Gina menatap prihatin ke arah sang sahabat yang kini sibuk menghisap gulungan nikotin seraya menatap kosong ke depan. Ia menepuk-nepuk bahu gadis itu seakan memberi semangat.
"Aku wes omong kan, cah kui ketok enggak tulus. Kowe sih ngeyel dikandani."
(Aku udah bilang kan, dia keliatan enggak tulus. Kamu sih susah dibilangin.)
Gadis itu, Sekar menoleh ke arah sahabatnya. Lalu dengan kurang ajar menghembuskan asap rokok ke wajah Gina.
"Jancok, Kar," umpatnya lalu terbatuk-batuk pelan.
"Yo kan sopo ngerti de'e iso berubah, tibakno anying, racukup siji," ujar Sekar lalu terkekeh, menertawai dirinya sendiri karena lagi-lagi gagal dalam hubungan asmara karena salah memilih tambatan hati.
(Ya siapa tau dia bisa berubah, ternyata anying, enggak cukup satu.)
"Trae lanangan nggacle kabeh," tambahnya kemudian.
(Emang semua cowok enggak jelas.)
Gina mengangguk-anggukkan kepalanya, "makane aku pacaran karo Nanda, awet rek."
(Makanya aku pacaran sama Nanda.)
Sekar mendengus malas, ia tekan ujung rokoknya yang sudah pendek pada asbak. Lalu meminum habis es jasjus anggur miliknya.
"Halah, dasare wong loro bucin," cibir Sekar, lalu beranjak untuk memesan Indomie kuah.
(Halah, dasarnya kalian bucin.)
"Makane dijajal! Ora waleh kowe dilarani lanangan terus?" balas Gina lalu segera melangkah menyusul Sekar.
(Makanya dicoba! Enggak bosen kamu disakiti cowok terus?)
Sekar diam, lalu mengedikkan bahu. Omongan Gina ada benarnya, berkali-kali ia berakhir disakiti oleh laki-laki bajingan. Apakah ini saatnya Sekar pindah haluan?
ー
Sekar Aprilia
Wilona Kerensa
Gina Kamala
Nanda Fauzia
KAMU SEDANG MEMBACA
Widodari
Fiksi Penggemara jiminjeong local short au! Sekar tidak pernah beruntung dalam masalah asmara, sampai akhirnya ia bertemu Wilona. Si cantik yang berhasil membuatnya jatuh hati kembali. warn ; gxg content, fluff, local jowo, harsh word. © gaargx, 2024