Chapter 10: FAKE PARENTHOOD II

1K 45 11
                                    

Kehidupan ku di Jakarta makin membaik...tetapi juga makin nyeleneh. Anehnya, aku nikmatin itu semua. Aku sedang giat-giatnya kuliah bersama teman-teman karena akan ada Ujian Akhir Semester. Aku juga mengurangi atau stop sementara hawa nafsu hypersex ku ini untuk di fokuskan ke UAS.

Olivia akhirnya batal menjadi surrogate karena orang tua penggunanya membatalkan tanpa alasan jelas. Namun, Olivia juga bernafas lega karena pada akhirnya dia tidak kuat jadi ibu pengganti karena melihat kondisi Zee.

Hari ini adalah hari terakhir UAS. Dan akhirnya UAS pun selesai di jam siang ini, dan mulailah libur panjang. Tadinya aku mau pulang ke rumahku di Salatiga, tetapi adikku mengabarkan kalau mereka tidak ada dirumah karena ada kegiatan ke luar kota. Orang tua ku sibuk bantu saudaraku yang ingin nikah dan acara arisan sekaligus jalan-jalan, sedangkan adikku ada lomba sekaligus field trip ke luar negeri.

Jadi aku memilih untuk menghabiskan masa liburku di kosan untuk mengembangkan ilmu design ku dan mencari pelanggan baru...tentunya akan ada waktu untuk berhubungan intim dengan anak kos seperti biasa. Aku lega karena mereka juga memilih untuk di kosan saja. Aku juga harus mengurus kandungan Zee yang sudah berumur 8 bulan. Dokter menyarankan untuk aku tidak berhubungan intim dengannya. Aku terima dan Zee juga mengerti. Jadi saat Zee tidak bisa ku pakai...jadi aku pakai yang lain.

Plop

Plop

Plop

"Oogghhh...Rey...oogghhh kontol lu gede banget. Harus banget yaaa genjot gua sepagi ini?"
"Iya harus uuggghhh biar ga kendor titit aku...oooohhhh. Ngewein cewek kosan tiap hari itu udah kewajiban aku."
"Ooggghhh kontol Rey...Bukan titit...Aaghhhhh kalo titit, itu aaaghhh ukurannya kecil."
"Oh iya deh, namanya kontol, maap maap"
"Si Zee ga masalah lu genjot gua? Aakhhh."
"Ga masalah. Lagian uukkkhh dia ga boleh ngentot sebelum aakkhhh lahiran."
"Lu baru mau 9 bulan di Jakarta...oogghhh...kok jadi hyper begini?"
"Ya ini gara-gara kalian semua yang disini. Aaakkkhhhh...untungnya aku udah biasa.

Saat ini aku dan Adel sedang asyik bercinta di halaman belakang. Untungnya, halaman belakang ini dibangun tembok tinggi, jadi orang sebelah tidak bisa melihat ke arah halaman belakang. Aku sedang menggenjot Adel dalam posisi doggy dekat kolam renang yang baru aku bersihkan 2 hari kemarin. Nah kalian pasti bingung kenapa aku dan Adel telanjang di luar.

Karena Teh Mpen umumkan dari 2 hari kemarin kalau bulan ini adalah adalah Free Month. Sebenernya Free itu arti kata di kosan maksudnya penghuni harus telanjang bulat selama di dalam area kosan. Jadi, jika ingin keluar harus tetap berpakaian. Jika ada tamu penting, harus di infokan ke grup dan ke Teh Mpen selaku pengurus kosan dan Ci Shani yang paling tua di kos ini.

Free itu biasanya dilakukan dalam satu hari. Kalau free month itu dilakukan selama sebulan penuh. Sebenarnya, agenda Free ini digagasi oleh Teh Mpen yang memang punya fetish eksib. Saat dia gagasi ide ini, semua penghuni juga setuju dengan berbagai alasan.

"Lu selama disini oogghhh dah genjot siapa aja?"
"Ya semua anak kos, kecuali Gita. Agak susah gitu uuughhhh."
"Aahhhh gampang sebenernya aaaghhhh tinggal elus leher sama aahhhkkkk telinganya...pasti horrrnyy diaaa. Kencengin lagi bangsat."
"Oohh okkk...yaudah...eeuughhh aku beresin kamu dulu ya."

Ternyata Adel memang sangat seksi, walaupun buah dadanya tidak sebesar Zee atau yang lainnya, tetapi tubuh rampingnya menjadi idaman para laki. Bahkan, dengan vaginanya yang masih sempit karena Ia rutin perawatan.

Ku genjot dengan santai bahkan posisiku juga seperti anjing jantan yang berada di atas tubuh anjing betinanya yang sedang kawin. Lidahnya dan lidahku menjulur keluar sampai liurnya menetes-netes. Tetapi aktifitas gila ini tidak hanya dilakukan oleh kami berdua.

NOVUS ITERWhere stories live. Discover now