Juna masuk ke dalam ruangannya setelah beberapa saat lalu ia melakukan visit kepada beberapa pasien pasca-operasi di bangsal rawat, pria itu duduk di kursinya membuka beberapa dokumentasi medis untuk meng-update beberapa data harian medis pasien untuk diserahkan dan direkap di dalam sistem
Saat sedang sibuk melakukan pekerjaannya, sebuah ketukan terdengar. Belum Juna mempersilahkan, ruang kerjanya terbuka menampilkan Julia dengan perut bulatnya datang menatap Juna yang tersenyum mendapati kedatangan sang istri
Juna langsung berdiri merentangkan tangannya untuk menyambut sang istri masuk ke dalam pelukannya, Julia menikmatinya, menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami sebelum beberapa saat setelahnya wanita itu melepasnya menatap Juna penuh cinta, begitupun sebaliknya
"Kamu udah ke dokter kandungan? Apa kata dokternya? All good, right?"
Julia mengangguk merasakan usapan lembut yang Juna berikan pada perut bulatnya, sambil menikmatinya, tangannya bergerak merogoh sesuatu dari tasnya untuk kemudian memberikannya kepada sang suami
"All good, mas. Dokter bilang kehamilan aku semuanya normal, anak kita juga tumbuh dengan baik dan sehat"
"Syukurlah"
Juna tersenyum tetap mengusap perut buncit Julia sambil matanya yang tak berhenti menatap hasil USG yang Julia berikan, menatapnya penuh binar membuat Julia juga merasa bahagia melihatnya
"Ngomong-ngomong, mas, aku udah tau jenis kelamin anak kita"
Mendengar itu, Juna langsung mengalihkan perhatiannya menatap istrinya penasaran "Serius? Apa? Kasih tau aku cepet" Juna terlihat sangat bersemangat membuat Julia tertawa dan semakin menghapus jarak di antara mereka, bahkan hingga permukaan perut besarnya bersentuhan dengan perut bidang suaminya menatapnya juga tak kalah semangat
"Anak kita sesuai harapan Naomi"
Juna diam sejenak, mencoba berpikir dan mengingat apa yang putrinya katakan terkait keinginannya memiliki seorang adik, hingga ia ingat di mana ketika Naomi berkata bahwa ia ingin memiliki seorang adik laki-laki agar kelak ada yang bisa melindunginya juga Julia selain sang ayah
Pria itu terdiam beberapa saat menatap Julia penuh binar "Laki-laki?" dan anggukan sang istri membuat Juna tersenyum lebar mengangkat tubuh Julia yang berjengit kaget, dan hanya bisa tertawa ketika sang suami menggendongnya dengan gerakan memutar seolah tanpa beban sedikitpun sebelum kemudian pria itu mendudukkan Julia di atas meja kerjanya, menatapnya juga penuh cinta
"Kamu tahu, sejak kamu hamil anak kedua kita, mas selalu berharap kali ini kita bisa dapat anak laki-laki, gak ada alasan khusus sebenarnya, mas cuma mikir pas Naomi gede, dia bisa jadi temen kamu dandan, shopping, jadi kalau kita punya anak laki, dia bisa nemenin aku olahraga atau yang lain, iya kan?"
Julia mengangguk tersenyum "Bener juga, biar sepasang" dan setelahnya Juna mendekatkan wajahnya dengan satu tangannya mengusap perut bulatnya lembut "Makasih banyak ya, sayang. Makasih karena selama kamu selalu bisa membahagiakan mas"
YOU ARE READING
PREGNANCY STORIES 2
RomanceJust a collection of stories about pregnancy and various relationship.. ⚠️Cerita aneh, gak masuk akal. Liat tags sebelum baca❗