"Cieee....ada yang mau kencan ini,"goda kakakku yang melihatku tengah berdandan di depan cermin.
"Apaan sih kak,"tukasku malu.
Setelah makan malam yang begitu romantis dengan Peter, aku langsung di antarkan kembali ke villa kami bersama dengan Kak Azizah dengan mobilnya. Setelah itu kami langsung tertidur karena memang sudah tengah malam.
Seharian kemudian kami habiskan tanpa hal yang istimewa. Hanya saja Kak Azizah berkata kalau dia diajak untuk ikut menyiapkan pernikahan bosnya yang akan diselenggarakan 3 hari lagi. Jadi Kak Azizah bilang dari malam sampai besok dia tidak akan ada di villa.
Sadar kalau aku akan sendiri selama seharian besok, aku pun menghubungi Peter. Entah bagaimana ide itu tercetus. Padahal aku tahu persis kalau Peter adalah kekasih dari Catherine. Namun aku yang memang merindukan kenikmatan yang pernah diberikan Peter akhirnya memtuuskan untuk menghubunginya dan mengajaknya jalan-jalan.
Tak kusangka Peter menanggapi tanggapanku. Dia bahkan bilang akan menjemputku siang nanti dengan mobilnya.
Jadilah aku sibuk untuk berdandan. Belajar dari pengalaman sebelumnya, aku memutuskan untuk mengenakan kembali jilbabku. Aku takut malah diajak Peter ke tempat yang aneh-aneh dan berujung sex dengan orang asing lagi.
Tapi aku memilih untuk tidak mengenakan gamis longgarku. Sebagai gantinya aku mengenakan celana jeans milik Kak Azizah ditambah kaus lengan panjang warna biru yang cukup ketat sehingga menunjukkan payudaraku serta ditutupi cardigan.
Tak selang lama aku mendengar suara klakson. Aku melongok keluar dan melihat sebuah mobil merek pajero berwarna putih. Dari jendela mobil aku melihat Peter yang melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
"Tuh pacarmu sudah nungguin,"goda Kak Azizah lagi yang melihatku bersiap untuk pergi.
"Kakak nih. Bisa diam gak sih."keluhku mulai kesal.
"Iya iya. Maaf."Kak Azizah tersenyum nakal.
Aku lalu melangkah keluar dari villa. Di sana mobil Peter sudah terparkir menunggu. Aku pun tanpa ragu langsung masuk dan duduk di sebelahnya.
"Ready to go?"tanya Peter.
"Lets go!"kataku semangat.
Mobil kemudian meluncur meninggalkan kompleks villa. Mobil kemudian mulai berjalan ke arah jalan raya. Terlihat suasana cukup lengang di jalanan. Hanya beberap mobil dan truk yang berpapasan dengan mobil.
"So, where will we go?"tanyaku setelah 10 menit di dalam mobil.
"Anywhere you want."jawab Peter santai.
"Ah, kalau begitu terserah kamu saja, Peter. Aku juga bingung kita mau kemana."
"Kalau begitu bagaimana kalau kita berbelanja dulu. Sekalian nonton."
"Ke mall?"
"Tentu. Kemana lagi memangnya."
"Tapi aku belum pernah ke bioskop,"kataku mengaku. Karena memang sejak dulu ayah selalu saja mewanti-wanti untuk tidak pernah nonton ke bioskop.
"Serius?"Peter terkekeh pelan."Kalau begitu ini akan menjadi pengalaman pertamamu."
"Ok....wherever you like."
Mobil terus melaju melintasi jalan raya. Karena posisi villa yang cukup jauh dari pusat kota membuat perjalanan yang kutempuh agak lama.
"Oh ya Peter, how can i pay your kindness?"tanyaku teringat sesuatu.
"You don't need to pay. Aku kan masih berhutnag maaf."
"Ini gak bagus. Aku gak mau jadi kayak cewek gratisan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Liburan Kakak dan Adik
RomanceMengisahkan 2 orang kakak beradik berjilbab yang hendak liburan ke lombok. Sang Adik tak sadar ada rencana sang kakak untuk menjerumuskan adiknya sendiri