08

36 3 1
                                    

"Ada yg bisa aku bantu" Mean menampak kan setengah tubuh nya di pintu

"Apa yg kau dan Ping lakukan Mean ?" jawab Tita

"Dan apa yg kau lakukan di sini Tita ?, sudah ku bilang aku akan bicara dengan tim ku nanti setelah aku mandi. Kecuali kalian ingin bergabung dengan ku disni" sambil mengangkat satu alis nya Mean menjawan

Tita dan kedua laki laki yg ikut dengan nya daritadi hanya tertawa meremehkan Mean

"Memang nya boleh ?, maukah kau berbagi dengan kita ?" Jwab salah satu laki laki di belakang Tita

"Ayo lah Mean, aku tau tadi Ping berteriak di dalam" Tita meledek Mean

"Kenapa kalian berada di sini ?" Pelatih Ton masuk ke dalam kamar mandi karna mendengar keributan dari luar

"Aku tadi melihat Ping masuk ke dalam kamar mandi Mean, dan mencoba menggoda Mean !"

"Oh pelatih, aku sudah berusaha menyuruh Tita untuk pergi, atau memang ia ingin melihat ku bertelanjang ? Kepana hatus menuduh Ping !"

"Tapi aku. . . . " Tita tergugup

"Kalian berdua pergi sekarang !" Tegas pelatih Ton

"Ta tapi Ping berada di dalam ayah" Tita tetap membela diri

"Kau tau kau sangat mempermalukakan ku Tita !" Ton dengan suara nya yg keras sambil mencengkarm lengan Tita

"O. . . Ok yah"

"Kau memecat Ping dan sekarang kau memfitnah nya seperti ini, apa yg harus aku lakukan supaya kau tidak bertindak sesuka hatimu ?" Ton menarik Tita keluar kamar mandi dengan kasar

"Ahh ayah sakit, maaf kan aku" rengek Tita dan mereka pergi meninggalkan Mean sendiri

Mean kini berada di hadan Ping yg berada di bilik kamar mandi nya sedari tadi

"Jadi apakah kau menerima tawaran ku untuk menjadi asisten pribadi ku. Kau bisa langsung menelfon ku tidak dengan bersandiwara mengikuti ku sampai kekamarmandi"

Ping dengan kesal nya membuang muka dan segera pergi meninggalkan Mean, tapi lengan Ping di tahan oleh Mean

" Ping, tunggu. . ."

Di tarik nya Ping agar tetap di posisi semua, dengan Mean berada tepa di depan wajah Ping

"Kenpa kau tidak memberitahuku, bahwa kau sudah mempunyai anak"

Dengan heran nya Ping malah bertanya kembali kepada Mean dan tidak memberi nya jawaban

"Dan kenapa kau tidak memberitahuku kau kembali kesini dan bergabung dengan HI-TECH dan betepatan kalau gedung latian HI-TECH adalah tempat ku berkerja, Apakah kau menguntit ku ?"

"Menguntit mu ??"

"Ya. . "

"Kau harusnya tau, itu adalah langkah karir agar karir ku lebih berkembang dan lebih baik lagi !, aku rasa kau juga tau tentang ku ?"

"Wao . . . Apa maksud mu ?"

"Tidak ada cincin di tangan mu," Mean menggenggam pergelangan tangan Ping dan langsung ia tepis.

"Dan kau berkerja menjadi pembersih toilet disi, itu tanda nya Tita menguasai mu, itu tidak seperti dugaan ku yg ku kira kau bahagia hidup bersama Atom. Itu memalukan tapi yg aku tau kau kebingungan tanpa ku Ping" Mean memajukan wajah nya ingin mencium Ping,  iya benar" merindukan Pria di depan nya yg menurutnya kini menjadi tambah manis karna bersikap sok dewasa di depan nya

"Kau tidak akan paham dengan apa yg kau lihat sekarang"

"Oh, sungguh ?"

"Aku tidak menginginkan mu Mean"

"Apa itu sebab nya kau tidak menerima tawaran ku Ping, kau takut jatuh cinta lagi kepada ku ?"

"Aku butuh sekalli pekerjaan dan butuh uang, untuh memenuhi semua kebutuhan Lili," ping bergumam di dalam hati dan mengingat perkataan sahabat nya

"Ok, jikau kau pikir aku akan mundur dengan pikiran mu yg kau kira aku akan jatuh cinta lagi dengan mu, kau salah, aku akan menjadi asisten pribadi yg terbaik yg pernah kau punya. Dan kau akan menjadi orang yg kehilangan arah tanpaku.!"
Ping mendorong tubuh Mean menjauh dari nya dan mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan Mean

Dengan senyum kemangan Mean "Bagus itu lah yg aku mau"

____________________________

Dirumah Lili bersiap umtuk mengejutkan Ping karna hari ini ia berulangtahum

"Selamat ulang tahun pipi" memakai gaun ping nan cantik Lili membawa kue ulang tahun yg di berikan nya kepada Ping

"Terimakasih banyak, gadis cantik ku. Aku sangat menyukainya" Ping memeluk Lili dengan sayang nya

"Kau tau aku pikir hari ini harus nya kita pergi ke taman atau . . . "

Tib tib hanpon Ping berbunyi

"Halo. . Hay ini hari sabtu Mean, kau mau apa ?"

"Halo juga Ping, oh ya aku baru saja ingat kau harus mengambilkan bajuku yg tertinggal di gor lalu anatar ke apartemenku"

"Ta tapi. . . "

"Ingat aku bos mu sekarang, jadi tidak ada penolakan" senyum kemenangan Mean di balik tlfon nya

"Ingat ambil sekarang dan antar kesini aku menunggu mu Ping, akan ku kirim alamatnya segera" Mean yg tidak berhenti tersenyum

"Hari ini hari ulang taunku, bisakah kau tidak membuat mood ku menjadi buruk" Ping kesal lalu melemparkan handpon nya ke atas meja

________________________________

Setiba nya di alamat yg Mean berikan disana Ping dan Lili kagum dengan apartemen Mean yg begitu mewah.

Ya Ping mengajak Lili karna ia merengek ingin ikut dengan nya karna Lili juga ngefens dengan Mean dan ingin bertemu dengan nya

"Pi bisakah kita pergi kesana ?" Lili menunjuk sebuah ruangan di lobi apatremen itu yg memajang perhiasan perhiasan mewah

"Aku rasa tidak sekarang sayang, ini sudah lebih dari 1 jam dari waktu yg di berikan Mean untuk Pipi mengantarkan baju nya"

"Plisss, aku mohon Pi hanya sebentar" Lili bergelendotan di lengan Ping

Ping menatap ponsel nya dan berkata

"Hemm, Oke ayo lakukan, kita bisa menggunakan waktu yg kita ingin kan"

"Yess, trimakasih pi" Lili tersenyum senang lalu menarik tangan Ping bersemangat

.........

Lili memegang salah satu kalung yg berada di etase meja ruangan tersebut

"Lili, yg itu cantik bukan ?"

"Hei. . . Kau menyentuhnya berarti kau membeli nya !" dengan suara yg keras wanita datang menghampiri Ping dan Lili karna melihat dari kejauhan Lili memegang kalung itu

"Maaf. . . " Ping berjalan kearah wanita tersebut

"Kau sudah mendengarku, atau memang kau berencana membeli itu, aku saran kan kalian pergi. Aku tidak ingin anak mu mengotori, barang yg kami jual" 

Saat Ping berbicara dengan wanita itu dengan sengaja Lili mengambil kalung tadi dan menyembunyikan nya di balik badan nya

"Ayo sayang kita pergi, kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu meladeni wanita jahat ini"

Saat Ping dan Lili berpaling hendak meninggalkan ruangan itu

"Tunggu, kalian pencuri"

"Kami bukan pencuri !, ok Lili berputar dan tunjukaan tangan mu kepadanya"

Dengan rasa kecewanya Ping mendapat i bahwa Lili benar benar mengambil kalung itu




bisa kah kita kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang