t i g a 🦋

210 26 5
                                    

Jakarta, 2024

Setelah pertemuannya dengan Luna. Jay banyak berpikir tentang keadaan Luna saat ini. Ia sudah lama mencari gadis itu. Namun tak pernah membuahkan hasil. Dan baru saja dengan tanpa ada rencana dirinya malah bertemu dengan masa lalunya itu.

Jay berdiri memandang jalanan kota Jakarta yang masih padat dari lantai 25 hotel Fairmont. Ia telah selesai latihan dan pikiran masih berat sehingga ia belum juga ingin tidur. Padahal sedari tadi teman sekamarnya Ragnar sudah duluan ke alam mimpi.

Jay sebenarnya juga sedang menunggu kabar dari seseorang yang ia mintai tolong untuk mencari informasi apapun tentang Luna. Beberapa saat kemudian sebuah pesan di terima Jay. Sang informan mengabarkan bahwa Luna adalah pasien seorang psikolog yang namanya tidak asing untuk Jay, Karina Elton.

Saat mengecek informasi lanjutan tentang psikolog itu, Jay yakin itu adalah Karina teman sekelasnya dahulu di Belanda. Maka tanpa berpikir panjang ia langsung membuat janji temu di klinik praktek nya untuk menanyakan tentang Luna. Dan ia yakin Karina akan membantunya.

***

"Aku nggak bisa ngomong tentang itu Jay, dia pasien ku"
Jawab Karina atas pertanyaan Jay tentang keadaan psikis Luna.

"Aku mohon, aku hanya ingin tahu keadaan Luna. Aku melakukan hal yang jahat. Aku ingin memperbaikinya"

Karina menghela nafas panjang, nuraninya goyah ketika Jay berkata demikian. Apalagi ia tahu Luna hanya bisa sembuh bila berhadapan dengan traumanya itu sendiri. Dan Karina juga yang paling tahu bagaimana keadaan mental Luna yang makin hari makin buruk. Obat yang di konsumsi Luna juga makin beragam dan berat.

"Baiklah, keadaannya buruk. Dia mengkonsumsi anti depresan secara teratur dan apabila tidak, keadaannya tidak terkendali. Ia sering menyakiti dirinya sendiri. Kejadian 8 tahun lalu benar-benar menghancurkan nya"

Jay terhenyak, hatinya sakit mendengar kenyataan itu. Ia bukan hanya membuat Luna membencinya tapi juga menghancurkan segalanya. Ia baru menyadari efek kehancuran yang ia lakukan. Yang dulu rasa-rasanya tidak seburuk ini.

"Semua orang meninggalkan Luna setelah kejadian itu, tidak ada yang mau berteman dengannya. Termasuk aku, yaa aku ikut andil dalam membuatnya menderita. Saat aku tau Luna ada di Indonesia. Aku berusaha menemuinya dan meminta maaf. Ia sudah kehilangan segalanya, Jay.
ayahnya mengusirnya. Neneknya meninggal setelah Luna pergi"
Karina meneteskan air mata.

"Katakan apa yang harus aku lakukan"
Jay berkata seraya bangkit dari posisi duduknya. Ia sudah tak bisa menahan diri untuk membiarkan Luna menanggung segala kesakitan itu.

"Temui dia, seberapapun keras dia menolakmu. Jangan pernah mundur. Hanya kamu yang bisa mengembalikan semuanya"
Ucap Karina dengan yakin.

***

Mierlo, Nederland 2016

Pekan acara kreativitas di sekolah berjalan menyenangkan. Setidaknya bagi Luna yang lukisannya banyak di puji. Di tengah kebahagiaan Luna, rasanya masih ada yang kurang. Ia tak melihat Jay ada disitu. Beberapa hari terakhir ini mereka jadi dekat. Sering mengobrol, belajar bersama. Luna tak bisa membohongi dirinya, bahwa ia tertarik dengan Jay. Tapi beberapa selentingan kabar mengatakan bahwa Jay sudah mempunyai kekasih seorang kakak kelas. Dan itu membuat Luna sedikit kecewa.

Sepulang sekolah Luna sengaja lewat lapangan latihan dimana biasanya Jay ada disana. Dan benar saja ada Jay disana sedang berlatih bersama teman satu timnya. Chloe yang disebut-sebut sebagai kekasih Jay juga ada disana. Mereka tampak dekat. Maka Luna mulai menata hatinya untuk tidak terlalu berharap pada Jay.

Broken Wings 🦋 Jay Idzes X JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang