MCH - Explore

4K 57 0
                                    

Langkah kedua kaki itu sangat cepat saat masuk kedalam kamar. Senyum di bibirnya terlihat sangat jelas saat ia melihat sahabatnya mengerutkan keningnya karena bingung melihat sahabatnya.

"Kenapa kamu? Senyam senyum sendiri kaya orang gila." ucapnya pelan seraya memegang sebuah cangkir yang berisi kopi hitam ditangannya.

"Hei, bro. Coba tebak apa yang aku lakukan." ucapnya sangat senang.

"Apa, Fin?" jawab laki-laki itu dengan malas. Karena, sahabatnya itu suka sekali ngomong tidak jelas.

Fino pun dengan tersenyum lebar, ia langsung menunjukan layar ponselnya ke depan wajah Septian.

"Gimana, bagus 'kan." ucap Fino dengan memperlihatkan gigi-giginya dan menaik turunkan alisnya.

Septian pun memandang layar ponsel Fino yang ada didepan wajahnya, kemudian berganti lagi melihat wajah Fino yang cukup membuatnya kesal.

Septian pun menghela napasnya pelan, kemudian menyeruput perlahan kopi yang sejak tadi ada ditangannya.

"Kok, kamu biasa aja, sih. Lihat fotonya, coba. Kita bisa eksplor nih." ucap Fino senang.

Septian masih mengabaikan ucapan Fino. "Kamu mau menunjukin apa? Kalo mau nunjukin foto cewek tadi, sih, oke oke aja."

Wajah Fino pun mulai kesal, karena Septian, sahabatnya berbicara tidak jelas. Sudah jelas jelas diponselnya ada foto cewek tadi yang sedang telanjang. Lah, ini Septian bicara yang tidak jelas sama sekali dan tidak biasanya Septian tidak tertarik dengan body sexy seperti ini.

"Huh, ini cewek tadi, coy. Kamu gak lihat, betapa sexynya dia. Dan kamu juga gak tau, kalau aku sudah ngapain aja sama dia 'kan. Kalau tau, kamu pasti ngiri. Hahaha." ucap Fino senang.

Septian sudah mulai jengah dengan ucapan Fino yang ngelantur kemana-mana hanya karena melihat orang yang sedang bercinta barusan.

Fino pun menghela napasnya kesal, karena reaksi Septian biasa-biasa saja. Sehingga ia pun melihat layar ponselnya yang gelap. Barulah ia menyadari kalau Septian bersikap biasa-biasa saja.

"Haha... sorry coy. Sebentar, aku mau lihatin foto yang pasti kamu akan terkejut."

Septian tersenyum tipis seraya melihat tingkah sahabatnya itu. Namun, ia pun segera meletakan cangkir kopinya ke atas meja dan beranjak berdiri  duduknya, kemudian ia ikut melihat layar ponsel Fino.

"Foto apa sih yang ingin kamu tunjukin ke aku, haha."

Fino menggeser-geser foto ngeblur tanpa adanya sosok wanita cantik yang sedang telanjang. Bibirnya bawahnya Fino gigit sendiri seraya menggulir foto terbaru yang ada di galerinya.

"Aaaaaakh, kenapa fotonya tidak ada, sih." gumamnya kesal.

Namun, Septian hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat Fino yang terlihat sangat kesal.

"Kenapa, sih?"

Fino pun menjatuhkan dirinya diatas sofa dan melihat langit-langit kamar hotel yang ia tempati selama beberapa hari kedepan bersama Septian.

"Kamu tau pasangan tadi yang sedang bercinta dikoridor?"

Septian menganggukan kepalanya, kemudian ia ikut duduk disofa dan saling berhadapan dengan Fino.

"Terus."

"Tadi aku gak sengaja menemukan anting-antingnya dikoridor dan mencoba ingin membalikannya. Tapi, pas pintunya dibuka ternyata dia masih telanjang, coy."

Septian mulai tertarik dengan apa yang Fino katakan. Sehingga ia pun mendengarkan dengan sangat serius, karena cewek tadi, bodynya cukup sexy dan kelihatannya sangat enak untuk ia sentuh dan mainkan.

My Crazy Husband 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang