Sekarang kami sedang menyusun bahan pangan kami, dan meminta izin untuk pergi dari kota ini. Karna jarak kota dengan white house lumayan jauh dari sini.
Kami memulai perjalanan kami melewati rumah-rumah di kota tua, dan juga menitip salam ke pada beberapa penduduk sini.
Semua tempat kami lalui, Namun perjalanan kali ini lumayan agak cepat. Dan sedikit lagi kami sampai ke sana.
Tak jauh dari sana kami mulai memasuki perumahan" dan kami akhirnya sampai di white house.
Aku berdiri di halaman rumah ini, rumput yang sudah mati, daun pohon yang berserakan dan juga debu yang bertebaran.
Sedangkan alana pergi ke rumahnya, yang berada di depan white house. Aku mulai melangkah ke pintu masuk, sayangnya pintunya terkunci jadi aku tak bisa masuk.
Sama halnya dengan alana yang sedang berusaha membuka pintu, tiba" sistem memberi kami tugas, yaitu mencari kunci pintu masing" dengan cara mencari tempat seperti gudang di sekitar sini.
Kami mulai menjelajah dan berpisah, kami mengelilingi perumahan ini, dan alana menemukannya. Alana meneriaki ku dan aku segera bergegas ke sana.
Ku lihat tempat itu terbuka saja dan juga sangat kotor, tapi tak sesekali aku melihat beberapa jejak peninggalan orang-orang yang baru saja berada di sini.
Aku mulai menjelajah tempat ini, tempat yang lumayan besar untuk di katakan gudang. Pada akhirnya aku menemukan tempat kunci" berada.
Aku melihat ke rak" yang berada di sana, aku melihat tulisan yang bertuliskan 'perumahan'. Dan sekarang kita harus mencari satu kotak setiap perumahan.
Aku menemukan dua buah kotak, yaitu white house dan Red house.
"alana bukannya ini kunci rumah mu?!"
"iyaa, terimakasih aiyera"
"yeah.."
Kami membawa kotak itu keluar dan berjalan kembali ke rumah kami masing". Aku mulai membuka pintu itu, rumah itu seperti nyatanya sekarang.
Rumah ini di ubah, dan kenangan lamanya di buang. Aku mulai berjalan jalan di sekitar sana, sambil melihat bangunan lama ini.
Namun sayangnya aku tak bisa mencium aroma rumah lama ini. Aku berjelajah dan memahami bentuk rumah ini.
Rumah yang di mana saat aku masih kecil, dan tak ada yang merebut keluarga ku dari siapa pun.
Keluh kesah sangat terasa di rumah ini, rumah menyakitkan sekarang dan rumah paling menyenangkan dahulu nya.
Setelah menjelajahi setiap ruangan aku kembali ke kamar lama ku, yang penuh dengan kenangan dan kasih sayang.
Saat melihat ke atas lemari aku melihat, sesuatu seperti tombol. Aku mengambil tombol itu dan membersihkannya dari debu.
Karna penasaran yang sangat tinggi aku memencet tombol itu secara sengaja. Tak lama mulai muncul cahaya putih dan aku tak nampak tempat ini lagi.
Akhirnya kami kembali ke pertengahan jalan, alana menguncang tubuh ku saat aku sedang memejamkan mata.
"aiyera!! apa yang kau lakukan kan, ini semua telah berubah"
"kenapa?!"
"liat aja sendiri gimana keadaan sekitar sini"
Aku mulai tersadar dan melihat bagaimana keadaan sekitar sini. Semua rumah kembali berwarna, sekitar sini sangat hijau, dan aku tersadar bahwa aku dan alana memakai baju kami saat kami bermain main di jalan sini.
"aku heran kenapa baju kecil kita masih muat"
Aku hanya mengelengkan kepala ku, jujur aku sangat ingin menangis saat semua ini kembali lagi.
Tanpa sadar alana menangis sambil menatap rumah di depannya, Aku kebingungan dan menoleh ke arah belakang.
Ku lihat rumah itu kembali hidup, baju yang dulu dan semua hal yang dulu mulai hidup kembali.
Aku rasa aku akan berflasback dari rumah lama ini, namun waktu yang di berikan hanya satu malam.
Jadi aku mulai terbangun dari mimpi panjang ini, aku kesal dan berharap malam akan datang secepatnya.
Tbc
°
°
°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
-The house is white-
Historia CortaIf you hear about the most comfortable place... maybe it is home? -This story tells about the house in the form of everything- Cerita ini menceritakan dimana seorang gadis yang melalui banyak hal dan cobaan untuk kembali lagi kerumah lamanya. Sembar...