Bab 5 Mendekat atau Menjauh

789 100 7
                                    

Freen mencari sahabat-sahabatnya yang bandit itu. Dia bahkan sudah keliling kampus untuk mengeceknya.

Freen di kolidor melihat Jiso bersama temannya Orn. Freen langsung mendekat dan menyapa "Selamat pagi Kak Jiso, Kak Orn..."

Jiso "Pagi Freen, tumben sendirian"

"Oh iya, Freen emang lagi nyari 2 bandit itu entah kemana. Eumh... Kak Jiso, bagaimana kalau habis kuliah jalan-jalan Yu?" Ajaknya Freen berusaha.

Jiso jawabnya "Eumh... Maaf Freen gak bisa. Soalnya aku udah ada janji sama temen-temen mau kumpul bahas tugas. Lain kali ya Freen!"

Freen patah kembali karena berapa kali Freen di tolaknya "Oke. Tapi bolehkah kali ini kata lain kali itu ada penegasan waktunya? Semisal hari Minggu atau apa saja yang bisa kita jalan dihari yang sudah disepakati"

"Eumh... nanti saya kabari ya!" Ucap Jiso masih mengambang.

"Freen mau jalan kemana? Aku luang Ko" ucap Orn menimpali.

"Oh... enggak Kak, Freen mau ajak kak Jiso bukan Kak Orn" tegas Freen.

Jiso melihat wajah Freen yang kecewa.

"Ya sudah kalau gitu, saya jalan dulu" ucap Freen nampak sedih.

Orn menyikut Jiso "Kamu ini keras banget sih sama Freen. Apa beneran gak suka? Kalau gak suka izinkan aku buat deketin dia Jiso. Gue suka sama Freen cuman hargai Lo jika Lo juga suka sama dia"

"Entahlah Orn, aku takut Freen cuman mempermainkan aku saja. Kamu tahukan kalau hidupnya di kelilingi banyak wanita" ucap Jiso dengan ragunya.

"Tapi, bukan Freen yang mau ceweknya aja emang pada deketin Freen. Dan Freen ngejar ke cewek itu cuman ke Lo doang deh Jiso. Lo spesial, berapa kali gue harus bilang" Orn tegasnya dari pengamatannya selama ini Freen mengejar Jiso.

Jiso terdiam dan dia hanya bisa melihat kepergian Freen saja. Ada sesal dalam hati Jiso karena selalu dingin dan mengacuhkan Freen. Jiso ada rasa dengan Freen hanya saja dia ragu dan takut dipermainkan.

....

Freen mencari kedua bandit yang dari pagi malah belum kelihatan biasanya sudah cengengesan memburu para gadis untuk mereka mangsa.

"Woooy lo dimana sih?" Teriak Freen dalam telpon.

📱"Pokoknya gue berada ditempat sepi yang paling hangat"

"Apaan sih, toilet?"

📱"Bukaaaannn... masa lo gak tahu"

"Heh curut kasih tau enggak! Gue butuh lo pada sekarang"

📱"Ya lo temuin kita dulu,.. ayo cari ditempat sepi yang paling hangat" ucap Noey mengulang lagi.

Noey menutup telponnya dan dia terkeukeuh dengan Billy temannya.

Freen garuk kepala tidak gatal, dia tanya yang lainnya kemana dua bandit itu pergi sampai orang ada yang nenunjuk kalau mereka sedang di ruangan Bu Susi yang berada di pojok dekat perpus.

Pikiran Freen langsung Traveling "Si anjir mereka taunya di ruangan Bu Susi? Jelas sepi orang dipojokan. Terus maksud mereka hangat apaan? Jangan-jangan... ah sial mereka gak ngajak" Freen langsung bergegas ke ruangan Bu Susi tahu Bu Susi adalah dosen seksi dan janda pula.

Freen sudah di ruangan Bu Susi dan langsung mengetuk pintu.

Tok tok tok
Pintu di ketuk

Tak lama pintu dibuka dan Bu Susi yang memiliki body aduhai dan sebuah gunung yang subur itu menyapa dengan ramah "Eh Freen, ada apa Freen?"

CINTA UNTUK BECKY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang