Ken, tolong ambilkan aku tisu itu.?" Seruku pada Ken yang kini telah menjadi kekasihku sejak satu setengah tahun yang lalu.
Kekasih ?
Ya kekasih ku, aku telah bercerai dengan DIA. Prosesnya cukup panjang pengadilan demi pengadilan. Aku yang menuntut cerai, sedangkan dirinya menolak, tapi nyatanya itu tidak membuatku untuk mempertahankan hubungan itu lagi, hubungan itu telah hancur dan telah mati seperti anakku yang pergi. Dari awal Memang salah, pernikahan itu terjadi hanya karena sebuah kesalahan semalam, walaupun Keluarga kami sangat dekat tetap saja tidak akan ada pengaruhnya, percuma juga dengan perasaan yang tumbuh seiring waktu, untuk apa tumbuh tapi malah mati dalam sekejap.
Cinta ?
Apakah aku mencintainya ? Ya...tapi dia menghancurkan cintaku yang baru seumur jagung, membuatku kehilangan anakku, menyakiti hatiku karena tuduhannya, merusak kepercayaanku karena keberadaan nya dengan wanita lain, dan menggagalkan ku untuk memiliki anak.
Egois ? Jahat ? Silakan semua menghakimiku. Kalian tidak di posisiku bukan? Ini adalah Keputusan ku mutlak. Ketika aku kehilangan anak yang sedang aku kandung rasa dunia terbalik, mungkin itu kiamat bagiku.
Sedih ? Aku tidak sedih, tapi aku hancur berkeping-keping. Hingga membuatku mati rasa, Hampa, Dan Hilang arah, Aku seperti orang gila. Hanya tersisa kekosongan di dadaku, jiwa yang menghilang, seolah mati.
Aku berhenti dari pekerjaanku yang aku banggakan, aku tidak keluar dari rumah, berhenti bersosialisasi, berhenti bicara dengan Keluargaku, berhenti bicara dengan temanku, aku hanya di kamar dan juga jarang makan, seperti mayat hidup. keluargaku sama hancurnya denganku, bagaimana tidak, mereka melihat anak.pertamanya, anak kesayangan mereka.yang riang, rewel, manja, lalu kini berubah menjadi lebih pendiam dan selalu mengurung diri. Itu semua jelas membuat orang tuaku stress, panik, mungkin lebih gila dibandingkan aku.
Lalu akhirnya mereka mencari cara dan memutuskan untuk menyuruhku pindah. bukan pindah rumah, bukan juga pindah kota,tapi pindah negara. Papaku memiliki teman bisnis yang pernah menawarkan untuk membuka cabang di Swiss, dan akhirnya Papaku menyuruhku tinggal di Swiss dan membuka cabang toko tas bermerek disana.
Sedih.. jelas aku sedih, aku harus meninggalkan rumahku yang sangat aku cintai, rumah yang sudah menjadi tempatku berlindung selama 25 tahun lamanya, rumah yang memberikan aku kebahagian dengan orang di dalamnya, dan orang di sekitarnya.
Jadi, Di mana aku. ? Ya, aku sekarang berada di Swiss, aku memutuskan untuk mengambil tawaran Papa, kini Sekarang aku tinggal di Swiss, aku membuka usaha jual beli tas bermerek, dan bekerja sama dengan teman Papa. Dan aku tinggal di Apartemen yang aku beli dari tabunganku sendiri.
Mandiri ? Bukankah aku manja ? apakah aku bisa tinggal sendiri ?
Semua kejadian suram itu mengubah segalanya tentangku. Cara ku berpikir, caraku bersikap, cara ku menjalani hidup, bahkan aku juga mungkin mengubah cara ku bernapas, jadi aku belajar untuk mandiri, manja ku sudah aku hilangkan selama aku tinggal sendiri di sini, aku tidak mau dikunjungi, aku hanya bisa video call dengan orang tuaku, ya hanya video call tidak lebih, tunggu aku bisa membuktikan diri kalau aku sudah baik-baik saja, dan bisa bangkit, baru aku siap mereka untuk menemui ku. Awalnya aku sulit untuk beradaptasi mulai dari Negaranya, makanannya, keseharian nya, bahkan sulit untuk tinggal sendiri, tapi setelah bertahun-tahun berlalu semua itu menjadi mudah aku sudah terbiasa.
Lalu Bagaimana aku bisa bersama Ken ?
Ceritanya dia membuka cabang perusahaan yang orang tuanya kelola, dan untuk melebarkan sayap dia memilih di Swiss. Entah itu disengaja atau tidak, aku tidak pernah tau, karena Memang setelah mendengar perceraian itu, Ken tidak berhenti-hentinya menghubungiku.
Awalnya aku tidak peduli, dan tidak terlalu memikirkan tentang Ken, apalagi setelah kegagalan super dramatis ini, aku takut untuk menjalani hubungan lagi, karena itu sangat menyakitkan. Tapi aku hanyalah manusia biasa, yang akan luluh dengan kasih sayang dan kebaikan. Dan jelas aku butuh perhatian juga, di situ lah waktunya untuk Ken, dia masuk dalam hidupku, menemaniku, selalu ada untukku, dia tidak menyerah walaupun aku menolaknya berkali-kali. Dia menghiburku, dan memberikan warna lagi di hidupku, selama 3 tahun lamanya aku mengenal dirinya. Tanpa pantang menyerah, dan tanpa putus asa.
Aku mengenalnya sudah sangat lama, dan tentu aku tahu dia mencintaiku, jadi setelah semua pembuktian yang dia lakukan padaku, aku menerima tawarannya untuk menjadi kekasihnya.
Dan ya...seperti sekarang. Sudah berlalu sangat cepat, aku telah menjalin kasih selama 1,5 tahun dengannya.
Kabar Keluarga ?
Taehyung Adikku, jadi Dokter Spesialis Anak. Kini dia sudah menjadi dokter disalah satu rumah sakit besar di Seoul. Dan dia sudah bertunangan. Akhirnya itu anak sadar juga setelah bertemu dengan Jennie.
Rumah ku dan Jungkook ? Aku tidak tahu pasti karena aku pindah dengan cepat, dan lagi pula itukan hadiah dari Keluarga kami, jadi sepenuhnya mereka lah yang mengurusnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.