MCH - Flush

53 9 0
                                    

Septian tengah memotret adegan demi adegan yang cukup erotis, saat Pase mulai mencium leher Reisa ketika tubuh Reisa berbaring diatas batu.

Pase tersenyum dan mengangguk pelan kepada Septian yang tengah memotret keduanya.

"Sayang, kita akan dipotret oleh mereka. Jadi, kamu nurut aja, karena aku ingin mengabadikan kemesraan kita selama bulan madu, termasuk seperti ini." ucap Pase seraya meremas payudara Reisa.

Reisa sempat menahan tangan Pase, suaminya. "Sayang, aku malu." gumam Reisa pelan. Namun, bibirnya sudah dicium Pase.

"Gak papa, ada aku. Lagian mereka berdua sudah melihat kita bercinta. Jadi, kamu jangan hawatir."

"Tapi." ucapan Reisa terhenti saat ia ingin menceritakan semuanya pada Pase, kalau Fino dan Septian harus diwaspadai, karena dari ucapan Fino.

Kedua laki-laki itu mempunyai maksud terselubung. Namun, Reisa menahan semua ucapannya, karena Pase terlihat sangat menikmatinya.

Sehingga saat ini ia hanya bisa pasrah ketika jemari Pase mulai menjelajahi tubuhnya.

Kejantanan Fino dan Septian mulai mengeras dan tercetak sangat jelas dibalik celana dalam mereka, saat Pase mulai mencium seluruh tubuh Reisa. Septian terus mengambil gambar apa yang Pase lakukan kepada Reisa.

Sementara Fino menutupi kejantanannya yang sudah mengeras dan sudah terlihat setengahnya, karena celana dalamnya tidak bisa menutupi kejantanannya yang panjang ketika mengeras.

"Bro, bagaimana ini." gumam Fino saat Septian tengah fokus mengambil gambar.

Septian pun menghentikan bidikan gambar dan melihat kebawah, kearah kejantanan Fino yang sudah mengeras melebihi batasnya. Dengan bibir tersenyum, Septian meremas kejantanan Fino dengan cukup keras. Sehingga Fino pun terpekik dan memukul lengan Septian.

"Sialan." ucap Fino.

Namun, Septian hanya terkekeh dan membuat pasangan suami istri itu menghentikan cumbuannya.

"Sabar dikit coba. Itu lele dumbo gak bisa dikondisikan apa, haha." ucap Septian pelan.

"Ada apa?" Pase kembali berdiri dan mendekati Septian dan Fino yang tengah bergurau. Namun, hal itu membuat Septian langsung melihat Pase yang menghampirinya.

"Gak ada apa-apa, sih. Ini si Fino sakit perut katanya, sih." ucap Septian mengalihkan pembicaraannya. "Mau lihat dulu foto-fotonya?"

"Boleh." Pase pun melihat beberapa foto dirinya dan Reisa yang sedang bercumbu dibatu-batu besar ditepi pantai. "Wah, cukup bagus juga kamu ngambil gambar."

Fino pun ikut mendekat dan melihat fotk-foto yang dijepret Septian. Pase tidak fokus saat melihat foto-foto di kamera. Pandangannya mengarah ke arah kejantanan Fino yang cukup besar dan panjang. Kejantanan Fino tidak bisa disembunyikan lagi, karena mereka bertiga hanya mengenakan celana dalam saja. Jadi, sudah sangat jelas kalau kejantanan mereka mengeras, apalagi saat melihat Pase dan Reisa bercumbu.

"Bro, foto-fotonya bagus-bagus. Apalagi modelnya istrimu yang sexy." ucap Fino pelan.

Pase pun tersenyum melihat Fino yang berbicara seperti itu. "Ehem. Oh iya, aku mau tanya pada kalian. Bagaimana istriku. Lihat."

Fino dan Septian melihat Reisa yang tengah duduk membelakangi mereka bertiga. Rambut panjang yang setengah basah itu tertiup angin. Terlihat sangat sexy.

"Istrimu sangat cocok sekali jadi bintang model. Body yang aduhai dan sexy. Kamu beruntung banget, Pase. Goyangannya saat bercinta pun sepertinya cukup mampu menjadi bintang porno."

Pase yang mendengar ucapan kedua laki-laki itu pun hanya tersenyum bangga, karena ia memuji Reisa istrinya.

"Hmm... ngomong-ngomong nanti malam, jangan lupa ya Septian, Fino. Aku ingin buat video porno bersama istriku. Kalian nikmati saja selagi kita bercinta."

My Crazy Husband 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang