping sambil meninggalakan Tita

"Sepertinya ini akan seru" Tita yg melihat Ping pergi ke arah kamar mandi

Ping melepas kaos yg ia kenakan lalu membasuh nya di wastafel, ia tidak tau kalau Mean berada di balik kamarmandi dan ya Ping menuju kamarmandi itu dan dengan kaget nya ia mendapati kalau Mean sedang mandi di sana,

"Aaaa," Ping kaget dan menutup wajah nya degan kedua tangan nya dan memalingkan tubuh nya
"Ahh astaga, ia lebih sexi dari sebelum nya," gumam nya dalam hati

"Kau menikmati pemandangan nya" Mean yg mwngetahiu kalau Ping masuk ke kamar mandi nya

"Dan dia tau itu, dasar pria sombong" Ping masih berbicara dalam hati

"Kau ingin memberitahu ku apa yang kau lakukan disini ?, di tarik nya tangan Ping agar ia bisa bertatap langsung sengan nya

Di luar kamar mandi Tita dengan akal busuk nya menghampirin pemain basket yg lain yg ingin menggunakan kamar mandi tadi mengatakan

"Maaf teman, sepertinya kalian tidak bisa memakai kamar mandi itu, karna tadi aku melihat Ping berlali mengikut i Mean ke dalam kamar mandi"

"Apa ??," pemain basket yg lali tidak percaya dengan ia berlalu menuju kamar mandi yg Tita maksud

Tita dan yg lain sampai di kamar mandi dan mendengar teriakan Ping

"Oh, kau dengar dia berteriak oh ia pasti melakukan nya disana, jadi bagaimana menurut kalian kawan ?"

Para pemain basket itu pun mulai tertawa karna akal busuk Tita

"Apa perlu kita mengecek nya ? Hahaha, kami datang Ping, kami tau kau di dalam" tawa Tita di sambut dengan tawa pemain basket lain nya

"Itu Tita di luar dengan para pria" panik Ping 

Mean menarik Ping ke dalam ruang kamar mandi nya dan menutup mulut ping dengan telunjuk nya "Jangan bicara," Ping hanya mengangguk

Mean menarik Ping ke dalam ruang kamar mandi nya dan menutup mulut ping dengan telunjuk nya "Jangan bicara," Ping hanya mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bisa kah kita kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang