Tragedi Pagi Hari

383 38 0
                                    

Di hari pertamanya sekolah, Hanni telat bangun sehingga harus pergi terburu-buru. Hari ini hari senin, sudah tentu ada upacara bendera. Ia sempat datang tepat waktu, namun sayangnya ternyata ia tak menyiapkan dasi dan topinya di dalam tas pada malam sebelumnya.

Hanni menepuk jidat, merutukki kebodohannya. Maka bersama beberapa murid lain yang bernasib sama, ia dibariskan pada barisan khusus orang-orang yang atributnya tidak lengkap dan terlambat ke sekolah.

Selepas upacara bendera, ia berhadapan dengan kakak-kakak osis yang mengecek satu persatu dari mereka serta alasan mengapa tidak membawa atribut lengkap dan terlambat ke sekolah.

"Pham Hanni" ucap seorang anggota osis yang mengeja nama Hanni dari name tag yang ada di bajunya.

"Iya, kak. Siap"

"Kenapa kamu gak pakai atribut?" tanyanya dengan nada tegas.

"Mohon maaf kak, tadi saya buru-buru ke sekolah"

"Buru-buru? Kenapa? Telat bangun? Kenapa gak siap-siap dari malamnya supaya bangun lebih pagi? Jadi salah siapa kalau kamu berdiri disini sekarang, hm?

Kesal. Hanni merasa kesal. Menurutnya wajah kakak ini mirip kartun Sniper temannya Dora, ngeselin.

Hanni diam saja. Ia tak ingin beralasan apapun karena sekarang mendadak ia merasa lapar dan baru ingat kalau ia belum sarapan pagi.

"Kalau ditanya ya jawab dong, dek" ujarnya lagi.

Iya, iya, bawel, dumel Hanni dalam hati. Dilihatnya name tag kakak kelasnya itu. Ahn Yujin. Ingatkan Hanni untuk menandakan orang bawel ini untuk dijauhi.

"Siap, salah saya, kak" sahutnya asal.

"Ngomongnya jangan menye-menye gitu dong"

"SIAP, SALAH SAYA, KAK" ujarnya dengan nada tinggi.

"Nah, bagusan gini. Yaudah, karena kamu gak pakai atribut lengkap jadi kamu kebagian bersih-bersih di toilet guru bareng yang lain. Letaknya gak jauh dari kantor guru, tinggal agak belok kanan" ucapnya sambil mengarahkan rutenya pada Hanni.

Maka dengan langkah yang gontai, ia bergegas untuk pergi ke area toilet. Namun anehnya setelah lama bersih-bersih, ia sedari tadi hanya seorang diri. Dimana orang-orang yang katanya tadi ditugaskan buat bersihin toilet juga? pikirnya.

Saat sedang menyikat lantai, terdengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Kamu kok sendiri? Mana yang lain?"

Hanni tidak kenal siapa orang ini. Tapi sepertinya kakak ini adalah anak osis juga.

"Gak tahu, kak" ujarnya sekenanya.

"Udah berapa lama bersih-bersih?" tanyanya lagi.

Hanni berpikir sejenak. "Eum... lima belas menit?" jawabnya tak yakin.

"Kamu boleh ke kelas. Biarin aja peralatannya, biar aku yang bereskan"

Astaga, nih orang baik bangett, batin Hanni.

"Gak papa, kak. Sedikit lagi selesai" tolaknya secara halus.

"Udah, gak papa. Sebentar lagi bel masuk. Kamu kelas 10 kan? Jangan sampai telat masuk kelas"

Kalau begini jadinya, Hanni dengan senang hati akan meninggalkan tempat ini.

"Aduh, makasih banyak ya kak..." ujarnya yang ragu antara ingin mengucap nama kakaknya tapi belum tahu namanya karena nama orang tersebut di name tag agak tak terlihat karena mata Hanni yang agak rabun jauh dan sedang tidak memakai kacamata.

A Cutest Pair | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang