Shine. 18√

816 104 74
                                    

Shine tersenyum haru melihat Tuan dan Nyonya Ariqin menerima penghargaan atas kemenangan fashionnya di Paris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shine tersenyum haru melihat Tuan dan Nyonya Ariqin menerima penghargaan atas kemenangan fashionnya di Paris. Omega itu bahkan meneteskan air mata. Ada rasa rindu yang menyeruak. Rindu untuk mendatangi dunia yang dulu.

Dalam layar kaca itu terlihat kedua orangtuanya agak kewalahan menghadapi pertanyaan para wartawan yang sangat ingin tau tentang kabar sang desainer.

Ny. Ervanthe masuk ke kamar Shine dengan membawa nampan berisi fondue. Wanita itu duduk di sebelah menantunya. "Apa kamu ingin kembali, sayang?"

Shine menggeleng dengan mata berkaca. "Shine belum siap, Bu. Biarkan seperti ini saja. Mereka tetap bisa menikmati fashion tanpa mengetahui keberadaan designernya."

Female Omega itu tersenyum, mengambil sepotong roti berbentuk kubus, mencelupkan ke keju cair dalam caquelon, kemudian menyodorkannya pada sang menantu.

Shine menerima dengan membuka mulutnya.

"Kamu harus bangkit, Nak. Dunia tidak berhenti hanya karena kamu kehilangan suami. Kami juga sangat kehilangan, tapi anakku tak akan suka jika kita terus meratapinya."

Lagi-lagi, Shine hanya membalas dengan lelehan air mata.

Ny. Ervanthe kembali menyuapi sang menantu. Fondue adalah makanan kesukaan Ghara, yang baru disukai Shine setelah dia mengenal Ghara.

"Semesta mengambil kembali apa yang menjadi miliknya, bahkan tak mengijinkan kita menemukan jasadnya. Ini sudah hampir dua tahun berlalu, harusnya kamu sudah kembali menata hidup, Nak. Masa depanmu masih panjang, temukan Alpha baru."

"Cukup, Bu. Please, Shine tidak ingin membahas ini. Shine Omega bersuami, mengapa kalian terus menyuruhku menemukan Alpha baru?" Lelehan kristalnya semakin banyak.

Sang Ibu mertua tetap menjaga intonasi suaranya. "Kami tidak hidup selamanya, begitu juga dengan orangtuamu. Setidaknya kamu harus memiliki seseorang untuk melanjutkan hidup dan menemani masa tua. Anakku sudah meninggal, dia tidak mungkin kembali sekeras apa pun kamu menunggunya."

Shine tergugu di pelukan Ny. Ervanthe yang kini mengusap punggungnya. "Tata hidupmu kembali, Nak. Menikahlah dengan Alpha lain, kami akan turut bahagia dan akan selalu mendukungmu."

Keesokan harinya, Shine kembali ke Yayasan setelah menghabiskan waktu dua hari berkunjung ke kediaman Ibu mertua.

Hari ini para jemaat akan melakukan kegiatan sosial di panti asuhan. Shine sudah menyiapkan banyak sekali hadiah yang akan dia bawa untuk anak-anak kurang beruntung di sana.

Sebelum pergi, Shine menyempatkan diri berkunjung ke pinggir danau. Dia ingin menempel tulisannya lagi di sana. Matanya menangkap tulisan yang terletak di sebelah miliknya beberapa hari lalu.

SHINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang