Bug!
Bug!
Bug!Berapa tinjuan Jeno layangkan di wajah Jisung saat ini, terlihat wajah tampan itu sudah banyak memar merah disana namun Jisung hanya diam dan kelihatan pasrah, ia bahkan tidak melawan ataupun menghindar sedikit pun saat pukulan itu dilayangkan tepat di dirinya.
"Lagi Jeno, teruskan" ujar Mark yang menyuruh Jeno melakukannya kembali
Lain hal nya dengan Jaemin yang menutup mulutnya tidak tega melihat adiknya yang kini sudah terkapar dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah, bahkan hidungnya pun ikut mengeluarkan darah.
"Mark, kasihan adikku" ujar Jaemin yang mencoba menghentikan sahabatnya itu.
"Itu pantas dia dapatkan Na, kau tidak lihat lebih kasihan nya lagi anakku yang tidak bersalah sedikit pun ikut mahir dalam penyiksaan yang adikmu itu lakukan." Kata Mark langsung.
"Lakukan Jeno, sekarang" lanjut Mark kepada Jeno yang masih diam ditempat.
Sementara itu Chenle yang melihat Jisung sudah tidak berdaya hanya meringis ngilu, wajah itu sudah bonyok kalau Jeno layangkan sekali pukulan lagi ke wajah itu sudah dapat dipastikan Jisung akan pingsan saat ini.
"Ayo Jeno!" kata Mark kembali menginstruksikan
"Stop Daddy, Lele rasa sudah cukup pukulannya, lihat dia sudah terkapar disana kalau dipukul lagi dia bisa mati" kata Chenle tiba tiba menghentikan aksi sang Daddy
"Chenle, apa maksudmu? Biarkan saja dia mendapatkan semua itu, itu belum cukup dari apa yang dia lakukan terhadap mu selama Daddy tidak ada disini" kata Mark yang tidak setuju dengan perkataan anaknya.
"Daddy, Lele cuma tidak mau om Jisung jelek itu mati dirumah ini, yang ada nanti rumah ini akan berubah menjadi angker dan berhantu!" kata Chenle lagi yang bergidik ngeri.
"Huft ya sudah, kalau beg- Chenle mau apa kamu kesana?" tanya Mark yang mendadak bingung melihat Chenle yang malah mendekat kearah Jisung.
Chenle tidak menjawab pertanyaan Mark, ia kian mendekat kearah Jisung lalu bersimpuh duduk dilantai berhadapan dengan Jisung yang terkapar.
"Lele mau obatin luka nya" kata Chenle yang kemudian membantu Jisung untuk berdiri walau sedikit berat, Chenle memapah Jisung yang berjalan terseleok itu menuju sofa yang ada diruang keluarga.
Hal itu membuat Mark, Jeno dan Jaemin melongo tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Chenle.
"Anakmu sangat baik Mark, dia masih bisa ingin mengobati seseorang yang sudah melukainya selama ini" ucap Jeno yang sedikit terenyuh melihatnya.
"Huft sifat dia emang menurun seperti Haechan" balas Mark yang tidak heran, karena Haechan juga begitu dahulu.
"Mark, Haechan sudah datang ayo kita kesana dulu" kata Jaemin yang memberitahu setelah mengecek handphone nya.
Yaps tadi sebelum kesini Jaemin memberitahu kepada kedua orang tua Haechan untuk mengantarkan Haechan ke rumah ini dengan dalih ada kejutan buat nya.
Mark yang mendengar hal itu pun langsung mengangguk, jujur saja ia sangat rindu dengan istrinya itu. Yaps Haechan masih menjadi istri sah ya manteman.
Jaemin pun kembali mendorong kursi roda yang diduduki oleh Mark kearah luar rumah ini, Jeno yang tidak ingin menganggu Jisung dan Chenle diujung sana pun memilih untuk mengikuti Jaemin dan Mark saja.
.
.
.Disisi Jisung dan Chenle, terlihat Chenle dengan telatin mengelap noda noda luka yang ada di wajah Jisung dengan menggunakan alkohol P3K yang emang disediakan dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPFATHER || JICHEN🔞
FanficChenle yang tidak suka dengan laki-laki yang tiba tiba menjadi sosok ayah tiri untuknya, dirinya berniat untuk membuat ayah tirinya itu pergi dari kehidupan dirinya serta sang mommy, tapi bagaimana kalau nanti Chenle menjilat ludahnya sendiri? ⚠️⚠️⚠...