Shine. 7√

897 146 116
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waahh waahh waahhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waahh waahh waahhh...
Bilang makasih dulu kalian sama Dek Lili, jawabannya komplit loh. 🥳🥳

Nih Mommy Up khusus buat Dek @LiliKhairunisa4
.
.
.

Pada kenyataannya, manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan hasil akhir.

Mungkin bahagia memang belum ingin menetap lebih lama di hidup Shine. Saat malam puncak perhargaan ajang bergengsi itu namanya berhasil menduduki peringkat terbaik. Shine terlampau bahagia hingga meneteskan air mata saat menerimanya.

Pujian dan ucapan selamat terus mengalir, begitu juga dengan Perth yang bahkan tak segan menghujani wajahnya dengan kecupan.

Shine merasa menjadi orang paling bahagia saat itu, dia di kelilingi oleh orang-orang yang mencintai juga dicintainya.

Sayang senyum itu harus ternoda dengan penolakan sang calon mertua.

Perth menepati janji untuk bertemu orangtuanya di hari kedua setelah kemenangannya. Awalnya sambutan hangat yang mereka dapat, bahkan sampai akhir sambutan itu tetap hangat meski sedikit menyakitkan.

Orangtua Perth, terutama ibunya, menolak keras permintaan Perth untuk menikahi Shine.

"Kamu masih terlalu muda, Nak. Bahkan kuliahmu belum selesai," kata wanita paruh baya yang memiliki surga untuk Perth di telapak kakinya.

"Perth janji tahun ini akan wisuda, Ma."

"Kami juga tidak terburu-buru, Nyonya." Shine menimpali.

"Kamu baru 20 tahun, Nak. Nikmati dulu masa mudamu, jangan mengorbankannya hanya karena cinta sesaat."

"Ma, Perth serius. Perth sudah merasa cocok. Oke kami tidak akan menikah sekarang, setidaknya biarkan kami memiliki jenjang yang lebih serius, entah itu pertunangan atau apa," bujuk Perth lagi.

"Tunggu sampai usiamu menginjak angka 25."

Ny. Rena beralih menatap Shine. "Bagaimana Shine?"

"Saya bisa menunggu, Nyonya."

SHINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang