‼️ WELCOME TO MINI ONESHOOT FAREZ-BARRA ‼️
🦊🍡🍅
Masih tentang asmara antara tokoh Farez Aditya Jiraver dan Barra Adisty Kayavine, kali ini kisah mereka dalam banyak universe lain
Ready for this???
NOTE:
Buat yang baru pertama kali nemuin Oneshoot...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanya itu isi pesan Farez, Barra yakin ada yang tidak beres dengan kekasih besarnya itu. Berpikir sesaat, akhirnya Barra memutuskan untuk pergi ke fakultas Farez.
Langkahnya yang memasuki kelas Farez terus menjadi pusat perhatian mahasiswa lain, tapi Barra tidak peduli, yang terpenting adalah kekasihnya.
"Farez di mana?" Tanya Barra pada Felix tanpa basa basi.
Felix yang sedang bercengkrama dengan mahasiswa lain pun terkejut bukan main, "Kak Barra..... Ehmm itu, Farez pulang tadi. Dia mangkir buat 2 jam terakhir katanya." Felix dan teman Farez yang lain terlihat sekali jika sedang gugup, Barra bisa merasakan itu.
"Ada apaan sebenernya?" Mereka diam saja dan malah saling tatap. "Ngomong aja, aku nggak bakal bilang sama Farez kalau kalian ngomongin ini ke gue," ucap Barra berusaha bersabar.
"Tadi kami lagi di kantin, terus ada anak fakultas sebelah yang itu.. itu.." ucap Felix terbata.
Barra menggebrak meja kencang, "Ngomong yang bener kenapa sih?!" Felix dan yang lain sontak tersentak kaget, mereka berjengit dan menatap Barra takut.
Bagaimanapun kekasih Farez ini salah satu senior yang disegani dan ditakuti oleh mahasiswa lain. Bahkan sampai sekarang mereka tidak mengira, bagaimana cara Farez bisa menaklukkan hati Barra yang terkesan dingin dan keras. Banyak kabar beredar, karena Farez yang nantinya akan meneruskan posisi Barra di kampus. Hanya Farez yang bisa mengimbangi Barra untuk saat ini, dengan proporsi tubuh yang hampir sama, meskipun jelas tubuh Farez yang lebih tinggi, juga kemampuan berkelahi yang sama-sama mumpuni, juga sifat kepemimpinan yang sama tingginya.
Terkadang mahasiswa lain membuat candaan tentang siapa yang menjadi pihak atas dan pihak bawah.
"Mereka ngatain kamu yang nggak-nggak Kak, bahkan ngomong kalau Bella lebih baik daripada kamu. Farez emosi, terus ngehajar salah satunya itu di kantin, sampai pingsan. Temen-temennya ketakutan, kami aja sampai bingung buat cegah Farez yang kayak orang kesetanan tadi," jelas Felix dengan takut.
Barra memejamkan matanya sesaat, sudah ia duga. Akhirnya ia mendesah pelan, "Ya udah makasih," jawabnya lalu segera pergi dari sana. Meninggalkan Felix dan yang lain, mereka mengelus dada lega.
. . .
Tok tok tok
Menunggu sekitar lebih dari lima menit, akhirnya pintu kondo itu terbuka, "Bar, ngapain ke sini, kan aku udah ngomong jangan temui aku dulu."
Itu Farez. Keadaannya kacau, rambutnya berantakan dengan luka memar di ujung bibirnya. Matanya juga memerah seperti menahan emosi.
Barra tersenyum, lalu masuk tanpa mempedulikan Farez yang masih berdiri di ambang pintu dengan menatapnya tajam.
Barra meletakkan tas dan jaketnya di atas tempat tidur, lalu berbalik menghadap Farez, "Emangnya kedatanganku ini ganggu kamu ya. Aku cuma pengen lihat keadaan pacarku aja." Ia bersedekap dan menatap Farez dingin.
Farez tergagap, "Nggak... Nggak gitu Bar, tapi aku...."
Barra mendudukkan dirinya di atas sofa, "Mau peluk?" Tanya Barra dengan merentangkan tangannya.
Farez terdiam, lalu tanpa banyak bicara ia menutup pintu, dan langsung berjalan cepat menubruk tubuh Barra.
Nyaman dan tenang
Barra tersenyum, "Kalau mau cerita, ya aku dengerin, kalau nggak ya nggak papa aku nggak maksa."
Farez tersenyum, jika tahu begini lebih baik dari tadi ia langsung menemui Barra saja. Dengan pelukan seperti, semua emosi yang memenuhi dadanya hilang entah ke mana. Memang dia hanya butuh Barra, kenapa dia harus meragukan hatinya sendiri. Bahkan terus terpengaruh dengan kalimat-kalimat orang lain yang meragukan Barra.
Ia yang tahu apa yang menjadi kemauan hatinya.
Malam itu ditutup dengan Barra yang masih memeluknya erat, "Malem ini, kamu apa aku yang 'masuk'?" Bisiknya seduktif membuat Farez tersenyum tipis.
(END)
Note: Pikir sendiri maksud endingnya apa.. Hahahahaha