Bulan demi bulan berlalu, kini tak terasa kandungan Chenle sudah berusia 8 bulan, tak lama lagi bayi itu akan segera keluar dari perutnya.
Beberapa bulan ini juga lah Jisung tiada henti hentinya melakukan semua yang terbaik untuk menunjukkan kalau dirinya pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua dari Chenle, namun sayangnya seperti nya Chenle belum tergerak untuk memberikan Jisung kesempatan itu.
"Chenle" Panggil Haechan yang masuk kedalam kamar Chenle
"Iya mommy?" Saut Chenle yang menoleh ke samping.
"Kamu sedang apa?" tanya Haechan
"Lele lagi nge packing barang apa aja yang mau dibawa buat kuliah di negara sana mommy" Kata Chenle yang memang tekad nya sudah bulat untuk pergi ke negara barat untuk menempuh pendidikan nya.
"Kan mommy sudah bilang, barang barang kamu kita paketin aja. Kamu kesana nanti bawa diri dan tas kecil aja sayang" jawab Haechan.
"Oke mommy" Balas Chenle sembari mengangguk
"Chenle sayang mommy mau tanya lagi dong buat memastikan sesuatu" Kata Haechan sembari duduk di ujung kasur dan diikuti Chenle di sebelahnya
"Tanya apa mommy?"
"Kamu yakin mau lanjut kuliah kesana dan ninggalin anak kamu disini? Mommy tau ada mommy sama daddy yang merawat nya, tapi ingat sayang ikatan ibu dan anak itu tidak bisa dipisahkan atau dibohongi karena mommy sudah pernah merasakannya disaat kamu pergi dari hidup mommy saat itu" Kata Haechan dengan menatap serius kepada Chenle.
Chenle pun terdiam, sebenarnya semakin kehamilannya menginjak usia mateng seperti sekarang ia menjadi bimbang, disatu sisi ia ingin menggapai semua yang ia inginkan semenjak dulu tapi disisi lain nya lagi ia juga ikut bingung ingin meninggalkan atau tetap stay dengan si baby.
"Mommy tau kamu sudah besar bukan anak kecil lagi, jadi mommy yakin kamu bisa memilih apa yang baik untuk kamu. Jangan sampai kamu salah memilih sayang, mommy sama daddy selalu mendukung dan mensupport dengan apa yang kamu pilih selama itu baik" Kata Haechan lagi.
"Hmm iya mommy.. Mommy Lele mau jalan jalan ke taman depan kompleks ya" Ujar Chenle yang mengalihkan pembicaraan
Haechan menghela nafasnya pelan, ia sudah tau pasti anaknya itu akan mengalihkan pembicaraan jika ditanyai tentang baby nya, karena memang dokter menyarankan untuk Chenle harus banyak gerak dengan kehamilan nya yang besar ini supaya saat lahiran semua akan lancar tanpa hambatan.
"Iya, hati hati ya sayang" Balas Haechan yang mengangguk
.
.
.***
Disinilah Chenle duduk di kursi taman dengan diiringi angin yang sepoi sepoi di sore hari.
"Lele sayang dengan dedek bayi, tapi Lele masih takut dengan om Jisung jelek itu" Gumam Chenle sembari mengelus perutnya yang sudah membesar.
Chenle pun melamun sembari menatap kearah depan, namun tak lama ada seorang wanita yang tiba-tiba duduk disebelah nya dengan menangis sembari menelfon seseorang di ponsel itu.
Chenle sedikit tersentak melihat wanita itu yang tampak frustasi setelah menutup sambungannya.
"Kak? Maaf, kakak tidak apa?" tanya Chenle yang mencoba basa basi, mana tau ia bisa menghibur atau sekedar membantu nya.
Perempuan itu tampak melihat kearah Chenle dan sedikit tersenyum, kemudian perempuan itu melihat kearah perut Chenle, Chenle yang merasa ditatap pun menjadi sedikit kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPFATHER || JICHEN🔞
Fiksi PenggemarChenle yang tidak suka dengan laki-laki yang tiba tiba menjadi sosok ayah tiri untuknya, dirinya berniat untuk membuat ayah tirinya itu pergi dari kehidupan dirinya serta sang mommy, tapi bagaimana kalau nanti Chenle menjilat ludahnya sendiri? ⚠️⚠️⚠...